Perang Rusia Ukraina
Ukraina Rebut Kembali Wilayah yang Dicaplok Rusia, Negara Barat: Putin Lakukan Referendum Ilegal
Pantang menyerah, Ukraina berhasil rebut kembali banyak wilayah yang dicaplok Rusia, nEGARA Barat sebut Putin lakukan referendum ilegal
Alhasil, pasukan Rusia di wilayah Donetsk dan Kherson terpaksa mundur dalam beberapa hari terakhir dan tampaknya berjuang untuk menghentikan tentara Ukraina yang semakin diperlengkapi Barat.
"Di beberapa daerah garis depan dimungkinkan untuk memperluas wilayah yang kami pegang dari antara 10 hingga 20 km," kata Komando Operasi Angkatan Bersenjata Ukraina (UAF) selatan, Rabu (5/10/2022).
Pasukan Rusia menghancurkan cadangan amunisinya dan mencoba menghancurkan jembatan serta penyeberangan untuk memperlambat kemajuan Ukraina, kata UAF dalam laporan hariannya.
Di Kherson, pasukan Rusia menanam ranjau di bangunan dan di rumah-rumah setelah penarikan.
Dalam 24 jam terakhir, Rusia telah kehilangan 31 prajurit, lebih dari 40 peralatan, termasuk delapan tank, 26 kendaraan lapis baja, dan howitzer kaliber besar, ungkap UAF.
Wilayah yang Dianeksasi Putin
Putin telah menandatangani sebuah undang-undang yang secara resmi menyatakan pencaplokan empat wilayah Ukraina pada Rabu (5/10/2022).
Keempat wilayah itu, Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhia mewakili sekitar 18 persen dari wilayah Ukraina.
Rusia tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu dari empat wilayah yang diklaimnya, dan Kremlin mengatakan pihaknya belum menentukan perbatasan wilayah yang dicaplok itu.
Rusia telah meningkatkan perang dengan upaya pencaplokan, mobilisasi militer, dan peringatan tentang penggunaan senjata nuklir untuk melindungi wilayahnya.
Moskow berharap mobilisasi parsial yang diumumkan dua minggu lalu dapat membantu membalikkan serangkaian kemunduran medan perang.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu menurut laporan RIA pada Selasa, mengatakan bahwa Moskow sejauh ini telah memanggil lebih dari 200.000 tentara cadangan dari 300.000 total personel yang akan dikirim.
Namun, banyak pria Rusia yang melarikan diri dari negara itu karena tidak ingin dikirim ke Ukraina.
Bahkan pengacara-pengacara Rusia mengaku berusaha keras untuk menasihati kliennya yang ingin menghindari wajib militer.
Peta Kementerian Pertahanan Rusia yang disajikan pada hari Selasa, tampaknya menunjukkan penarikan cepat pasukan Rusia dari daerah-daerah di Ukraina timur dan selatan.