Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 17 Agustus 2022, Pemerintahan yang Baik
Renungan Harian Katolik berikut diambil dari Dei Verbum Inspirasi Hidup dengan judul Pemerintahan yang Baik.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut diambil dari Dei Verbum Inspirasi Hidup dengan judul Pemerintahan yang Baik.
Pihak Dei Verbum Inspirasi Hidup menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Putra Sirakh 10:1-8; 1Petrus 2:13-17, dan bacaan Injil Matius 22:15-21.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Rabu 17 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
"Pemerintah yang bijak mempertahankan ketertiban pada rakyatnya, dan pemerintahan orang arif adalah teratur ...
Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan dan uang" (Sir. 10:1.8).
Kitab Sirakh menyatakan hakikat dari pemerintahan adalah menjaga ketertiban dan keteraturan. Ini yang menciptakan masyarakat yang kokoh dan yang bertahan.
Sebaliknya, jika ada kelaliman, kekerasan dan korupsi, pemerintahan akan jatuh dan masyarkat akan menderita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 17 Agustus 2022, Dirgahayu Indonesiaku, Dirgahayu Negeriku
Pesan Sirakh ini tetap bergema hingga sekarang. Institusi Pemerintah harus benar-benar mengupayakan kesejahteraan, kerukunan, dan ketertiban dalam masyarakat.
Kita sedang merayakan HUT Kemerdekaan negara kita. Kita berdoa agar pemerintahan negara kita dijauhkan dari kejahatan, kekerasan, dan korupsi, sehingga terciptalah kemakmuran dan keadilan di tengah masyarakata.
Dalam Injil, Yesus mengajak kita untuk memenuhi kewajiban kita. Berilah kepada negara, apa yang menjadi hak negara.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 17 Agustus 2022, Hak dan Kewajiban
Jika setiap kita memperhatikan kewajiban kita, maka kita akan juga menciptakan kepercayaan satu sama lain.
Kita tidak hanya menuntut hak kita, tetapi memenuhi kewajiban hidup bersama.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 17 Agustus 2022

Bacaan Pertama: Putra Sirakh 10:1-8
“Para penguasa bertanggung jawab atas rakyatnya.”
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 10:1-8
Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur.
Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya, seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya.
Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya.
Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya.
Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat.
Janganlah pernah menaruh benci kepada sesamamu, apa pun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu.
Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah.
Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan, dan uang.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan: Maz. 101:1ac.2ac.3a.6-7
Refr. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.
* Ya, Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.
* Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.
* Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di bawah pandanganku.
Bacaan Kedua: 1Petrus 2:13-17
“Berlakulah sebagai orang yang merdeka.”
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus:
Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan untuk mengganjar orang-orang yang berbuat baik.
Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh.
Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba Allah.
Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil: Alleluya
U : Alleluya, alleluya, alleluya.
Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.
Bacaan Injil: Matius 22:15-21
“Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.
Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.
Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?”
Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!”
Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus.
Maka Yesus bertanya kepada mereka, “Gambar dan tulisan siapakah ini?”
Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.”
Lalu kata Yesus kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS