Gubernur Papua Main Judi

Lukas Enembe Mulai Ditinggalkan Publik Papua: Yang Bela Saat Ini Hanya Keluarganya Saja

Lukas Enembe, Gubernur Papua kini ditinggalkan oleh publik yang dipimpinnya sejak yang bersangkutan diketahui makan uang rakyat ratusan miliar rupiah

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
BERJUDI - Gubernur Papua, Lukas Enembe saat sedang berjudi di sebuah tempat perjudian di luar negeri. Bagi Lukas Enembe, bermain judi salah satu hal biasa untuk menghilangkan kepenatan. Kini yang bersangkutan disoroti publik karena menggunakan uang rakyat untuk berjudi. 

POS-KUPANG.COM - Lukas Enembe, Gubernur Papua kini ditinggalkan oleh publik yang dipimpinnya sejak yang bersangkutan diketahui makan uang rakyat.

"Yang bela Lukas Enembe saat ini hanya keluarganya saja. Sedangkan rakyat sudah meninggalkannya sejak tahu kalau dia ( Lukas Enembe ) makan uang rakyat."

Pernyataan pedas ini dilontarkan Lambert Pekikir, mantan Panglima OPM ( Organisasi Papua Merdeka ),  menyoroti sikap Lukas Enembe yang tak penuhi panggilan KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ).

Dikatakannya, tindakan Lukas Enembe sangat keterlaluan. Pasalnya tega-teganya menyelewengkan uang negara mencapai ratusan miliar hanya untuk kepentingan diri.

Baca juga: Boyamin Kuliti Gubernur Lukas Enembe, daripada Bolak Balik Singapura Lebih Baik Buka Kasino di Papua

Bahkan, lanjut Lambert Pekikir, pihaknya sudah melihat cuplikan video yang viral di media sosial, yang menunjukkan Gubernur Lukas Enembe sedang berada di sebuah tempat perjudian, kasino.

Saat ini, lanjut dia, ia bersama tokoh Papua lainnya sangat menyayangkan sikap Gubernur Papua, Lukas Enembe. Sebab uang ratusan miliar yang digelontorkan pemerintah pusat untuk Papua, ternyata digunakan untuk kepentingan tertentu.

Di tempat judi kasino
MAIN KASINO - Tangkapan layar kamera, Gubernur Papua, Lukas Enembe saat sedang bermain judi di salah satu lokasi judi kasino di luar negeri. Kini Lukas Enembe berurusan dengan KPK karena menggunakan uang ratusan miliar untuk berjudi.

Padahal, kata Lambert Pekikir, saat ini masih terlalu banyak rakyat Papua yang hidupnya dalam kondisi memrihatinkan.

NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ) ini, kata Lambert, dibentuk untuk mensejahterakan rakyat. Artinya, sebuah negara merdeka seperti Indonesia, menempatkan rakyat sebagai tujuan.

Kesejahteraan rakyat menjadi nomor satu dalam setiap program yang dirancang pemerintah. Tapi di Papua, yang sejahtera justeru para pejabat dan keluarga.

Selama ini, lanjut dia, ternyata Papua dipimpin oleh orang yang salah. Papua dipimpin oleh orang-orang yang kurang peduli terhadap kesejahteraan rakyat. Pemimpin yang dimaksud, salah satunya Gubernur Lukas Enembe.

"Karena itu sudah sepantasnya KPK memeriksa Gubernur Lukas Enembe atas dugaan kasus penyalahgunaan uang rakyat," kata Lambert Pekikir, Selasa 27 September 2022.

Baca juga: Benny Harman Kesal Sebut Gubernur Lukas Enembe Coreng Citra Partai Demokrat: Ya, Harus Lepas Jabatan

Menurutnya, tindakan tegas pemerintah terhadap Lukas Enembe dan para pejabat daerah Papua yang korup tidak akan berdampak terhadap munculnya gejolak di wilayah Papua secara keseluruhan.

“Saat ini hanya lingkungan keluarga Lukas Enembe saja yang membela Lukas. Masyarakat lainnya sedang menunggu, apakah Pemerintah bisa bertindak tegas terhadap Lukas Enembe, dan bagaimana Lukas Enembe dapat membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah,” tegas Lambert.

Lambert menjelaskan tentang perbedaan OPM murni dan OPM buatan.

Dimana, OPM murni, punya visi dan misi untuk memperjuangkan Papua merdeka. Agendanya berbeda dengan OPM buatan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved