Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 9 September 2022, Apa Mungkin Seorang Buta Dapat Menuntun Orang Buta?
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Apa Mungkin Seorang Buta Dapat Menuntun Orang Buta?
Injil berpesan agar kita hati-hati bertindak dan tetap saling mengampuni dan mengasihi.
Apakah cara hidup kita merupakan sebuah kabar sukacita bagi orang lain ataukah hanya jadi bahan cercaan orang lain?
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 9 September 2022, Keluarkanlah Dahulu Balok dari Matamu
Salam sehat di Hari Jumat buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.
Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TAK ADA, BerDOALAH. Jikalau Belum ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih Kurang Ber- SABARLAH. Jika Lebih maka BerBAGILAH. Jika Cukup, berSUKACITALAH.
Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga Anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 9 September 2022

Bacaan Pertama: 1Korintus 9:16-19,22b-27
Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, untuk menyelamatkan mereka semua.
Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab bagiku itu suatu keharusan. Celakalah aku bila aku tidak memberitakan Injil.
Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.
Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.
Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain.