Berita Lembata

Bakti Kominfo Buat Produk UMKM di Lembata Go Digital

peningkatan pendapatan masyarakat. Karena UMKM ini sedang digalakkan di seluruh Indonesia secara nasional

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
SEMINAR - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah Dekranasda) Kabupaten Lembata dan Bank NTT menyelenggarakan Seminar Digitalisasi Negeri 2022 kepada pengelola UMKM di Lembata, Senin 15 Agustus 2022 di Hotel Palm Lewoleba. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Lembata dan Bank NTT menyelenggarakan Seminar Digitalisasi Negeri 2022 kepada pengelola UMKM di Lembata, Senin 15 Agustus 2022 di Hotel Palm Lewoleba.

Panitia Seminar Digitalisasi Negeri UMKM Go Digital 2022 Lembata, Eri Rahmat A berharap UMKM di seluruh Nusa Tenggara Timur dan khususnya di Lembata bisa go digital. Mereka bisa menjual prodak-prodak mereka melalui platform digital dan mampu bersaing dengan UMKM-UMKM di daerah lainya di luar pulau Lembata yang sudah lebih dahulu go digital

“Jadi harapan kita adalah UMKM di kabupaten Lembata dan NTT bisa go digital. Artinya yang pertama dari peningkatan pendapatan masyarakat. Karena UMKM ini sedang digalakkan di seluruh Indonesia secara nasional”, ungkapnya.

Baca juga: Lapangan Polres Lembata Mulai Dibenahi Sebagai Venue Liga 3 El Tari Memorial Cup 2022

Menurut Eri, pelaku UMKM harus memulai dengan digital termasuk di kabupaten Lembata karena akan ketinggalan. Sehingga aspek penjualan atau pemasaran serta aspek produksi akan ditingkatkan seiring dengan penjualan.

“Namanya hukum ekonomi itu kan supply and demand. Demand-nya tinggi bagaimana dengan supply- nya. Jadi kita harus ada network antara supply dan demand melalui digital. Kalau sekarang masih menggunakan konfensional mohon maaf prodak UMKM sebatas pasaran lokal. Misalnya kalau menjadi sentra kecamatan mungkin saja pasarnya sebatas di kecamatan”, katanya.

Dia berharap agar prodak-prodak berkualitas yang ada di kabupaten Lembata ini dapat dipasarkan di luar.

“Minimal keluar daerah dulu. Kita tidak perlu muluk-muluk masuk dulu ke pulau Jawa. Bisa dipasarkan disitu. Dan kalau bagus kualitas dan suplay cukup dapat di pasarkan ke luar negeri”, tandasnya.

Dia merincikan, problem UMKM di Indonesia ada tiga tahap antara lain; kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Desa Waienga Lembata Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Asam

“Banyak sekali UMKM sifatnya lata, liat tetangganya bagus dia ikut-ikutan dan ini yang akan kita sampaikan bahwa kontinuitas dan konsistensi itu penting”, kata Eri Rahmat.

Eri juga mengatakan, untuk saat ini medium yang digunakan dalam kegiatan seminar tersebut masih menggunakan satu medsos yakni Instagram. Pelatihan khusus medsos instagram ini karena penggunaannya di Indonesia saat ini masih cukup tinggi mencapai 61 persen penggunanya.

“Jadi medium Instagram ini sebagai alat yang kita gunakan dalam pelatihan ini. Jadi kita bertahap melakukan pelatihan untuk medium Medsos, karena kita berikan pelatihan untuk satu medium dulu itu lebih efektif. Peserta dilatih mulai dari membuat akun sampai ke payment atau penjualan,” tandas Eri.

Pihaknya juga menggandeng Bank NTT untuk saving transaksinya. Karena Bank NTT dinilai aman.

Dia juga punya kewajiban untuk memberikan perhatian dan pembinaan kepada para pelaku UMKM dengan melakukan kontrol melalui media sosial yang mereka miliki.

“Dan nantinya mereka akan follow kita dan kita akan menilai perkembangan medsos mereka," ungkap Eri Rahmat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved