BBM Bersubsidi
Peringatan Keras bagi Kontraktor, Mulai Hari ini Dilarang Pakai BBM Bersubsidi untuk Proyek
Peringatan Keras bagi kontraktor, mulai hari ini Pemda Lembata larang kerja proyek pakai BBM Bersubsidi
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Adiana Ahmad
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - ada peringatan keras dikeluarkan Pemda Lembata bagi para kontraktor di daerah itu. Secara tegas, Pemda Lembata mengingatkan mulai hari ini 1 September 2022, para kontraktor dilarang menggunakan BBM Bersubsidi untuk mengerjakan proyek.
Ya, peringatan keras itu disampaikan dalam Rapat Forkopimda di Ruang Rapat Bupati Lembata Rabu 31 Agustus 2022.
Rapat yang dihadiri para penyedia jasa usaha konstruksi atau kontraktor yang sedang mengerjakan proyek infrastruktur jalan di Lembata dengan menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bertujuan mencari tahu jenis BBM yang digunakan oleh para kontraktor dalam proyek mereka.
Pemerintah memanggil semua kontraktor yang sedang mengerjakan proyek pemerintah di daerah itu setelah berkembang isu ada penyedia jasa usaha konstruksi menggunakan BBM Bersubsidi yang seharusnya disalurkan untuk masyarakat miskin.
Baca juga: Syarat Beli BBM Bersubsidi Melalui MyPertamina, Begini Cara Daftar Melalui Website dan Aplikasi
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lembata Aloys Muli Kedang, para kontraktor harus menggunakan BBM Industri atau non subsidi dalam semua proyek mereka.
“Ini informasi yang berkembang saat kelangkaan ini. jadi, nantinya semua belanja BBM akan kami pantau langsung termasuk bukti bukti pembelanjaan,” kata Aloys.
Menurutnya, saat ini ada 50 paket proyek infrastruktur di Lembata yang dikerjakan oleh 18 kontraktor.
Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa menegaskan, BBM Bersubsidi harus tepat sasaran. Sebab itu, tidak boleh ada kontraktor yang mengerjakan proyek mereka dengan menggunakan BBM Bersubsidi.
Dalam pertemuan ini, para pengusaha mengakui bahwa selama ini dalam mengerjakan proyek-proyek pemerintah, mereka menggunakan BBM nonsubsidi yang dibeli dari PT Yasindo, maupun SPBU 03 Waijarang dan APMS/SPBU 01 Lamahora.
Michael Tanudirejo, Direktur PT Lima Satu Merdeka mengatakan, penggunaan BBM di paket pekerjaan adalah BBM nonsubsidi yang diambil dari PT Yasindo Jaya Raya.
Dia menjelaskan, sejak 13 Juli sampai 28 Juli, perusahaannya menggunakan 89 ton solar ditambah Dexlite yang diambil dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU 03 Waijarang dan APMS Lamahora.
Hal senada juga dikemukakan perwakilan PT Trans Lembata. Ia mengakui perusahaannya menggunakan BBM jenis B30 yang disediakan PT Yasindo dan BBM jenis Dexlite yang diambil di SPBU 03 Waijarang.
David Vigis, perwakilan PT Yasindo, penyedia Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum jenis B30 mengakui, stok yang dimiliki saat ini sebanyak 600 ton.
Pembelanjaan oleh pengusaha penyedia jasa di Lembata selama ini juga diakuinya masih kurang.
Pihaknya menjamin ketersediaan BBM B30 untuk kepentingan pekerjaan proyek di Kabupaten Lembata. (*)
Berita lain terkait BBM Bersubsidi
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS