Berita Nasional
Jelang KTT G20 di Bali, Pemerintah Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat
Protokol ini ditetapkan guna memastikan seluruh delegasi dari puluhan negara aman, sehat, dan selamat, terkait pandemi Covid-19.
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Edi Hayong
Laporan Wartawan POS -KUPANG.COM, Apolonia Matilde Dhiu
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menerapkan protokol kesehatan sebelum dan selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20.
Protokol ini ditetapkan guna memastikan seluruh delegasi dari puluhan negara aman, sehat, dan selamat, terkait pandemi Covid-19.
"Kami berpedoman pada surat edaran Satgas Covid-19 yang masih berlaku yaitu SE Nomor 20 Tahun 2022 tentang Prokes pada Kegiatan Berskala Besar dalam Masa Pandemi Covid-19 dan Surat Edaran (SE) Nomor 25 Tahun 2022 tentang Prokes Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi," Achmad Farchanny Tri Adryanto, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dalam konferensi pers #G20Updates di Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2022.
Farchanny mengatakan adapun prosedur yang perlu diikuti para delegasi mulai dari mempersiapkan sertifikat vaksinasi Covid-19.
Anggota tim delegasi negara-negara peserta diminta untuk mengunduh dan mendaftarkan diri melalui aplikasi PeduliLindungi 14 hari sebelum kedatangan.
"Hal ini sesuai dengan kesepakatan internasional bahwa setiap orang yang melakukan perjalanan untuk memiliki vaksinasi lengkap, yakni dua kali vaksinasi," kata Farchanny.
Baca juga: Masyarakat Bali Siap Sukseskan KTT G20 November 2022 Mendatang
Verifikasi sertifikat vaksinasi PeduliLindungi juga dapat dilakukan di bandara kedatangan.
Pemerintah menyediakan layanan bantuan (help desk) dan anggota delegasi cukup menunjukkan softcopy sertifikat vaksinasi.
Para tamu kepala negara yang tergolong tamu VVIP dikecualikan dari kewajiban daftar Peduli Lindungi ini dan cukup mengirimkan bukti vaksinasi 7 hari sebelum kedatangan.
Untuk memudahkan para delegasi, pemerintah juga sudah menyiapkan 13 bahasa untuk aplikasi Peduli Lindungi. Antara lain: Indonesia, Inggris, Cina, Rusia, Prancis, Jepang, Korea, Spanyol, Portugis, Jerman, Arab, Italia, dan Turki.
Prosedur berikutnya adalah ketika delegasi tiba di bandara. Petugas akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan memindai aplikasi PeduliLindungi guna mengetahui status vaksinasi seseorang.
Hal yang hampir sama juga dilakukan di lokasi tempat konferensi G20 dilaksanakan.
Baca juga: Penyiapan Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi KTT G20 Hampir Rampung
Panitia menyediakan alat tes mandiri (self-test) antigen bagi peserta yang membutuhkan. Layanan ini tersedia di 22 hotel delegasi.