Tiket Pesawat Naik
Tiket Pesawat Propeler Naik 25 persen, Diharapkan Wings Air Bijaksana Lihat Daya Beli Masyarakat
pesawat jenis propeler dan jenis pesawat ini banyak dikuasai oleh maskapai Wings Air dari Lion Group sedangkan pesawat Citilink
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tiket pesawat jenis propeler mengalami kenaikan sebesar 25 persen dari Tarif Batas Atas (TBA), diharapkan Wings Air bisa bijaksana dalam melihat kondisi daya beli masyarakat.
Disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur (NTT), Isyak Nuka kepada POS-KUPANG.COM pada Selasa, 9 Agustus 2022 malam bahwa NTT boleh dibilang untuk penerbangan dalam wilayah NTT hampir semuanya menggunakan pesawat jenis propeler dan jenis pesawat ini banyak dikuasai oleh maskapai Wings Air dari Lion Group sedangkan pesawat Citilink, untuk sementara belum beroperasi.
"Mereka punya kendala teknis. Karena kita ketahui bersama, sejak pandemi kemarin mereka cukup terganggu. Oleh karena itu, walaupun KM Perhubungan 142 membolehkan pesawat jenis propeler dinaikkan harga tiketnya sebesar 25 persen dari TBA namun karena bukan mandatori, Wings Air diharapkan tidak perlu mengikuti KM Perhubungan Nomor 142 kalau memang tarif sekarang masih cukup untuk kebutuhan operasional pesawatnya terutama untuk harga Avtur sekarang ini," jelasnya.
Lanjutnya, karena kenaikan 25 persen dari TBA itu juga cukup berat untuk masyarakat kita yang saat ini mereka baru pulih dari kondisi diterpa pandemi Covid-19, sehingga daya beli juga belum pulih tetapi kebutuhan akan jasa transportasi udara sangat besar.
"Kalau dengan kenaikan cukup besar ini tentu memberatkan. Dengan harapan Wings Air bisa bijaksana melihat kondisi daya beli masyarakat supaya bisa disesuaikan," ungkapnya.
Sebagai regulator, pemerintah dengan melihat kondisi harga Avtur yang terus melonjak maka membuat kebijakan, sehingga maskapai memiliki pedoman dalam menetapkan tarif.
Hal ini tentu menurutnya, sangat mengganggu maskapai. Sehingga maskapai tidak memiliki pilihan lain selain menaikkan harga tiket agar bisa menutup komponen Avtur ini. Tentu diharapkan juga kenaikan tarif ini bisa disesuaikan dengan daya beli masyarakat.
"Tarif kan menentukan biaya operasional juga. Kalau biaya kalkulasi kurang, bagaimana kita untuk biaya operasionalnya?," ungkap General Manager Lion Group Kupang, Rinus Zebua kepada POS-KUPANG.COM pada Selasa, (9/8/2022).
Lanjut Rinus, mudah-mudahan dengan penyesuaian yang baru ini, hasil kalkulasi bisa meringankan maskapai penerbangan dalam hal menentukan tarif dengan harapan, adanya kebijakan ini bisa mendukung biaya operasional sehingga masyarakat tetap terlayani.(cr16)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

