Berita Nasional
Jokowi Minta Menhub Atasi Kenaikan Harga Tiket Pesawat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mendapat keluhan mengenai tingginya harga tiket pesawat sekarang ini.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mendapat keluhan mengenai tingginya harga tiket pesawat sekarang ini.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Agustus 2022.
“Di lapangan yang saya dengar juga keluhan harga tiket pesawat pak tinggi,” kata Presiden Jokowi.
Terkait hal tersebut Presiden Jokowi mengaku sudah memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyelesaikannya.
Kepada Menteri BUMN Presiden meminta maskapai Garuda Indonesia menambah pesawat.
“Sudah langsung saya reaksi pak Menhub sudah saya perintah segera ini diselesaikan, Garuda Menteri BUMN juga saya sampaikan segera tambah pesawatnya,” kata Presiden.
Dengan seperti itu, kata Presiden, harga tiket pesawat diharapkan kembali normal. Meskipun agak sulit, karena harga avtur tinggi. “Meskipun itu tidak mudah karena harga avtur internasional juga tinggi,” katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Kemenhub Restui Tiket Pesawat Naik
Baca juga: Tiket Pesawat Propeler Naik 25 persen, Diharapkan Wings Air Bijaksana Lihat Daya Beli Masyarakat
Diketahui angka inflasi di Indonesia hingga Juli 2022 sebesar 4,94 persen (year on year/yoy). Karena itu Jokowi tidak ingin kenaikan harga tiket pesawat terbang membuat laju inflasi semakin melonjak dan bisa menggerus daya beli masyarakat. Jokowi menyebutkan inflasi saat ini menjadi ancaman bagi negara-negara di dunia.
Merespon hal tersebut, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Udara mengenai kenaikan harga tiket pesawat terbang.
Kini, kata Menhub, pihaknya terus berupaya menyeimbangkan antara kemampuan sektor transportasi khususnya udara dengan harga tiket.
Hal tersebut lanjut Menhub agar tidak terjadi angka inflasi yang semakin tinggi terutama di sektor transportasi udara.
"Saya sudah sampaikan ke pak Dirjen agar lakukan detail. Bagaimana kita mengatur harga dalam konteks yang detail agar angka inflasi di sektor itu tidak semakin tinggi," ujar Menhub.
Menhub menyebut pada faktanya tingkat keterisian pesawat tidak sampai dengan 50 persen sehingga mendorong maskapai harus menetralisasi harga tiket.
Menhub juga mengakui salah satu komponen yakni bahan bakar avtur yang naik drastis menjadi penyebab kenaikan harga tiket pesawat terbang.
"Ada manajemen yang harus dikoordinasikan dengan daerah agar inflasi tidak tinggi. Kita ajak per klaster misalnya Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan, Aceh, kita ajak mereka ikut sama-sama mencari tingkat okupansi yang lebih baik," kata Menhub. (tribun network/fik/har/wly)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS