Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022, Pergilah dan Perbuatlah Demikian
enungan Harian Katolik berikuti disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Pergilah dan Perbuatlah Demikian.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikuti disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Pergilah dan Perbuatlah Demikian.
RD. Ambros Ladjar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Galatia 1:6-12, dan bacaan Injil Lukas 10:25-37.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 3 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Mengamati iklan di medsos sudah pasti semuanya terasa menarik. Namanya juga promosi sehingga tak ada sesuatu pun yang cacat. Seluruh tampilan menarik dan indah dipandang mata.
Mulai soal kredit online yang aman dan praktis. Kredit rumah indah dan minimalis. Pola hidup sehat dan awet muda, panjang umur, dll.
Memang menarik dan menjanjikan banyak orang dengan ujung-ujungnya sudah pasti uang.
Mungkin saja kita sendiri pun pernah jadi korban penipuan cuma karena mau mencoba, padahal belum tentu sesuai fakta yang sebenarnya.
Kenyataan ini sangat berbeda dengan tawaran Yesus dalam Injil hari ini. Biasanya terhadap orang besar, ada keengganan untuk bertanya.
Berbeda halnya dengan seorang ahli Taurat yang bertanya yang pada intinya hanya ingin mencobai Yesus. Guru, apa yang harus saya perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?
Sejatinya tak perlu dia tanya demikian sebab hukum Kasih sudah dibicarakan dalam kitab Taurat.
Karena itu Yesus jawab, kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022, Menjadi Orang Samaria yang Baik Hati
Kisah tentang orang Samaria yang murah hati menjadi pukulan berat dalam penghayatannya.
Sebab orang Farisi pintar memegang teori Kitab Suci bahkan pintar menghafalnya secara detail tapi sulit mereka jalani.
Sementara itu, orang Samaria yang dianggap orang kafir dan harus dijauhkan, karena dia orang berdosa tapi nyatanya dia mampu berbuat baik kepada sesama. Dia menunjukan hukum kasih yang konkrit dalam kehidupan masyarakat Yahudi.
Berbicara tentang cinta kasih sebagai orang kristiani terkadang juga rasanya gampang- gampang susah.
Cinta kasih di masa pandemic covid harus membuat kita orang katolik refleksi ulang semangat pelayanan kita.
Banyak aspek yang diabaikan saat itu tapi imbasnya sekarang mulai diungkit padahal banyak yang jadi korban. Kita belajar kasih yang nyata dari orang Samaria yang murah hati itu tanpa peduli pada hukum yang menjadi pembatas.
Korbannya segera ditangani tanpa diskriminasi SARA. Masihkah kita miliki kasih sama seperti orang Samaria itu?
Salam Seroja, sehat rohani jasmani di Hari Senin buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.
Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGILAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH.
Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupib hidupmu. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022

Bacaan Pertama: Galatia 1:6-12
Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia:
Saudara-saudara, aku heran, bahwa kalian begitu cepat berbalik dari Allah, yang telah memanggil kalian oleh kasih karunia Kristus, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil; hanya ada orang-orang yang mengacaukan kalian dan yang bermaksud memutarbalikkan Injil Kristus.
Tetapi seandainya kami sendiri atau pun seorang malaikat dari surga mewartakan kepada kalian suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi, "Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia."
Jadi bagaimana sekarang? Adakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah?
Adakah aku mencoba berkenan kepada manusia?
Sekiranya aku masih mau mencari perkenanan manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
Karena aku menerimanya bukan dari manusia, dan bukan pula manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 111:1-2.7-8.9.10c
Refr. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil: Yohanes 13:34
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
Bacaan Injil: Lukas 10:25-37
Siapakah sesamaku?
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Pada suatu ketika, seorang ahli kitab berdiri hendak mencobai Yesus, "Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
Jawab orang itu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata Yesus kepadanya, "Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, "Dan siapakah sesamaku manusia?"
Jawab Yesus, "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati.
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan.
Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih.
Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur.
Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.'
Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
Jawab orang itu, "Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya."
Yesus berkata kepadanya, "Pergilah, dan lakukanlah demikian!"
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS