Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 18 September 2022, Pakai Uang Secara Bertanggung Jawab
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Pakai Uang Secara Bertanggung Jawab.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Pakai Uang Secara Bertanggung Jawab.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik merujuk Amos 8:4-7, 1Timotius 2:1-8, dan bacaan Injil Lukas 16:1-13, Pekan Biasa XXV.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 18 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Di zaman modern ini, masyarakat kita semakin terpelajar dan terdidik. Akan tetapi, semakin banyak orang yang masuk penjara dan memenuhi lembaga-lembaga pemasyarakatan.
Banyak kaum berdasi yang berurusan dengan kepolisian, kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka terjerat oleh kasus-kasus yang ujung-ujungnya adalah masalah uang.
Nabi Amos adalah seorang nabi yang sangat menentang ketidakadilan sosial yang terjadi di Israel.
Pada zamannya, orang Israel sedang mengalami kemajuan ekonomi yang luar biasa dan banyak orang tiba-tiba menjadi kaya raya.
Banyak orang mencari kesempatan di dalam kesempitan untuk mendapatkan uang.
Kemajuan ekonomis yang dialami Israel ternyata tidak membuat bangsa ini bersyukur dan makin taat kepada Allah dan ramah tamah terhadap orang kecil dan miskin.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 18 September 2022, Berusaha Mengabdi Allah dengan Setia dan Jujur
Praktek-praktek ketidakadilan dan ketidakjujuran sudah terpola dan membudaya. Orang-orang kaya dan berkuasa, secara tidak adil mengisap dan meminjamkan uang dengan bunga tinggi, yang membeli kepunyaan orang miskin dengan harga yang sangat rendah, pemberian gaji yang begitu kecil, yang tak cukup untuk makan sehari.
Kepada kaum penindas, nabi Amos berseru, ”Allah tidak menutup mata, Allah tidak akan melupakan untuk seterusnya perbuatan
mereka. Allah bersumpah akan membalas para raja dan kaum elit yang mengisap saudara-saudaranya sendiri.
Penginjil Lukas juga menyajikan sebuah ketidakadilan dari seorang yang dihapuskan hutangnya dan karena itu tidak dijebloskan dalam penjara.
Tetapi orang yang mengalami kebaikan tuannya ternyata tak mampu bersikap dan berbuat baik kepada orang lain.
Dia hanya memikirkan keselamatan dirinya sendiri dan mencelakakan orang lain.
Allah memanggil semua orang untuk dapat hidup tenang dan tentram. Bagaimana caranya agar panggilan hidup baik dan tertram itu dapat tercapai?
Surat Paulus kepada Timotius memberikan jawabannya, yakni berdoa untuk semua orang, secara khusus untuk para raja dan untuk semua pembesar.
Bagi Paulus, para raja dan pembesar umumnya adalah raja mamon, mereka itu perlu didoakan agar menjadi baik hati dan adil, murah hati dan sabar, berbudi dan berbakti.
Pada umumnya orang cenderung mengadili secara sepihak orang-orang kaya dan dan punya banyak harta. Paulus mengajak semua orang beriman tidak terjebak dalam mentalitas negative thinking seperti ini dan menganjurkan suatu religius positif
thinking.
Mereka harus didoakan agar menjadi baik.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 18 September 2022, Kebijaksanaan Mamon
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Perumpamaan tentang bendahara yang cerdik, ada hubungan dengan uang. Kita membutuhkan uang untuk banyak hal di dalam kehidupan setiap hari.
Hampir tidak ada yang gratis, kecuali udara, matahari dan hujan. Makan minum, membuang air kecil, parkir kendaraan, buang sampah dan lain-lain membutuhkan uang.
Karena itu orang berusaha dan berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkannya. Sekian sering kita cemas karena uang yang kita miliki tidak
cukup untuk kebutuhan yang urgen, entah rumah sakit, sekolah anak, kebutuhan pribadi atau apa saja.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 18 September 2022, Mamon Bisa Jadi Malapetaka Hidup
Semuanya tidak salah, bahwa kita semua mengusahakan uang. Tetapi, sangatlah disesalkan bila dalam keluarga orang menggunakan uang
untuk keinginan dan pemuasan bagi diri sendiri.
Orang ini menyalahgunakan keuangan yang sungguh merugikan segenap anggota keluarga.
Orang demikian tidak menggunakan uang secara bertanggung jawab.
Contemplasi
Situasi ketidakadilan pada zaman nabi Amos, masih saja bergemah di sini di tempat kita. Kita juga menjadi penyembah Mamon/harta/Uang. Hidup kita semakin jauh dari Tuhan bila kita mencari uang dengan segala cara sambil merugikan sesama atau keluarga kita. Kita menimbun uang lebih dari yang kita butuhkan, kita semakin jauh dari Tuhan.
Doa
Allah Bapa umat manusia, yang kecil dan lemah kaubela, dan kepada kami Kauajarkan arti keadilan dan perdamaian. Bukalah hati kami terhadap sesama di sekitar kami. Buatlah kami saling memperhatikan satu sama lain, sanggup dipercaya dalam pelayanan kecil maupun besar. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Minggu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 18 September 2022

Bacaan Pertama: Amos 8:4-7
Peringatan terhadap orang yang membeli orang papa karena uang.
Bacaan dari Kitab Amos:
Dengarkanlah ini, hai kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini, dan yang berpikir, "Kapan pesta bulan-bulan berlalu, supaya kita boleh menjual gandum, kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu, kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga, dan menipu dengan neraca palsu;kita akan membeli orang papa karena uang, dan membeli orang miskin karena sepasang kasut; kita akan menjual terigu tua." Beginilah Tuhan telah bersumpah demi kebanggaan Yakub: "Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!"
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 113:1-2,4-6,7-8
Refr. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. Siapakah seperti Tuhan Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
3. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.
Bacaan Kedua: 1 Timotius 2:1-8
Panjatkanlah permohonan untuk semua orang. Itulah yang berkenan kepada Allah, yang menghendaki agar semua orang diselamatkan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudaraku yang terkasih, pertama-tama aku menasihatkan: Panjatkanlah permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
Itulah yang baik dan berkenan kepada Allah. Penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu Manusia Kristus Yesus.
Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang: suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul.
Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta! Aku ditetapkan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin, agar di mana pun kaum laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: 2 Korintus 8:9
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.
Bacaan Injil: Lukas 16:1-13
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Jadi, jika kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Dan jika kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS