Tinju Dunia
Tinju Dunia, Gennady Golovkin Akui Sulit Memukul KO Canelo Alvarez, Dua Faktor Ini Penyebabnya
Kabar tinju dunia, Gennady Golovkin mengakui sulit memukul KO Canelo Alvarez, dua faktor ini menjadi penyebabnya
POS-KUPANG.COM – Kabar tinju dunia, Gennady Golovkin mengakui sulit memukul KO Canelo Alvarez, dua faktor ini menjadi penyebabnya.
Hari Sabtu 17 September 2022 di T-Mobile Arena, Las Vegas akan menjadi sejarah pertarungan Gennady Golovkin (42-1-0, 37 KO) melawan Saul Canelo Alvarez.
Dikutip dari sportanews.com, duel trilogi bagi kedua petinju ini merupakan momen yang paling ditunggu dunia saat ini. Sebab, pada dua pertarungan sebelumnya, tak ada hasil yang meyakinkan.
Duel pertama berakhir draw. Duel kedua Canelo Alvarez (57-2-2, 39 KO) menang angka mayoritas. Kedua petinju sama-sama gagal merontokkan lawan secara meyakinkan. Apalagi menang KO/TKO.
Pada laga kedua, 15 September 2018, Canelo masih berusia 28, sementara Gennady Golovkin 36 tahun.
Saat ini, Canelo memasuki usia 32 tahun, sementara Gennady Golovkin berada di usia senja untuk seorang petinju kompetitif, 40 tahun.
Usia ini yang mungkin bikin Gennady Golovkin mengakui sulit memukul KO Canelo Alvarez. Bahkan mungkin justru Canelo yang sukses menghentikannya.
Baca juga: Tinju Dunia, Leigh Wood Batal Berduel Melawan Mauricio Lara, Ini Penyebabnya
Apalagi, seumur-umur Gennady Golovkin bertarung di kelas menengah, sementara pertarungan kini digelar di kelas menengah super, kelas habitat Canelo.
“Ngomong sih gampang,” kira-kira itu kata Gennady Golovkin, pemegang gelar kelas menengah WBA dan IBF kepada Morning Kombat.
“Secara hipotesis, itu gamblang di atas kertas. ‘Ayo cetak kemenangan KO’, ‘jangan bergantung pada campur tangan juri’. Tapi di level ini, ini sesuatu yang sangat sulit direalisasikan.”
Kekalahan Canelo Alvarez dari Dmitry Bivol, Mei lalu, tentu tak bisa jadi patokan. Gennady Golovkin mungkin sebagian mencontek style Bivol, tapi Eddy Reynoso tentu akan melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk duel lawan Gennady Golovkin. Dan, Canelo sangat termotivasi untuk membasuh luka kekalahan itu.
“Ia fighter yang powerful, tak perlu diragukan, dan kami melihatnya dalam banyak pertarungan berbeda, dan ia tak selalu menggunakan cara seperti di dua duel kami sebelumnya,” kata Gennady Golovkin lagi.
“Saya hanya bisa berharap pertarungan ini akan jadi yang terbaik dalam sejarah tinju. Saya berharap ini menarik. Saya berharap menang. Saya manusia biasa dengan 2 kaki dan 2 tangan,” tambah Gennady Golovkin.
“Orang seusia saya tahu apa yang saya rasakan sekarang. Atlet lebih muda, mungkin belum, tapi mereka yang yang sudah di usia 40 tahu apa yang saya maksudkan,” katanya.
Baca juga: Tinju Dunia, Canelo Alvarez: KO-kan Gennady Golovkin
Yang berbeda pada duel ini adalah Gennady Golovkin bersama pelatih baru, Johnathon Banks setelah sebelumnya pisah dengan Abel Sanchez setelah kekalahannya pada rematch dengan Canelo.