Berita NTT
Melbourne University Jajaki Kerjasama dengan Undana dan UCB Kupang
Melbourne University jajaki kerjasama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang pada
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Melbourne University jajaki kerjasama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang pada Rabu, (3/8/2022).
Dalam kunjungannya ke Melbourne, Australia, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN NTT), Bobby Lianto juga bertemu dan berdiskusi tentang peluang kerjasama dengan Universitas di Australia.
Dalam melanjutkan misinya, Bobby bertemu dengan salah satu Putra Lembata, Flores, NTT yang merupakan Dosen pengajar Ethnographic & Indonesian Studies pada Asia Institute Faculty of Arts, The University of Melbourne yakni Dr. Justin L. Wejak yang sudah lebih dari 30 tahun tinggal di Australia.
Selain itu, setiap tahun Justin mengirim mahasiswa nya untuk belajar langsung tentang Indonesia ke Bali. Lanjut Bobby, kali ini akan melalui kerjasama ini mahasiswanya juga dapat datang belajar bahasa dan Budaya ke NTT.
Justin berterima kasih karena berkesempatan bertemu, kendati cuma sejenak, dengan Ketua KADIN RI, Arsjad Rasjid, dan Ketua Kadin NTT, Bobby Lianto, serta beberapa tamu VIP lain dari Indonesia dan Australia yang menjadi perjumpaan yang terjadi secara kebetulan.
"Saya kebetulan diundang Pak Bobby menghadiri sebuah pertemuan santap malam bersama para tetamu di sebuah restoran di pinggir Sungai Yarra di pusat kota Melbourne, kota domisili saya sejak 1990. Perjumpaan itu sungguh mengesankan. Saya terkesan dengan keramahtamahan Ketua KADIN RI dan NTT. Keduanya mampu menciptakan suasana penuh keakraban dan keterbukaan berbagi cerita dan informasi tentang pengalaman dan kemungkinan kerjasama antara Indonesia dan manca negara," terang Justin.
Lanjutnnya, Indonesia - Australia, dua negara bertetangga dekat. Fakta kedekatan geografis itu seyogianya mendorong keduanya untuk senantiasa mengeksplorasi kerjasama berkelanjutan dalam bidang-bidang strategis tertentu.
Untuk Provinsi NTT, misalnya, niscaya perlu dijalin kerjasama berkelanjutan dengan Australia dalam bidang pertanian dan perkebunan, perikanan dan perternakan, pariwisata, kesehatan dan pendidikan.
Jelas Justin, Australia dengan jumlah penduduk tidak lebih dari 26 juta jiwa, sementara populasi Indonesia melampaui 270 juta jiwa, tentu membuat Indonesia sangat dibutuhkan Australia. Faktor demografis dan sumber daya alam dan laut Indonesia merupakan daya tarik bagi komunitas-komunitas dunia. Satu hal mahapenting lain yang perlu diperhatikan Indonesia untuk memikat para investor asing ialah faktor keamanan dan keselamatan dalam negeri.
"Orang harus merasa aman dan nyaman untuk berinvestasi di negeri kepulauan kita, Indonesia. Pemerintahan Jokowi, juga para gubernur di provinsi-provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi NTT di bawah kendali Viktor Bungtilu Laiskodat, cukup memperhatikan hal ini,"tutup Justin saat menyampaikan pesan dan kesan pada Rabu, (3/8/2022).(cr16)
