Berita Kota Kupang

UPG 1945 Tidak Kaku Terapkan MBKM 

Kalau kampus kita sekarang ini memiliki 11 program studi, 5 fakultas diantaranya program studi itu kita bisa lihat pada link online dan juga di media

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/H.O-NIKO WUNGUBELEN
PODCAST - Rektor UPG 1945 NTT, David R. E. Selan, SE., MM bersama Host Jurnalis Pos Kupang, Ella Uzurasi, Jumat, 16 September 2022  

D : Kami alumni sudah mencapai 25.000 alumni di NTT dan mereka ada di berbagai sektor, di berbagai bidang misalnya pemerintahan provinsi, kabupaten/kota dan juga di sektor swasta banyak yang berhasil dan juga kebanyakan itu adalah guru.

Guru rata - rata mereka sudah diangkat dan kemarin banyak sekali yang masuk pada PPPK mereka cukup lumayan lulus, kami monitor dari tempat ke tempat itu sekolah, SMA/SMK ketika kunjungan saya rasa bangga karena setiap sekolah itu hampir ada alumni kami dan mereka sudah diangkat menjadi PNS ada juga mereka sudah lolos PPPK. 

E : Dengan jumlah mahasiswa sekian, jumlah tenaga dosen sendiri apakah sudah sesuai dengan rasio yang sudah ditentukan atau tidak?

D : Untuk sementara kami tenaga dosen itu jumlah jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mahasiswa karena kami adalah bawaan dari kampus lama ke kampus baru, semua itu jumlah banyak sehingga rasionya masih 1:12, 1;14. Semestinya 1:40 atau 35 untuk ilmu sosial. Kalau eksakta 1:20, 25 bahkan 35. 

E : Berarti dari segi pengajaran dan pengawasan terhadap mahasiswa jadi lebih bagus ya? 

D : Kalau dari segi pengawasan dosen itu dilibatkan bersama mahasiswa dan mereka mendapatkan hibah kompetisi di kementerian sehingga banyak yang saat sekarang ini juga mereka banyak melakukan kegiatan lapangan bersama dengan mahasiswa.

Tentunya menggunakan hari - hari free karena sebagian mahasiswa itu yang sementara aktif kuliah dan hibah kompetisi itu cukup banyak dari tahun ke tahun itu jumlahnya meningkat.

Jadi memang dosen itu dilibatkan benar dalam kegiatan akademik, kegiatan pengabdian juga kegiatan penelitian sehingga mereka senang.

Bahkan sekarang orientasi kami sekarang itu sebagian kami libatkan karena rata - rata mereka itu sertifikasi dosen menjadi target kami sehingga syarat sertifikasi dosen tentunya yang dilihat itu adalah berkaitan dengan apakah dia sudah punya pekerti apa belum.

Dan untuk itu sudah tiga kloter dimana mereka mengikuti itu sehingga nanti didalam proses kelanjutannya, jabatan fungsional itu juga tidak terganggu sehingga mereka juga mendapatkan penghasilan berganda. Yang pertama dari Kementerian lewat sertifikasi kemudian yang kedua itu melalui hasil kerja mereka sesuai dengan upaya yang kami berikan pada tingkat universitas dan juga pada penyelenggara. 

E : Bagaimana persiapan untuk penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka?

D : Untuk memulai kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka kami membuka akses dengan berbagai lini dan korporasi sehingga link itu kesana dan mahasiswa bisa diarahkan tetapi sebelum kesana adalah pembenahan kurikulum.

Nah kurikulum ini untuk merubah tentunya kita dengan stakeholder pengguna, alumni kemudian kita bahas kita diskusikan kemudian mengalami perubahan dan itu yang dilakukan dalam menyukseskan program MBKM.

Dua hari kemarin kami melakukan kegiatan pertemuan di Kristal bersama kepala LLDIKTI yang baru, pak Kalam, Prof. Adrianus Amheka, disitu banyak juga perguruan tinggi yang belum paham tentang MBKM karena syarat dan prosedurnya yang berbelit.

Nah untuk itu saya sampaikan bahwa kampus UPG 1945 NTT, kami tidak kaku dalam menerapkan itu dalam hal ini yang pertama adalah perubahan kurikulum.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved