Perang Rusia Ukraina
Balas Dendam Atas Serangan Ukraina, Rusia Bombardir Kharkiv, Listrik dan Air Padam
Tak terima dipecundangi Pasukan Ukraina, Rusia balas dendam bombardir Kharkiv, listrik dan air mati
POS-KUPANG.COM - Perang Rusia Ukraina belum juga ada tanda-tanda berakhir. Setelah Serangan Ukraina yang berhasil menguasai kembali kota-kota besar di negara itu, Rusia balas dendam dengan membobardir Kota Kharkiv, Ukraina, Minggu 11 September 2022. Serangan rudal Rusia yang membabi buta menyebabkan aliran listrik dan air padam.
Bahkan Walikota Kharkiv menyebut bahwa serangan rudal Rusia itu sebagai balas dendam yang kejam.
Serangan rudal Rusia menyebabkan Kota-kota hingga rumah sakit gelap gulita.
Orang-orang harus dievakuasi dari metro Kharkiv.
Baca juga: BABAK BARU Perang Rusia Ukraina, Pejabat Dua Negara Siap Duduk Satu Meja di Istanbul
Ada tiga ledakan terdengar di kota Kharkiv, di mana pemadaman listrik telah mempengaruhi sirene serangan udara.
Angkatan udara Ukraina mencuit bahwa Rusia telah meluncurkan 11 rudal tetapi sebagian besar telah dihancurkan.
“Ini adalah balas dendam yang kejam dan sinis dari agresor Rusia atas keberhasilan tentara kami di garis depan, khususnya di wilayah Kharkiv,” kata Terekhov.
"Saya meminta semua orang untuk tetap tenang."
“Bahkan melalui kegelapan yang tak tertembus, Ukraina dan dunia beradab dapat dengan jelas melihat bahwa ini adalah tindakan teroris."
"(Itu) serangan rudal yang disengaja dan sinis terhadap infrastruktur sipil yang kritis. Bukan fasilitas militer,'' kata presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di Telegram.
Baca juga: TERBARU Perang Rusia Ukraina , Tentara Ukraina Sukses Hancurkan Gudang Peluru Rusia
Ukraina menyebut serangan rudal Rusia tersebut, sebagai balasan atas kekalahan Rusia di medan perang baru-baru ini.
elama beberapa hari terakhir, pasukan Ukraina telah merebut kembali sebagian besar wilayah yang diduduki Rusia di wilayah tersebut dalam serangan kilat.
Mengutip The Guardian, Ihor Terekhov, walikota kota Kharkiv, mengatakan pekerjaan sedang dilakukan untuk memulihkan listrik dan beberapa daerah melaporkan bahwa listrik kembali menyala sekitar pukul 01:00 pada Senin (12/9/2022) waktu setempat.
Sebelumnya, penasihat presiden Ukraina mengatakan bahwa api berkobar di pembangkit listrik nomor 5 Kharkiv.
Ada juga laporan awal tentang pemadaman listrik di wilayah tetangga Sumy dan Poltava serta di Dnipropetrovsk, yang berpotensi mempengaruhi jutaan warga sipil.
Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, mengatakan listrik sekarang telah dipulihkan.
Tymoshenko mengatakan dua rudal jelajah menghantam infrastruktur penting di Kharkiv.
Sementara petugas pemadam kebakaran sekarang berada di lokasi dan bahwa listrik akan segera kembali ke fasilitas vital seperti rumah sakit.
“Rusia ingin meninggalkan kami tanpa cahaya, air, dan panas,” kata Tymoshenko.
Sementara Presiden Ukraina, Zelensky mengkonfirmasi bahwa aliran listrik terputus di wilayah Kharkiv dan Donetsk.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Facebook via CNN.com)
Dia juga mengatakan bahwa sebagian wilayah Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk dan Sumy mengalami masalah dengan listrik.
“Tidak ada listrik atau pasokan air di beberapa pemukiman. Layanan darurat bekerja untuk mengendalikan kebakaran di lokasi yang dilanda,” ujar Gubernur regional wilayah Kharkiv, Oleg Synegubov.
Sementara Kepala wilayah Dnipropetrovsk, Dmytro Reznichenko, mengatakan pada Minggu malam bahwa pasukan Rusia bertanggung jawab atas pemadaman listrik di seluruh wilayahnya.
“Beberapa kota dan komunitas di wilayah Dnipropetrovsk tanpa listrik. Rusia menyerang infrastruktur energi."
"Mereka tidak dapat menerima kekalahan di medan perang,” katanya dalam sebuah pernyataan online sebelum listrik dilaporkan pulih.
Kepala wilayah Sumy timur mengatakan bahwa pemadaman listrik dan pasokan air sebelumnya telah mempengaruhi setidaknya 135 kota dan desa.
(Tribunnews.com/Yurika)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rudal Rusia Hantam Kharkiv hingga Sebabkan Listrik dan Air Padam, Walikota: Balas Dendam yang Kejam
Berita lain terkait Perang Rusia Ukraina
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS