Berita Nasional
Cerita Pelajar SMAK Frateran Ndao Ende Flores Bertemu Ganjar Usai Meraih Juara Paduan Suara
Pelajar SMAK Frateran Ndao Ende Flores Nusa Tenggara Timur mengikuti ajang Soegijapranoto Choral Festival di Universitas Soegijapranoto Semarang.
POS-KUPANG.COM, SEMARANG - Hampir tidak banyak yang tahu pelajar SMAK Frateran Ndao Ende Flores Nusa Tenggara Timur mengikuti ajang Soegijapranoto Choral Festival di Universitas Katolik Soegijapranoto Semarang. Luar biasa mereka berhasil menggondol Medali Emas.
Usai mengikuti festival di kategori Mix Youth dengan lagu Tuhan Berapa Lama Lagi itu, mereka menyempatkan diri bertandang ke Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Minggu 11 September 2022. Di sana mereka diterima dengan hangat. Mereka pun menyanyikan lagu Garuda Pancasila bersama Ganjar Pranowo.
“Sangat bangga dan terharu juga tidak menyangka bahwa kami bisa ketemu pak gubernur,” kata Mayor da Gomes, guru ekstra paduan Suara SMAK Frateran Ndao dalam keterangannya kepada media.
Guru asal Maumere ini mengaku senang dengan sambutan hangat Ganjar Pranowo.
Pertemuan tersebut dianggap bayaran atas perjuangan panjang para siswa yang datang jauh dari Kota Pancasila Ende itu.
“Pak Ganjar sambutannya sangat hangat, dan welcome terhadap kami, dan kami juga sungguh-sungguh merasa senang dan bahagia beliau sudah menerima kami,” ujarnya.
Ganjar Pranowo sendiri mengagumi cerita perjuangan para siswa SMAK Frateran Ndao itu.
Perjuangan menuju Jawa Tengah menggunakan kapal ekspedisi selama berhari-hari yang akan dikenang di masa mendatang.
“Itu semua akan jadi catatan. Kalau gini kan berjuang, nanti kelak ada yang jadi penyanyi profesional, seniman, atlet, politisi, akan bisa berjenjang. Kita dulu ke sana naik kapal barang, ceritanya lebih dramatis dan membanggakan,” kata Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar berpesan pada guru-guru SMAK Frateran Ndao untuk memegang amanah pekerjaan besar mendidik para siswa meraih masa depan yang cerah.
“Bimbing mereka, PR bapak ibu guru ini harus bisa menggali bakat anak-anaknya. Mungkin dia enggak suka IPA, IPS, Kimia, Fisika, tapi bagus suaranya itu dibimbing. Nah ini tugas guru. Anak-anak belajar yang giat, pokoknya semangat terus,” katanya.
Baca juga: Survei LSN, Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Cenderung Turun, Ada Apa?
Dalam pertemuan berkesan itu Ganjar juga menerima kain Sarung Ende. Lalu Ganjar bernyanyi bersama para siswa itu melantunkan lagu Garuda Pancasila.
"Kita tidak akan kehabisan jalan selama tetap mau berjuang. Yakin, bisa! Selagi muda jangan takut capek, jangan takut berkelana dan jangan takut mewujudkan cita-cita. Itulah yang akan menguatkan jiwa dan ragamu."
"Terima kasih anak-anakku dari Ende NTT yang sudah mampir dan memberi penampilan yang luar biasa. Hati2 di jalan. Salam buat saudara2 yang ada di sana," tulis Ganjar Pranowo di akun instagramnya yang disertai video pertemuannya dengan guru dan pelajar SMAK Frateran Ndao Ende tersebut.
Puluhan Pendeta dari Maluku
Selain menerima pelajar dari SMAK Frateran Ndao, Ganjar Pranowo juga menerima sekitar 75 pendeta yang tergabung dalam Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) di Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah.
Puluhan pendeta sengaja jauh-jauh datang dari Maluku untuk belajar toleransi antarumat beragama.
Salah satunya dengan nyantri ke Pondok Pesantren Edi Mancoro di Salatiga, Senin 12 September 2022.
“Kenapa ke sini, karena Jawa Tengah adalah salah satu provinsi yang sangat toleran di 2021-2022,” tutur Ketua Sinode GPM, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella yang memimpin rombongan.
Ia menilai, banyak kota di Jateng yang masuk kategori toleran dan mempunyai topologi yang nyaris sama seperti di Maluku. Hal itu tak lain karena Gubernur Ganjar Pranowo dianggap memiliki keteladanan dalam memimpin untuk menjaga toleransi antarumat.
Menurutnya, Ganjar mampu merangkul kelompok dengan pemikiran berbeda untuk bersatu.
“Kami merasa bahwa model yang seperti itu harus juga turut kami pahami,“ kata Pendeta Elifas.
Terlebih Maluku memiliki sejarah panjang merawat toleransi antarumat beragama sejak terjadinya konflik kemanusiaan tahun 1999.
“Kami berterima kasih ya disambut oleh gubernur yang rendah hati, yang sangat bersahabat dan ramah, dan saya kira kita butuh teladan kepemimpinan yang seperti itu,” katanya.
Baca juga: Survei Terbaru SMRC, Ganjar Pranowo Teratas Disusul Prabowo dan Jokowi, Anies Baswedan?
Sebelum singgah di rumah Ganjar, rombongan tersebut telah bertemu dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng.
“Besok kami akan ke Salatiga, tujuannya adalah ke Pesantren Edi Mancoro. Jadi para pendeta akan nyantri untuk belajar pola kepemimpinan dan pengasuhan,“ terang Elifas.
Ganjar menyambut baik dan mengapresiasi semangat para pendeta dari Maluku yang dengan serius ingin lebih merawat toleransi.
“Ini sebenarnya kawan-kawan pendeta dari Maluku lagi studi banding lah, bagaimana moderasi beragama dan bagaimana FKUB. Tentu saya senang bisa berbagi cerita,” tutur Ganjar.
Ia juga belajar dari Pela Gandong. Yakni sebuah ikatan yang mencerminkan penghormatan sosial dan rasa kemanusiaan, persaudaraan serta kekeluargaan dalam Maluku.
“Ada satu yang menarik, para pendeta ini akan ke pondok pesantren karena mereka akan belajar bagaimana leadership, bagaimana pendampingan kepada para santrinya yang mereka akan membawa ke sana. Ini asyik sekali menurut saya,” imbuh Ganjar.
Ia harap kegiatan para Pendeta Sinode GPM ini membuahkan hasil. Kemudian mereka dapat membawa pulang nilai-nilai baik tentang toleransi yang bisa diterapkan di kampung halaman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS