Kapal Cantika 77 Terbakar
Kapal Cantika 77 Terbakar, Gubernur NTT Pertanyakan Jumlah Penumpang Melebihi Manifest
Gubernur NTT menyebut, upaya memuat penumpang melebihi daftar penumpang tanpa terlapor, merupakan usaha menghindari pajak.
lihat foto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mempertanyakan jumlah penumpang Kapal Cantika 77 yang melebihi manifest penumpang atau jumlah angkutan.
"Ini harus ditindaklanjuti karena layak atau tidaknya untuk berlayar harus mendapat izin dari Syahbandar. Kenapa yang tidak terdaftar jumlahnya bisa dua kali lipat dari yang terdaftar di manifest," kata Viktor dikutip dari laman Facebooknya, Selasa 25 Oktober 2022.
Ia menyebut, upaya memuat penumpang melebihi daftar penumpang tanpa terlapor, merupakan usaha menghindari pajak.
Untuk itu, Viktor menegaskan, perlu ada proses lebih lanjut sesuai aturan.
"Daftar di manifest 167 orang ditambah awak kapal 10 orang, tapi yang menumpang lebih banyak dari daftar manifest, maka bisa menimbulkan kecelakaan. Dan ketika ada kejadian seperti ini kita sulit untuk melakukan identifikasi," tegasnya.
Gubernur mengaku sejak kemarin ia telah berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat. Dia juga meminta Kapolda NTT untuk menyelidiki terbakarnya KM Cantika 77.
Polda, kata dia, siap membentuk tim untuk mengungkap penyebab terjadinya kebakaran hingga merenggut warga NTT ini.
Mantan anggota DPR RI itu juga menegaskan, seluruh biaya pengobatan semua korban ditanggung oleh Pemerintah Provinsi NTT.
Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar, Kapolda NTT Bentuk Tim Khusus untuk Selidiki
"Sekali lagi saya ucapkan turut berdukacita yang mendalam atas musibah ini, dan para pihak yang terlibat dalam pelayanan publik namun tidak bertanggung jawab akan kita panggil dan kita proses agar ada efek jera dan agar ke depannya jangan terjadi hal-hal seperti ini lagi," ujarnya.
Sebelumnya Kapal Cantika 77 Terbakar saat berlayar dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Kalabahi Kabupaten Alor, NTT pada Senin 24 Oktober 2022 siang.
Sebanyak 14 korban dikabarkan meninggal dunia dan 326 orang dinyatakan selamat. Korban dengan luka kritis sedang dilakukan perawatan medis di sejumlah rumah sakit di Kota Kupang. (Fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
