Timor Leste
Ramos Horta Mengeluh, Masuk Surga Lebih Mudah daripada Masuk ASEAN
Ramos Horta sampai mengatakan bahwa masuk surga akan lebih mudah daripada mendapatkan keanggotaan penuh dalam ASEAN.
Rombongan presiden tiba di gedung tersebut pada pukul 10.00 waktu setempat (UTC+7) dan disambut oleh Nashir dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
Nashir mengucapkan terima kasih atas dukungan Ramos Horta terhadap Muhammadiyah, bersama Nahdlatul Ulama (NU), atas Hadiah Nobel Perdamaian.
“Presiden Timor Leste termasuk di antara beberapa tokoh yang telah mendukung kami dan NU untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Ramos-Horta dan Nashir membahas kerja sama di beberapa sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan misi kemanusiaan, di mana Muhammadiyah aktif.
"Kami juga berbagi pandangan dengan Presiden Ramos-Horta yang juga memperhatikan perdamaian global dan masalah kemanusiaan," kata Nashir.
“Yang kita bahas tadi adalah aspek-aspek itu, kepedulian kita bersama dengan Presiden Ramos-Horta tentang bagaimana nilai-nilai kemanusiaan yang multikultural, pluralistik, dan moderat dapat hidup dalam komunitas global,” tambahnya.
Baca juga: Indonesia Tawarkan 220 Beasiswa Universitas untuk Pelajar Timor Leste
Ia kemudian menyampaikan harapannya agar Muhammadiyah dapat bekerjasama lebih jauh dengan pemerintah Timor Leste di berbagai bidang, termasuk membuka kantor cabang atau mendirikan sekolah Muhammadiyah melalui kemitraan dengan entitas lokal di Timor Leste.
Kunjungan Ramos-Horta ke Muhammadiyah merupakan bagian dari delapan hari kunjungan kenegaraannya ke Indonesia—pertama setelah dilantik sebagai Presiden Timor-Leste Mei lalu.
Pada Senin (19 Juli 2022), Ramos-Horta bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat, untuk pertemuan bilateral dan meninjau penandatanganan nota kesepahaman. Sebelumnya, ia mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, dan meletakkan karangan bunga untuk menghormati prajurit yang gugur.
Undangan PBNU
Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat menerima kunjungan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta mengundang perwakilan tokoh agama dari negara tersebut untuk menghadiri pertemuan Agama Dua Puluh (R20) di Bali.
“Kami minta dia mengirimkan perwakilan pemuka agama di Timor Leste, dan ada Uskup Timor Leste yang akan segera diangkat menjadi kardinal oleh Paus. Insya Allah dia akan mewakili,” kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf dalam keterangan pers di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu, usai menerima kunjungan Presiden Ramos Horta.
Rencananya, pertemuan R20 akan digelar pada 2-3 November 2022 di Bali, kata Staquf.
Presiden Ramos Horta dan rombongan tiba di Gedung PBNU sekitar pukul 09.05 waktu setempat. Horta disambut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan kemudian mereka menggelar rapat tertutup.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Badan Khusus Pengembangan Jaringan Internasional Jodi Mahardi, Menteri Luar Negeri Timor-Leste Dionisio Babo, Menteri Transportasi dan Komunikasi Timor-Leste Jose Agustinho Da Silva, Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor-Leste Okto Dorinus Manik, Duta Besar Timor-Leste untuk Indonesia Filomeno Aleixo da Cruz, dan beberapa anggota parlemen dari Timor-Leste.
Baca juga: Ramos Horta Memveto Undang-undang Pertanggungjawaban Presiden Timor Leste