Kuliner Khas NTT
Kuliner Khas NTT: Keripik Ubi Oebelo Kupang Buatan Chaty Amalo Harga Kaki Lima Rasa Bintang Lima
Kabupaten Kupang khususnya di Desa Oebelo, juga disekitar wilayah Desa Tuapukan, Desa Raknamo masyarakat banyak kembangkan serta menanam tanam
Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Masyarakat NTT - Flobmora memiliki aneka potensi tanaman umbi-umbian yang bisa diolah menjadi Kuliner Khas NTT. Tanaman umbi-umbian ini jika diolah denganbaik makanya akan terasa sangat sensasi dengan nilai jual yang sangat tinggi di pasaran.
Saat ini di wilayah Kabupaten Kupang khususnya di Desa Oebelo, juga ditanam petani disekitar wilayah Desa Tuapukan, Desa Raknamo masyarakat banyak kembangkan serta menanam tanam ubi kayu.
Ubi kayu dari wilayah Desa Oebelo Kabupaten Kupang ini rasanya sangat lembut dan gurih. Bahkan ubi kuning dari Desa Oebelo tidak kalah lembutnya dari Ubi Nuabosi Ende yang sangat dibanggakan masyarakat Ende - Lio.
Potensi tanaman umbi dari Desa Oebelo yang saat ini hasil panenannya melimpah di pasar dimanfaatkan salah seorang putri muda yang saat ini sangat bergairah untuk mengembangan wira usaha di bidang keripik Ubi dari Desa Oebelo.
Baca juga: Kuliner Khas NTT : Ikan Gargahing Kuah Asam Rasa Kamangi Hutan Khas Timor Deng Rasa Mengigit
Ubi dari Desa Oebelo Kabupaten Kupang ini banyak dijual petani serta pedagang mamalele dan papalele di Pasar Oeba, Kelurahan Fatululi, juga di Pasar Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima dan di Pasar Kasih Naikoten I, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Ubi kayu yang dibeli denga harga Rp 10 ribu per kumpul setelah diolah (dirisi) dan digoreng menjadi keripik ubi nilai jualnya bisa berkembang dan berubah hingga keuntungan menjadi Rp 100 Ribu.
Inilah yang dimanfaatkan seorang wira usahawan muda Chaty Amalo, putri cantik imut-imut yang tinggal /domisili di wilayah sekitarPasar Oeba, Kota Kupang.
Chaty Amalo mengaku uhasa membuat keripik ini baru saja digeluti. Sebelumnya saat musim panen pisang kapuk Timor banyak dijual pedagang di Pasar Oeba, Chaty Amalo memanfaatkan potensi ini untuk membuat keripik pisang.
"Ya hasilnya lumayan untuk tambah-tambah dan membayar uang kos. Beta dapat ilmu membuat keripik dari pacar beta," kata Chaty dengan rasa malu-malu.
Gadis pemalu namun cukup cerwet dalam bidang usaha keripik ini mengaku rasa keripik hasil buatannya sangat oke.
"Harga kaki lima tapi rasa keripik ubi kuning dari Desa Oebelo sangat gurih. Orang Kupang bilang bilang harga kaki lima tapi rasa sperti di hotel bintang lima," kata Chaty.
Saat ditanya cara membuatnya sehingga ubi kuning dari Desa Oebelo buatannya terasa gurih dan enak, Chaty Amalo masih menyembunyikan resep dan bahan yang dipakainya untuk membuat keripik ubi Desa Oebelo.
Namun Chaty mengakui keripik ubi Desa Oebelo hasil buatannya masih dibuat terbatas dan dijual dengan mengandalkan medsos dan whatsapp di lingkungan sahabat, teman, keluarga danhandai tolan.
"Ya lumayan ubi buatan beta biar untung tipis tapi cukup lancar," kata Chaty (fen)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
