Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Agustus 2022, Aku Berdoa Semoga Mereka Bersatu
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Aku Berdoa Semoga Mereka Bersatu.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Aku Berdoa Semoga Mereka Bersatu.
RD. Ambros Ladjar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk Kitab Putra Sirakh 15:1-6, dan bacaan Injil Yohanes 17:20-26, Peringatan Santo Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja (1090-1153).
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Sabtu 20 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Hari ini gereja memperingati Santo Bernardus. Dia lahir dari keluarga Fontanes di Burgundi tahun 1090.
Ketika memasuki usia 20 tahun, ia meninggalkan Aleth ibunya yang saleh lalu masuk biara Citeaux bersama 30 orang kawannya.
Walaupun otaknya mampu bahkan bisa menjadi pemimpin negara, tapi dia hanya ingin menjadi pertapa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 19 Agustus 2022, Mengasihi Allah dan Peduli Sesama
Tak lama kemudian ia menjadi Abas di Chiaravale, Italia.
Dengan teladan hidup dan kotbahnya yang bersemangat, maka terbentuklah banyak biara baru di Eropa.
Kontemplasi adalah salah satu aspek utama kehidupan religiusnya.
Hidup Santo Bernardus berada di tengah terpaan badai yang menghantam gereja pada abad 12. Sebab itu Bernardus menjadi ujung tombak penggerak kesatuan bagi seluruh kekristenan gereja barat. Banyak uskup dan para raja yang meminta nasihatnya.
Doa Yesus dalam Injil sungguh menjadi dasar yang menginspirasi gerakannya dalam usahanya untuk kesatuan gereja.
Dia juga sangat produktif menghasilkan karya di bidang teologi dan usaha mencapai kesempurnaan cinta kasih.
Dia terkenal sebagai pujangga lewat homilinya serta bersuara merdu dalam menyanyikan madah pujian kepada Sang Perawan.
Bernardus meninggal tahun 1153 dalam usia 63 tahun.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Agustus 2022, Kesesuaian Antara Kata dan Perbuatan
Kita seringkali cenderung mengutamakan kegiatan dan kesibukan lalu mengabaikan doa. Banyak kali orang beralasan karena sudah capai.