25 Tahun Uskup Agung Kupang
Mgr Petrus Turang Sosok Guru dan Orang Tua
Mgr. Petrus Turang, Pr, genap 25 tahun menjadi Uskup di Keuskupan Agung Kupang. Perayaan ibadah misa digelar
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mgr. Petrus Turang, Pr, genap 25 tahun menjadi Uskup di Keuskupan Agung Kupang. Perayaan ibadah misa digelar untuk memperingati pesta perak ini. Selain umat, acara ini dihadiri 20 Uskup dari berbagai Keuskupan di Indonesia, termasuk Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo.
Ada juga gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, wakil gubernur Josef Nae Soi, kerja DPRD NTT, Emi Nomleni, wakil ketua DPRD NTT, Inche Sayuna, Wali Kota Jefri Riwu Kore, Wakil Wali Kota, Hermanus Man hingga sejumlah pimpinan Forkompinda di NTT hadir dalam acara itu.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya, mengakai bersyukur dalam masa kepemimpinannya ia mendapat sparing partner yang baik. Menurutnya, Mgr Petrus Turang dengan karakter yang demikian, justru sangat dibutuhkan di NTT.
"Saya sangat bergembira tiap kali bercakap-cakap dengan Mgr Petrus Turang. Dalam tiap saat saya belajar karena itu saya menganggap Mgr Petrus Turang sebagau guru saya, orang tua dan sahabat," kata gubernur Viktor, Rabu 27 Juli 2022.
Dia menyampaikan ucapan terima atas kontribusi dan petuah yang selalu diberikan oleh Mgr Petrus Turang. Gubernur Viktor Laiskodat mengatakan, pembangunan di NTT tidak bisa membiarkan Pemerintah berjalan sendiri.
Tantangan pembangunan di NTT menurut dia adalah bekerja sendiri-sendiri. Dia menegaskan, ini adalah watak manusia bodoh. Tentunya ini bukan pengikut Yesus Kristus. Ini juga sejalan dengan amanat UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Gambaran ini seperti yang pernah disampaikan Yesus pada waktu itu.
Uskup Mgr Petrus Turang dalam wilayah pelayanannya di Keuskupan Agung Kupang, telah membantu pemerintah mendirikan sekolah-sekolah untuk mencerdaskan anak bangsa, terkhususnya di Kota Kupang. Untuk itu, kolaborasi ini terus dilakukan dalam pembangunan di NTT.
Politisi NasDem itu menyinggung angka stunting di NTT. Dalam data, stunting turun dari 42 persen ke 22 persen hingga tahun 2022. Meski begitu, masih ada laporan menyebutkan 91 ribu anak di NTT masih dalam kategori stunting. Dibutuhkan kerjasama dari semua pihak untuk mengatasi ini. Baginya, sama halnya dengan mengerjakan keselamatan umat manusia lainnya.
Mantan anggota DPR RI menerangkan, meski NTT dilanda berbagai macam bencana, namun sisi lain angka kemiskinan justru turun hingga ke angka 37 ribu. Jumlah itu tergolong tinggi atau melampaui provinsi lain di Indonesia Timur. Tahun 2021 pertumbuhan ekonomi berada di 2,51 persen dari sebelumnya termaksuk masa pandemi terkontraksi di 0,38 persen.
Saat ini yang perlu dijaga adalah kondisi pangan dan energi. NTT, memiliki potensi demikian. Ia berharap gereja berperan dalam menjaga situasi ini. Viktor menyarankan agar orang tua bisa memberi pertimbangan ke anak didiknya agar bersekolah pada sektor energi.
Viktor juga mendorong agar pastor ataupun pelayan di rumah ibadah bisa mendalami ilmu energi baru terbarukan. Potensi NTT yang penuh dengan sunber daya ini perlu dimanfaatkan. Dia mengklaim, sumber itu seperti angin, arus air laut, cahaya matahari. Dengan sumberdaya manusia dan alam yang seimbang, tentunya pembangunan akan berjalan baik dan masyarakat bisa sejahtera.
Gubernur Viktor kembali menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mgr Petrus Turang. Dia berharap, kekompakan ini agar terus dipupuk kedepannya.
"Selamat. Semoga Tuhan yang maha kuasa senantiasa mencintai provinsi ini dan seluruh pekerjaan kita agar kita tidak lagi dipermalukan tapi kits memberikan berkat buat dunia ini," jelasnya. (Fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

