Berita Kupang
Taman Wisata Alam Gua Kristal Kupang, Objek Wisata Alternatif yang Membuat Warga Betah
Untuk mencapai ke objek wisata ini dari Kota Kupang memerlukan waktu sekitar 15 - 30 menit dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua, roda empat
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Edi Hayong
Untuk masuk ke gua harus didampingi penjaga gua, karena membutuhkan penerangan dan juga harus ekstra hati-hati.
Pasalnya, untuk masuk ke gua hingga menemukan air, harus melewati jalan menurun di atas batu yang agak licin dan cukup terjal.
Jika ragu untuk turun ke dalam gua dengan alas kaki, maka pengunjung disarankan membuka alas kaki.
Penjaga objek wisata Gua Kristal Otsmi Neno pada kesempatan ini mendampingi para pengunjung, turun ke gua lebih dahulu kemudian menyalakan senter agar pengunjung bisa melihat jelas jalur jalan masuk ke gua.
Untuk menjangkau gua ini memang perlu ekstra hati-hati karena harus menuruni bebatuan yang licin sekitar 20-25 meter.
Airnya yang berwarna biru ini sangat bersih dan cukup dingin. Tak ada lumpur dan sampah apa pun di dalam goa.
Airnya yang jernih ini dan akan menampilkan kristal saat terkena sorotan cahaya lampu senter atau penerangan. Fenomena inilah yang kemudian warga menamainya Gua Kristal.
Di dalam gua ini terdapat batu-batu stalaktik (batuan yang runcing, berlubang dan lancip serta ujungnya mengarah ke bawah).
Saat berada di dalam gua, senter juga terus dinyalakan agar pengunjung bisa menikmati suasana di dalam gua, terutama bagi pengunjung yang berenang.
Setiap pengunjung yang masuk ke gua sudah pasti akan meminta penjaga gua supaya menyalakan senter di atas permukaan air. Ketika cahaya senter mengena air, maka akan menghasilkan kristal. Itulah salah satu keunikan yang terdapat di gua ini.
Tentang arus kunjungan, Otsmi mengatakan, selama masa Pandemi Covid-19 pengunjung ke gua itu tidak begitu banyak. Namun, belakangan ini cukup lumayan.
Sedangkan hari kunjungan, ia mengakui tidak menentu, kadang pengunjung padat saat hari libur dan juga bisa di hari kerja.
"Pengunjung bervariasi, jadi bisa saja ramai di hari kerja dan juga bisa saat hari libur libur seperti Sabtu dan Minggu. Bahkan bisa juga sepi di hari libur," kata Otsmi.
Dikatakan, dalam gua itu terdapat ikan - ikan kecil.
Sedangkan ditanyai soal munculnya objek wisata itu, ia mengakui gua itu sudah lama dan pemiliknya saat ini sudah pada keturunan ketujuh.