Berita Manggarai

Aliran Sesat Sasar Pelajar di Manggarai, Ini Penjelasan Kepsek SMAN 1 Langke Rembong 

Dalam group ini juga dilakukan doktrin untuk menjadi pengikut dari Aliran yang bernama Gereja Tuhan Tuhan Yang Maha Esa

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Kepala SMAN 1 Langke Rembong Kalixtus Kase, S.Pd menyampaikan bahwa di SMAN 1 Langke Rembong belum ada laporan terkait ada yang terdeteksi terpapar aliran sesat 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar

POS-KUPANG.COM,RUTENG- Kesbangpol Kabupaten Manggarai menjelaskan aliran sesat yang bernama Gereja Tuhan Yang Maha Esa menyasar sekolah SMA/SMK di Kabupaten Manggarai melalui media sosial WAG dengan jumlah secara keseluruhan 200 lebih orang sudah terpapar aliran tesebut.

Merespon itu, Kepala SMAN 1 Langke Rembong Kalixtus Kase S.Pd, menyampaikan untuk saat ini di SMAN 1 Langke Rembong belum ada laporan terkait ada yang terdeteksi terpapar aliran sesat itu.

Menurut Paskalis Bom selaku Sekertaris Kesbangpol Kabupaten Manggarai pada 19 Agustus 2022 menerangkan bahwa berdasarkan informasi yang mereka gali dari salah satu siswa SMK di Kabupaten Manggarai menerangkan aliran ini disebarkan lewat media sosial dalam bentuk group WA.

Dalam group ini mereka melakukan interaksi satu dengan yang lain. Dalam group ini juga dilakukan doktrin untuk menjadi pengikut dari Aliran yang bernama Gereja Tuhan Tuhan Yang Maha Esa.

"Menurut pengakuan dari salah satu siswa SMK di Kota Ruteng aliran ini sudah menyebar di Kecamatan Langke Rembong, Kecamatan Wae Ri'i, Ruteng dan Reok Barat," ungkap Paskalis.

Pengakuan yang dilontarkan oleh siswa SMK tersebut sumber kepercayaan yang mereka yakini itu dari China dengan metode perekrutan lewat WhatsApp.

Adapun nama kitab suci yang mereka yakini yaitu Kitab Penghakiman dengan berlambangkan pedang pada bagian luar kitab.

Dalam kepercayaan yang mereka anut, pemimpin mereka diyakini sebagai Tuhan yang berubah wujud menjadi perempuan.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Kesbangpol Kabupaten Manggarai jumlah anggota dari aliran ini berjumlah 200 orang dengan ada kemungkinan bertambah jumlah hingga sekarang.

Merespon itu, Kepala SMAN 1 Langke Rembong Kalixtus Kase, S.Pd, menyampaikan untuk sementara saat ini di SMAN 1 Langke Rembong belum ada laporan terkait ada yang terdeteksi terpapar aliran sesat itu.

Tapi upaya pencegahan terus dilakukan melalui pengurus OSIS maupun pengurus Pramuka. 

Dikatakan Kepsek Kalitus, informasi penyebaran aliran sesat ini sudah diketahui. Untuk upaya pencegahan terus dilakukan melalui pengurus OSIS maupun pengurus Pramuka dan pembinaan dari guru-guru agama.

"Pencegahan yang kami lakukan melakukan pendekatan lewat guru-guru agama, sebab dia yang punya otorita menyangkut hal ini. Disamping terkait pendidikan ini juga menyangkut nilai, kongkritnya lewat mereka seandainya ada itu," katanya

Hingga kini untuk sementara belum ada laporan terkait penyebaran ajaran sesat di lingkungan sekolah SMAN 1 Langke Rembong.

"Tiap pagi kami guru-guru menyiapkan waktu 15 menit untuk menyampaikan berbagai hal, dan konsentrasi untuk anak-anak. Sehingga hingga saat ini belum ada informasi terkait itu," ungkapnya.

Namun upaya pencegahan akan terus dilakukan oleh lembaga sekolah dengan terus menggali informasi-informasi melalui pendekatan dari siswa ke siswa untuk mendapatkan informasi yang akurat. Upaya yang dilakukan juga bersifat Silent sebagai upaya agar terdeteksi.

"Terima kasih kepada media yang sudah mengingatkan kami, untuk tidak lengah. Kadang kami berpikir nyaman-nyaman saja, ini barang kalau bersifat laten sangat berbahaya," ketusnya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved