Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 2 Oktober 2022, Berani Menderita dan Berkorban
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Berani Menderita dan Berkorban.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Berani Menderita dan Berkorban.
RP. Markus Tulu SVD menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Nubuat Habakuk 1:2-3;2:2-4; 2Timotius 1:6-8 13-14, dan bacaan Injil Lukas 17:5-10, Minggu Biasa XXVII.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 2 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Selamat Hari Minggu Biasa XXVII bagi kita semua.
Kita tentu saja mengakui bahwa "orang yang sombong tidak lurus hatinya." Tetapi "orang benar akan hidup berkat imannya."
Pernyataan ini sungguh mengundang kita kaum beriman untuk masuk ke kedalaman permenungan kita yakni pesan membangun hidup benar karena iman yang teguh dan tahan ujian.
Bahwa tidak mungkin orang benar itu bisa hidup teguh dan bertahan setia tanpa imannya yang menuntunnya kepada Allah.
Sebaliknya juga kita mengakui bahwa orang yang sombong tidak mungkin hidup dengan lurus hati. Mengapa demikian?
Karena memang kesombongan bertentangan secara mendasar dengan iman. Hidup beriman hanya terlukis indah pada hidup orang yang rendah hati.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu Biasa XXVII 2 Oktober 2022, Kekuatan Iman
Di sinilah tempatnya yang tepat rasul Santo Paulus menegaskan kepada kita kaum beriman yakni "janganlah malu bersaksi tentang Tuhan."
Mengapa? Karena pesan seperti ini hanya pas disampaikan kepada orang yang rendah hati. Dan orang yang rendah hati itulah yang akan mengandalkan Allah dalam seluruh hidupnya dan dengan demikian niscaya dari dalam hatinya bangkit roh kekuatan, kasih dan ketertiban mewartakan Injil Allah.
Di sinilah tampak utuh gambaran hidup orang benar karena iman yakni tidak malu, tidak takut dan tidak gentar terhadap siapa pun dan kapan pun.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 1 Oktober 2022, Jalan Kecil Masuk Surga
Orang-orang seperti ini hanya hidup dengan berani menderita dan berkorban. Karena mereka yakin bahwa dengan demikian mereka telah memiliki harta terindah di dalam hidupnya yakni Allah.
Dan orang-orang yang memiliki Allah dalam hidupnya tidaklah mungkin bertindak seperti seorang majikan besar yang dengan tanpa kasih berkata kepada hambanya, "Sediakanlah makananku, ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum; dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum."
Padahal hamba itu baru pulang dari ladang setelah bekerja keras membajak tanah dan menggembalakan ternak.
Di sinilah letaknya model hidup yang tidak benar, tanpa kasih dan tidak beriman. Model hidup orang-orang yang tidak lurus hati karena telah tenggelam dalam kesombongan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 30 September 2022, Menanggapi Agar Menjadi Berkat
Kita dipanggil untuk membangun sikap hidup yang benar, penuh kasih, lurus, rendah hati, dan peduli terhadap sesama.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 2 Oktober 2022

Bacaan Pertama: Habakuk 1:2-3; 2:2-4
Orang benar akan hidup berkat imannya.
Bacaan dari Kitab Habakuk:
Tuhan, berapa lama lagi aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu 'Penindasan!' tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku menyaksikan kelaliman?
Ya, aniaya dan keekerasan ada di depan mataku, perbantahan dan pertikaian terjadi di sekitarku. Lalu Tuhan menjawab aku, demikian, "Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh batu agar mudah terbaca.
Sebab, penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bila pemenuhan tertunda, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batas! Sungguh, orang sombong tidak lurus hatinya, tetapi orang benar akan hidup berkat imannya."
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-2.6-7.8-9
Refr. Singkirkanlah penghalang sabda-mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
Bacaan Kedua: 2 Timotius 1:6-8.13-14
Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudaraku terkasih, aku memperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku. Sebab, Allah memberi kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban.
Jadi, janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Tuhan. Tetapi, berkat kekuatan Allah, ikutlah menderita bagi Injil-Nya!
Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dariku sebagai contoh ajaran yang sehat, dan lakukanlah itu dalam iman serta kasih Kristus Yesus. Berkat Roh Kudus yang diam di dalam kita, peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: 1 Petrus 1:25
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya; inilah firman yang disampaikan Injil kepada-Mu.
Bacaan Injil: Lukas 17:5-10
Sekiranya kamu mempunyai iman!
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyampaikan beberapa nasihat, para rasul berkata kepada-Nya, "Tuhan, tambahkanlah iman kami!"
Tetapi, Tuhan menjawab, "Sekiranya kamu memiliki iman sebesar biji sesawi, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini, 'Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut' dan pohon itu akan menuruti perintahmu."
Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang 'Mari segera makan'?
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu 'Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum; dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum?
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu.
Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata, "Kami ini hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS