Breaking News

KKB Papua

Kombes Faizal Ramadhani Ungkap Fakta, KKB Papua Hadang Truk Untuk Cari Senjata Api

Kombes Faizal Ramadhani, Direskrimum Polda Papua kembali mengungkapkan fakta tentang aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata di daerah bergolak Papua

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
SERANGAN KKB PAPUA - Ilustrasi penyerangan KKB Papua terhadap para pekerja Jalan Trans Papua di Teluk Bintuni Papua baru-baru ini. Dalam insiden tersebut, empat warga siipil tewas tertembak. 

Polda Papua Barat kini mengumumkan 12 nama anggota KKB yang teridentifikasi melakukan penyerangan dan membantai empat pekerja proyek Jalan Trans Papua di Teluk Bintuni.

Nama-nama ini diumumkan setelah Polda Papua Barat secara cermat melakukan identifikasi terhadap para pelaku penyerangan dan pembantaian warga sipil itu.

Bahkan nama-nama anggota KKB Papua itu telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atas tindak kekejaman yang dilakukannya.

Ada pun nama-nama anggota KKB yang terlibat dalam aksi pembantaian di Teluk Bintuni, sebagaimana yang tertera di bawah ini.

1. Martinus Aisnak,
2. Frangky Muuk,
3. Tom Aimau,
4. Manfret Fatem,
5. Manuel Aimau.
6. Sutiawan Orocomna,
7. Barnabas Muuk,
8. Matias Aisasior,
9. Marthen Aikingging,
10. Willy Sakof
11 Thomas Muuk.

Baca juga: KKB Papua Bantai Pekerja Jalan, Bupati Manokwari Minta TNI dan Polri Tangkap Pelaku

Dari 12 anggota KKB yang teridentifikasi itu, satu di antaranya masih berusia di bawah umur dan belum diketahui identitasnya.

Sementara Komnas HAM Papua dan Papua Barat juga bekerja sekuat tenaga untuk mengungkap tabir pembantaian tersebut.

Bahkan Bupati Bintuni pun sudah dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Hanya saja Bupati Bintuni mengaku tak tahu menahu soal proyek Trans Papua yang kini sedang dibangun.

Pada lokasi proyek jalan itulah, anggota KKB Papua melakukan penyerangan hingga empat warga sipil tewas terkena tembakan.

"Kami sudah periksa Bupati Bintuni. Tapi ironisnya, orang sekelas Bupati, kok dia tidak tahu ada proyek di wilayah yang dipimpinnya," kata Kepala Komnas HAM Papua Frits Ramandey, Kamis 6 Oktober 2022.

Frits mengaku, selama ini bupati tersebut mengaku tidak mengetahui keberadaan kelompok sipil bersenjata di Bintuni.

Bahkan tak diketahui pula ada pekerjaan jalan Trans Papua di wilayah Bintuni.

"Sayangnya proyek besar yang sedang dikerjakan di wilayah itu dan insiden pembantaian itu tak diketahui oleh bupati," tuturnya.

Saat itu, tutur Frits, pihaknya mengajukan sejumlah pertanyaan kepada bupati dan berharap adanya jawaban atas pertanyaan itu. Namun Bupati Bintuni mengaku tak tahu.

Baca juga: KKB Papua Siap Berunding dengan Pemerintah Pusat, Ide Perdamaian Itu Telah Disetujui

Ketidaktahuan Bupati Bintuni itu, lanjut dia, merupakan sebuah ironi. "Kami minta agar bupati harus segera melakukan evaluasi standar teknis terkait pekerjaan itu," jelas Frits. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved