Kenaikan Harga BBM
Buntut Kenaikan Harga BBM, Buruh Ikutan Minta Kenaikan Upah Minimum 13 Persen
Tidak hanya berdampak pada tuntutan kenaikan tarif angkutan umum, serikat pekerja atau buruh pun menuntut kenaikan upah sebesar 13 persen.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kenaikan Harga BBM ( Bahan Bakar Minyak) yang telah diberlakukan Pemerintah sejak awal September 2022 telah membawa dampak luas.
Tidak hanya berdampak pada tuntutan kenaikan tarif angkutan umum, serikat pekerja atau Buruh pun menuntut kenaikan upah sebesar 13 persen.
"Diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi, dan kami menuntut kenaikan Upah Minimun tahun 2023 sebesar 10-13 persen," kata Ketua Perda Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia KSPI DKI Jakarta Aji Winarso dalam siaran pers, Senin 12 September 2022.
Hal itu menyusul kenaikan harga kebutuhan pokok akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Tuntutan itu hanya 1 dari 3 tuntutan yang disampaikan buruh saat melakukan aksi unjuk rasa di Balaikota Jakarta, Senin 12 September 2022.
Winarso mengatakan upah buruh tidak naik dalam 3 tahun terakhir, bahkan Menteri Ketenagakerjaan sudah mengumumkan jika Pemerintah dalam menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36 tahun 2021.
Selain itu, buruh juga menolak kenaikan harga BBM sebab dinilai akan menyengsarakan buruh. Sebab diperkirakan daya beli buruh akan turun dari 30 persen menjadi 50 persen akibat kenaikan harga BBM.
"Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 6,5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket," ujar Winarso.
Buruh DKI Jakarta juga menolak Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2021.
Oleh karena itu, Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh DKI Jakarta meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendukung tuntutan tersebut.
Baca juga: Mahasiswa Cipayung Maumere Demo Kenaikan Harga BBM, Bawa Spanduk BBM Naik Rakyat Menjerit
Secara terpisah, Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengungkapkan, pihaknya akan melakukan aksi selama sebulan penuh pada September 2022 ini.
Adapun tuntutan yang disuarakan adalah tolak kenaikan harga BBM, tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, dan naikkan upah minimum 10-13 persen.
"Kalau aksi di bulan September tidak didengar, bulan Oktober akan ada aksi lagi, dan puncaknya, akhir November kami mempersiapkan pemogokan nasional dengan cara stop produksi keluar dari pabrik. Mogok nasional akan diikuti 5 juta buruh di 15.000 pabrik. Melibatkan 34 provinsi dan 440 kabupaten/ kota,” kata Said.
Mahasiswa terobos kawat pembatas berduri
Sementara itu, massa aksi dari elemen mahasiswa menerobos pembatas kawat berduri yang dipasang polisi dalam aksi demo kenaikan harga BBM di Patung Kuda Jakarta Pusat, Senin 12 September 2022.
Sebelumnya personel Kepolisian telah menutup rapat kawasan Medan Merdeka Barat menuju ke arah Istana Merdeka sejak pagi hari ini.
Dua lapis pembatas kawat berduri, dipasang polisi di Jalan Medan Merdeka Barat, kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat.
Selain itu, dua lapis road barier beton juga dipasang di antara kawat berduri tersebut.
Sejumlah personel kepolisian terlihat berbaris dan bersiaga tepat di sisi dalam kawat berduri tersebut.
Barier berukuran besar juga dipasang tepat di belakang personel kepolisian tersebut.
Meski demikian, massa aksi elemen mahasiswa terlihat menerobos pagar kawat berduri sekitar pukul 16.20 WIB.
Baca juga: Mahasiswa di Kota Kupang Protes Kenaikan Harga BBM
Dua lapis kawat berduri serta road barier beton pun dirobohkan. Mereka meminta diberi jalan menuju ke Istana Merdeka.
Sebagai informasi, sebelumnya sejumlah elemen massa menggelar aksi soal harga BBM di kawasan Patung Kuda hari ini.
Massa tersebut terdiri dari elemen buruh, sejumlah ormas, serta elemen mahasiswa.
Tak hanya di Jakarta, di Kabupataen Kudus Jawa Tengah, ribuan aktivis mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Kudus, Senin 12 September 2022.
Mereka juga menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bupati Kudus kompleks Alun-alun Simpang Tujuh, menolak kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM bersubsidi.
Di depan Kantor DPRD Kudus, mahasiswa hendak menerobos gerbang utama gedung DPRD, namun upaya mereka gagal karena penjagaan yang ketat dari kepolisian dan TNI.
Mereka kemudian melakukan aksi sepihak menutup akses lalu lintas di depan gedung DPRD sekitar pukul 15.00 WIB.
Tak hanya itu, pengunjukrasa juga mewarnai aksi demo dengan membakar sejumlah atribut yang dibawa di tengah-tengah jalan raya.
Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas di kawasan Kantor DPRD Kudus tersendat. Jajaran Satlantas Polres Kudus terpaksa melakukan rekayasa lalu lintas guna menghindari pengunjukrasa.
Demo Sopir Taksi Online dan Gojek
Di tempat lain di Jakarta, ratusan sopir taksi online menggelar demonstrasi di depan Kantor Gojek di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 12 September 2022.
Dalam tuntutannya, massa aksi meminta penyesuaian tarif setelah kenaikan harga BBM bersubsidi.
Massa aksi juga meminta pihak Gojek selaku aplikator tidak melupakan sejarah.
"Jangan lupakan sejarah. Kami yang berdarah-darah menegakkan bendera kalian di Indonesia. Kami yang berantem di jalanan demi kalian," kata seorang orator dari atas mobil komando.
Menurut massa, para sopir taksi online memiliki peran penting dalam membesarkan Gojek hingga saat ini.
"Anda besar, tapi kami juga ikut membesarkan Anda. Saya ingat, pertama kali kantor Gojek di ruko, sekarang kalian punya kantor yang megah," ujar orator.
Dalam demo tersebut, massa aksi meminta perwakilan Gojek menemui mereka dan memberikan penjelasan terkait tuntutan yang disampaikan dalam unjuk rasa hari ini.
Sekitar pukul 14.20 WIB, seorang perwakilan dari Gojek terlihat menemui massa aksi.
Perwakilan Gojek itu kemudian naik ke atas mobil komando dan diminta untuk memperkenalkan diri.
"Saya dari Gojek perwakilan regional Jabodetabek," kata perwakilan Gojek tersebut lewat pengeras suara dari mobil komando.
"Bapak punya wewenang nggak buat tanda tangan tuntutan kami?" tanya massa aksi.
Perwakilan dari Gojek itu lalu menjawab bahwa dirinya tidak memiliki kewenangan.
Baca juga: Pasca Kenaikan Harga BBM, Kapolres Kupang dan Jajaran Gelar Aksi Sosial Bagi Sembako
Mendengar jawaban tersebut, massa aksi langsung meminta perwakilan Gojek itu turun dari mobil Komando.
"Turun, turun, turun. Kami minta perwakilan Gojek yang kompeten. Kalau Anda itu yang gaji kita-kita orang," teriak pendemo.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 16.00 WIB.
Demo berakhir setelah polisi menemui massa aksi dan menjanjikan pertemuan dengan Gojek selaku aplikator.
"Semua berjalan kondusif sesuai dengan prosedur," kata Kapolsek Metro Kebayoran Baru Kompol Donni Bagus Wibisono kepada wartawan di lokasi.
Pertemuan antara sopir taksi online dan pihak Gojek dijadwalkan berlangsung pada Jumat 16 September 2022 pukul 13.00.
"Tadi tercapai kesepakatan bahwa hari Jumat antara aplikator dan driver akan bertemu di Lapangan Blok S jam 13.00 WIB," ujar Donny.
Dalam tuntutannya, massa aksi meminta penyesuaian tarif setelah kenaikan harga BBM bersubsidi.
Massa aksi juga meminta pihak Gojek selaku aplikator tidak melupakan sejarah.
"Jangan lupakan sejarah. Kami yang berdarah-darah menegakkan bendera kalian di Indonesia. Kami yang berantem di jalanan demi kalian," kata seorang orator dari atas mobil komando.
Menurut massa, para sopir taksi online memiliki peran penting dalam membesarkan Gojek hingga saat ini.
"Anda besar, tapi kami juga ikut membesarkan anda. Saya ingat, pertama kali kantor Gojek di ruko, sekarang kalian punya kantor yang megah," ujar orator.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com/TribunJakarta.com/Tribunjateng.com
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS