Berita NTT
Majelis Wilayah MW Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam KAHMI NTT Gelar Muswil ke IV
Majelis Wilayah MW Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam KAHMI NTT atau MW KAHMI NTT. Kegiatan berlangsung di aula Asrama Haji, Oebufu Kota Kupang, Ju
HMI, lanjut dia, sebagaimana pernah diutarakan Jendral Sudirman, merupakan Harapan Masyarakat Indonesia dan bukan saja Himpunan Mahasiswa Islam.
"Lewat sumber mata air perkaderan di HMI yang tiada henti sejak didirikan pada 14 Februari 1947 di Jogjakarta oleh almahrum Larfan Pane yang kini menjadi pahlawan nasional. HMI terus melahirkan kader umat dan bangsa dan memenuhi ruang pengabdian di republik ini," ujarnya.
Mantan ketua HMI Cabang Kupang itu mengatakan, tema yang ada juga sejalan dengan visi misi dari kepemimpinan gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan wakil gubernur Josef Nae Soi.
Tema itu dimaksudkan agar mengajak seluruh komponen daerah ini untuk terus bersinergi dan berkolaborasi membangun daerah ini.
Pemerintah tidak bekerja sendiri. Di NTT, masalah kemiskinan dan stunting menjadi perhatian. Karena itu, peran kader HMI diharapkan bisa bekerjasama untuk berkontribusi bagi daerah ini.
Presidium MN KAHMI, Dr. Viva Yoga Mauladi, mengatakan, KAHMI didirikan pada 17 September 1966 bertepatan dengan kongres ke VIII di Solo, Jawa Tengah. Tugas KAHMI adalah melanjutkan misi HMI. Ia menyebut, tanggungjawab adalah bagian tidak terpisahkan dalam implementasikan misi HMI dalam kehidupan KAHMI.
Dia mengaku, KAHMI adalah organisasi intelektual dan professional, kekeluargaan dan mengedepankan silahturahmi. KAHMI mempunyai salah satu tugas pokok yakni membantu proses perkaderan di HMI.
"Posisi KAHMI tidak boleh didepan, tapi ada disamping kiri dan kanan HMI. Untuk menjaga dan mendampingi ade-ade HMI dengan segala independensinya organisatoris untuk menjadi kader umat dan bangsa yang mengaktualisasikan ide dan gagasan," jelasnya.
Ia menegaskan, di KAHMI lebih ditekankan pada aspek pengabdiannya. Yoga juga mengingatkan bahwa kehidupan KAHMI hendaknya selalu berada dan terus menghargai keberagaman dan kemajemukan yang ada. Nilai keIslaman, kata dia, harus juga terintergrasi dalam sikap, pikir dan perilaku.
Pengabdian yang kolaboratif, lanjut dia, juga bagian paling penting. Tugas dari pemerintah dan bermanfaat bagi orang disekitarnya harus diterapkan oleh KAHMI sebagai bentuk pengabdian.
Sekda Domu Warandoy, menjelaskan, kehadiran KAHMI diharapkan mampu memperkuat dan memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Ia menyebut, KAHMI sebagai organisasi kekeluargaan dari HMI.
"Sebagai organisasi kekeluargaan hendaknya KAHMI dapat memperkuat ukhuwah Islamiah serta selalu menjaga tali silaturahmi anggota KAHMI yang adsi Indonesia khususnya di NTT. Ibarat pelangi yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Memiliki warna bidang profesi dan politik serta organisasi," kata dia.
Muswil ini, menurut dia, harus menjadi ajang konsolidasi dan merumuskan arah organsiasi kedepan. Ia yakin muswil bisa memberi sebuah nilai tersendiri bahwa KAHMI harus lebih giat dan bekerja keras dengan pikiran cerdas.
Dia berharap pemimpin yang lahir dari Muswil ini dapat bertekad dan komitmen serta memadukan potensi yang dimiliki anggota KAHMI untuk pembangunan di NTT, khususnya.
Sekda Domu juga berkata, pada saat Munas KAHMI, Pemprov ingin memberi kontribusi bagi pengurus atau delegasi yang berangkat ke arena Munas. Untuk itu, dia akan berkomunikasi dengan Gubenur Viktor Bungtilu Laiskodat membicarakan hal ini.