Perang Rusia Ukraina
Ukraina Rebut Kembali Wilayah yang Dicaplok Rusia, Negara Barat: Putin Lakukan Referendum Ilegal
Pantang menyerah, Ukraina berhasil rebut kembali banyak wilayah yang dicaplok Rusia, nEGARA Barat sebut Putin lakukan referendum ilegal
POS-KUPANG.COM - Perang Rusia Ukraina belum juga berakhir. Setelah Rusia umumkan secara resmi pencaplokan 4 Wilayah Ukraina, Pasukan Ukraina berhasil merebut kembali Wilayah yang dicaplok Rusia.
Sementara Negara Barat menanggapi pencaplokan Wilayah Ukraina oleh Rusia sebagai bentuk Referendum Ilegal.
Sementara Amerika dan Negara Barat terus memberikan bantuan militer ke Ukraina untuk melawanRusia.
Keberhasilan Ukraina merebut kembali wilayah yang dicaplok Rusia disampaikan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Baca juga: BABAK BARU Perang Rusia Ukraina, Pejabat Dua Negara Siap Duduk Satu Meja di Istanbul
Dikatakan Volodymyr Zelensky, pasukan militernya membuat kemajuan pesat di wilayah selatan dan timur yang telah dicaplok Rusia.
Bahkan Volodymyr Zelensky mengungkapkan, pasukan Ukraina telah berhasil merebut kembali puluhan kota di wilayah tersebut hanya dalam sepekan terakhir ini.
"Minggu ini saja, sejak referendum semu Rusia, lusinan pusat populasi telah dibebaskan. Semuanya berada di wilayah Kherson, Kharkiv, Luhansk dan Donetsk," katanya dalam pidato pada Selasa (4/20/2022) malam, lapor Reuters.
Rusia menganeksasi atau mencaplok empat wilayah Ukraina setelah menggelar referendum di penghujung September lalu.
Kyiv dan Barat menganggap Rusia melakukan referendum ilegal dengan pemaksaan.
Baca juga: Terbaru Perang Rusia Ukraina, NATO Ramalkan Perang Ukraina-Rusia Bisa Hingga Bertahun-tahun
Presiden Rusia, Vladimir Putin kemudian mengumumkan pencaplokan empat wilayah itu pada Jumat (30/9/2022).
Namun meski telah dianeksasi, sejumlah wilayah di kawasan timur dan selatan Ukraina belakangan ini berhasil direbut kembali oleh pasukan Kyiv.
Presiden Zelensky mengatakan, delapan kota kecil di Kherson, selatan Ukraina, telah direbut kembali.
Sebuah video yang dirilis Kementerian Pertahanan Ukraina tampaknya menunjukkan bendera Ukraina dikibarkan di Desa Davydiv Brid, Kherson.
Pasukan Ukraina juga merebut kembali beberapa desa di sepanjang Sungai Dnipro pada hari Senin (3/10/2022), kata pejabat Ukraina dan seorang pemimpin yang didukung Rusia di daerah itu.
Di timur, pasukan Ukraina telah memperluas serangan setelah merebut benteng utama Rusia di utara Donetsk, Kota Lyman.
Alhasil, pasukan Rusia di wilayah Donetsk dan Kherson terpaksa mundur dalam beberapa hari terakhir dan tampaknya berjuang untuk menghentikan tentara Ukraina yang semakin diperlengkapi Barat.
"Di beberapa daerah garis depan dimungkinkan untuk memperluas wilayah yang kami pegang dari antara 10 hingga 20 km," kata Komando Operasi Angkatan Bersenjata Ukraina (UAF) selatan, Rabu (5/10/2022).
Pasukan Rusia menghancurkan cadangan amunisinya dan mencoba menghancurkan jembatan serta penyeberangan untuk memperlambat kemajuan Ukraina, kata UAF dalam laporan hariannya.
Di Kherson, pasukan Rusia menanam ranjau di bangunan dan di rumah-rumah setelah penarikan.
Dalam 24 jam terakhir, Rusia telah kehilangan 31 prajurit, lebih dari 40 peralatan, termasuk delapan tank, 26 kendaraan lapis baja, dan howitzer kaliber besar, ungkap UAF.
Wilayah yang Dianeksasi Putin
Putin telah menandatangani sebuah undang-undang yang secara resmi menyatakan pencaplokan empat wilayah Ukraina pada Rabu (5/10/2022).
Keempat wilayah itu, Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhia mewakili sekitar 18 persen dari wilayah Ukraina.
Rusia tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu dari empat wilayah yang diklaimnya, dan Kremlin mengatakan pihaknya belum menentukan perbatasan wilayah yang dicaplok itu.
Rusia telah meningkatkan perang dengan upaya pencaplokan, mobilisasi militer, dan peringatan tentang penggunaan senjata nuklir untuk melindungi wilayahnya.
Moskow berharap mobilisasi parsial yang diumumkan dua minggu lalu dapat membantu membalikkan serangkaian kemunduran medan perang.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu menurut laporan RIA pada Selasa, mengatakan bahwa Moskow sejauh ini telah memanggil lebih dari 200.000 tentara cadangan dari 300.000 total personel yang akan dikirim.
Namun, banyak pria Rusia yang melarikan diri dari negara itu karena tidak ingin dikirim ke Ukraina.
Bahkan pengacara-pengacara Rusia mengaku berusaha keras untuk menasihati kliennya yang ingin menghindari wajib militer.
Peta Kementerian Pertahanan Rusia yang disajikan pada hari Selasa, tampaknya menunjukkan penarikan cepat pasukan Rusia dari daerah-daerah di Ukraina timur dan selatan.
Di front timur, Denis Pushilin, pemimpin yang didukung Rusia di Donetsk, mengatakan pasukan Rusia sedang membangun garis pertahanan yang serius di sekitar kota Kreminna setelah didorong mundur.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ukraina Berhasil Rebut Lebih Banyak Wilayah yang Dicaplok Rusia
Berita terkait Perang Rusia Ukraina
Ikut berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS