Kenaikan Harga BBM

Imbas Kenaikan Harga BBM, Pengusaha Warteg Menjerit, Banyak Warung Terancam Tutup

Kenaikan Harga bahan bakar minyak ( BBM ) berimbas pada usaha warteg. Pengusaha Warteg kini menjerit, banyak warung terancam tutup

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
Imbas Kenaikan BBM/ Foto Salah satu SPBU di kota Kefamenanu yang sudah memberlakukan harga baru BBM bersubsidi - Imbas Kenaikan Harga BBM, Pengusaha Warteg menjerit, banyak warung terancam tutup 

POS-KUPANG.COM - Kebijakan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menaikkan harga bahan bakar minyak ( BBM ) Bersubsidi berdampak luas. Imbas dari kenaikan harga BBM bersubsidi, pengusaha warteg menjerit karena biaya produksi membengkak, biaya sewa tempat usaha melambung. Akibatnya, banyak warteg terancam tutup.

Diketahui, Pemerintah telah menaikan Harga BBM Bersubsidi sejak Sabtu 3 September 2022 siang.

Dengan rincian yaitu Pertalite dibanderol Rp10.000 per liter, Solar senilai Rp6.800 per liter, dan Pertamax dihargai Rp14.500 per liter

Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, imbas kenaikan harga BBM bersubsidi akan membuat bengkaknya biaya produksi dan menekan keuntungan yang diperoleh pedagang.

Baca juga: Peringatan Keras bagi Kontraktor, Mulai Hari ini Dilarang Pakai BBM Bersubsidi untuk Proyek

Selain itu, kenaikan harga BBM bersubsidi berdampak pada biaya sewa ruko atau tempat usaha.

"Dengan imbas kenaikan harga BBM bersubsidi ini menyebabkan beratnya biaya produksi, yang menekan keuntungan dan ketidakmampuan untuk bayar sewa atau kontrakan ke depan," ucap Mukroni kepada Tribunnews, (5/9/2022).

Dirinya memperkirakan, bahwa tahun depan akan banyak warteg yang tutup karena tidak bisa melanjutkan sewa atau kontrak.

Diprediksi, harga sewa tempat atau kontrakan sudah tidak wajar bisa melampaui 100 persen.

Baca juga: Syarat Beli BBM Bersubsidi Melalui MyPertamina, Begini Cara Daftar Melalui Website dan Aplikasi

Dalam waktu dekat ini, pasca kenaikan harga BBM bersubsidi, pengusaha warteg akan turut menaikkan harga makanan per porsinya sekitar kurang dari 20 persen.

Penyesuaian tarif makanan harus dilakukan. Pasalnya kenaikkan harga BBM bersubsidi akan ikut mengerek harga komoditas bahan baku makanan dan biaya operasional lainnya.

"Untuk kenaikkan (harga makanan per porsinya) kami bisa di bawah 20 persen," pungkas Mukroni. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curhatan Pengusaha Warteg Imbas BBM Naik: Keuntungan Tergerus, Biaya Sewa Tempat Bakal Ikutan Naik

Berita lain terkait Kenaikan Harga BBM

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved