Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 18 September 2022, Mengabdi Tuhan atau Mamon?
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Mengabdi Tuhan atau Mamon?
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Mengabdi Tuhan atau Mamon?
RP. Leo Kleden menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk Amos 8:4-7, 1Timotius 2:1-8, dan bacaan Injil Lukas 16:1-13, Pekan Biasa XXV.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 18 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
1. Melalui Nabi Amos Tuhan membela kaum miskin papa terhadap tindasan para pemeras yang memalsukan timbangan untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya, dan yang berencana "membeli orang lemah dengan uang dan orang miskin dengan sepasang kasut".
Tetapi Tuhan bersumpah untuk membela nasib kaum miskin dan tertindas.
2. Injil Minggu ini berkisah tentang pengusaha kaya dan bendahara yang curang. Dan si kaya itu memuji kecerdikan usaha bendahara yang licik, untuk keluar dari situasi sulit yang kini menjeratnya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 17 September 2022, Kebangkitan Orang Mati
3. Yesus lantas menarik beberapa pelajaran rohani bagi para murid-Nya:
a. "Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang".
'Anak-anak dunia' selalu berusaha dengan segala daya dan kecerdikan untuk menghimpun harta duniawi. Ini tantangan bagi 'anak-anak terang', yaitu murid-murid Yesus, untuk lebih giat dan cerdas memperjuangkan harta rohani.
b. Harta benda yang ada hendaknya digunakan untuk menolong sesama juga, karena itulah jaminan: "kamu diterima dalam kemah abadi".
c. "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia juga setia dalam perkara-perkara besar ".
Semua yang besar selalu dibangun tahap demi tahap dari yang kecil.
d. "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan".
Dewasa ini, sebagai warga negara merdeka, orang dapat bekerja pada dua atau tiga perusahaan. Tetapi 'hamba' pada zaman dulu adalah milik eksklusif tuannya. Maka hamba tidak bisa mengabdi kepada dua tuan.
"Kamu tidak mungkin mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (Dewa harta kekayaan)".
Hanya kepada Tuhan kita mengabdi. Uang dan harta hanyalah sarana, bukan dasar dan tujuan hidup.
4. Dalam Bacaan Kedua Rasul Paulus menasihati kita untuk berdoa juga
"bagi pemerintah dan penguasa agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan" 1Tim 2: 2.
Kita berdoa khusus untuk pemerintah Indonesia agar di tengah krisis global mereka dapat mengambil keputusan dan tindakan bijaksana demi kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 18 September 2022, Berusaha Mengabdi Allah dengan Setia dan Jujur
5. Doa:
+ Tuhan, pembela kaum miskin dan tertindas, bantulah kami memperjuangkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera, mulai dari lingkungan kami sendiri.
Dan bantulah kami menggunakan harta duniawi dengan bijaksana bagi diri kami dan bagi sesama, terutama bagi yang miskin, hina dina, dan tersisih, agar kami layak mencapai keselamatan abadi dalam Dikau, Asal dan Tujuan hidup kami + Amin
Salam kasih, doa dan persembahan Ekaristi untukmu.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 18 September 2022

Bacaan Pertama: Amos 8:4-7
Peringatan terhadap orang yang membeli orang papa karena uang.
Bacaan dari Kitab Amos:
Dengarkanlah ini, hai kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini, dan yang berpikir, "Kapan pesta bulan-bulan berlalu, supaya kita boleh menjual gandum, kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu, kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga, dan menipu dengan neraca palsu;kita akan membeli orang papa karena uang, dan membeli orang miskin karena sepasang kasut; kita akan menjual terigu tua." Beginilah Tuhan telah bersumpah demi kebanggaan Yakub: "Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!"
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 113:1-2,4-6,7-8
Refr. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. Siapakah seperti Tuhan Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
3. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.
Bacaan Kedua: 1 Timotius 2:1-8
Panjatkanlah permohonan untuk semua orang. Itulah yang berkenan kepada Allah, yang menghendaki agar semua orang diselamatkan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudaraku yang terkasih, pertama-tama aku menasihatkan: Panjatkanlah permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
Itulah yang baik dan berkenan kepada Allah. Penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu Manusia Kristus Yesus.
Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang: suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul.
Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta! Aku ditetapkan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin, agar di mana pun kaum laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: 2 Korintus 8:9
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.
Bacaan Injil: Lukas 16:1-13
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Jadi, jika kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Dan jika kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS