Berita NTT
Kadis Pendidikan NTT Linus Lusi Minta Kominfo Serius Tanggapi Soal Jaringan BAKTI yang Eror
Permintaan Kadis Pendidikan NTT menyusul permintaan seorang guru SD di pelosok NTT kepada Menkominfo, Johny Plate yang viral di media sosial
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agus Tanggur
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT ( Kadis Pendidikan NTT ), Linus Lusi meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo ) agar serius menanggapi terkait masalah jaringan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi ( Jaringan BAKTI ) yang eror.
Permintaan Kadis Pendidikan NTT Linus Lusi ini menyusul permintaan seorang guru Sekolah Dasar di pelosok Nusa Tenggara Timur kepada Menkominfo, Johny Plate yang viral di media sosial.
Menurutnya, hal teknis ini memang bukan menjadi ranah Dinas Pendidikan.
Baca juga: Dharma Wanita Dispora NTT Bagi Pemberian Makanan Tambahan Untuk Bayi di Posyandu
"Tetapi dari sektor pendidikan, ketika ada Jaringan BAKTI, maka persoalan keluhan, harus terkoneksi di lapangan seperti yang dikeluhkan oleh komunitas sekolah yang ada di Elar Selatan-Kabupaten Manggarai," ujar Linus Lusi kepada Pos Kupang, Jumat 4 November 2022.
Linus Lusi juga mengatakan, Jaringan BAKTI yang ada di Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) harus diperbaiki kembali.
"Supaya layanan sektor pendidikan dasar dan menengah tidak mengalami dekradasi Informasi dan juga pembelajaran yang menggunakan Informasi Teknologi (IT)," imbuhnya.
Baca juga: Wakapolda NTT, Heri Sulistianto Tatap Muka dengan Seluruh Anggota Polres Sumba Barat
Ia juga mengatakan, sejauh ini pengaduan tertulis yang di laporkan ke dinas belum ada.
"Tapi hasil kunjungan lapangan ditemukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang ada Jaringan BAKTI mengalami persoalan yang sama. Disitu memang memang ada jaringan, tetapi tidak berfungsi secara maksimal sama sekali," jelasnya.
Linus Lusi, berharap agar persoalan ini bisa teratasi. "Kita memiliki peralatan komputer, laptop maupun android yang mestinya berfungsi," pintanya.
Untuk itu, ia menghimbau kepada Sekolah yang ada di NTT, agar spirit pembelajaran tidak boleh padam.
"Mau ada jaringan atau tidak ada, tetap spirit pembelajaran tidak boleh padam. Karena memang kita lahir tumbuh dan berkembang dengan situasi. Dan, kurikulum yang mereka belajar banyak alternatif dan pilihan. Silakan menyusaikan dengan situasi yang ada. Sambil menunggu Otoritas terkait memperbaiki," tutupnya. (cr23)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS