Perang Rusia Ukraina
Mengerikan, 3000 Rudal Sudah Ditembakan ke Ukraina Termasuk Bom Cluster
Invasi Rusia ke Ukraina hingga sudah memasuki bulan ke lima sejak diawali pad 24 Februari 2022 lalu. Sekitar 3000 rudal dan bom sudah ditembakan ke wi
POS KUPANG.COM -- Invasi Rusia ke Ukraina hingga sudah memasuki bulan ke lima sejak diawali pad 24 Februari 2022 lalu. Sekitar 3000 rudal dan bom sudah ditembakan ke wilayah Ukraina
Diantara rudal dan bom tersebut , diduga ada bom cluster yang dilarang PBB
Bom Cluster adalah senjata yang meledak di udara dan melepaskan sub-amunisi atau “bomblets” yang menyebar ke area yang luas dan ditujukan untuk menghancurkan banyak target sekaligus. Cluster bomb bisa ditembakkan oleh pesawat terbang, artileri, dan rudal, menurut Palang Merah Internasional.
Baca juga: Zelenskyy Intensifkan Perang Melawan Pengintai Artileri Rusia
Pihak Rusia menyebut rudan dan bom yang dilepas menyasar fasilitas militer , namun pihak Ukraina menyebut senjata rusia itu menghantam permukiman warga sipi hingga banyak warna yang bukan militer ikut menjadi korban
Kini, aksi pemboman terus dilakukan guna memakisa Ukraina menyerah , namun di sisi lain Ukraina juga terus melakukan perlawanan
Pasukan Rusia terus membombardir kota-kota di Ukraina, dengan penembakan intens di Sumy, bom cluster yang menargetkan Mykolaiv, dan serangan rudal di Odesa, pihak berwenang Ukraina mengatakan, Selasa (19/7).
Baca juga: Saksi Ekonomi Uni Eropa Terus Cari Akal Hancurkan Pemerintah Rusia,Kali Ini Coba Larang Ekspor Emas
Setelah gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv pada awal invasi 24 Februari lalu, Rusia beralih ke kampanye pemboman yang menghancurkan guna memperkuat dan memperluas kendalinya atas Ukraina selatan dan timur.
Ukraina menyatakan, pasukan Rusia telah mengintensifkan serangan jarak jauh pada target yang jauh dari garis depan pertempuran, menewaskan sejumlah besar warga sipil. Tapi, Moskow berkilah, serangannya mengenai sasaran militer.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan, Rusia telah menembakkan lebih dari 3.000 rudal jelajah dan peluru artileri yang tak terhitung jumlahnya selama konflik lima bulan.
Baca juga: Krisis Makin Parah Rusia Makin Ofensif Bersiap Lancarkan Serangan Baru ke Ukraina dan Kota Kyiv
Terlepas dari itu, pejabat Amerika Serikat (AS) pada Senin (18/7) mengatakan, Washington akan terus berbagi intelijen untuk Ukraina gunakan buat menanggapi serangan Rusia.
Di Odesa , serangan rudal Rusia melukai setidaknya empat orang, menghancurkan rumah-rumah penduduk, Oleksii Matsulevych, juru bicara Pemerintah Kota Odesa, mengatakan melalui saluran Telegramnya, seperti dikutip Reuters.
Pasukan Rusia menargetkan Mykolaiv dengan bom cluster pada Senin, melukai setidaknya dua orang dan merusak jendela dan atap rumah-rumah penduduk, menurut Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Senkevich dalam sebuah posting di media sosial.
Baca juga: Krisis Ekonomi dan Dampak Perang Rusia vs Ukraina Mendera Presiden Sri Lanka Telepon Vladimir Putin
Lebih dari 150 mortir dan roket telah Rusia tembakkan ke wilayah Sumy, Dmytro Zhyvytskyi, Kepala Badan Militer Sumy, menyebutkan, melalui Telegram.
"Mereka menembakkan mortir dan artileri roket. Rusia juga melepaskan tembakan menggunakan senapan mesin dan peluncur granat," katanya, seperti dilnasir Reuters.
Kyiv berharap, perang berada pada titik balik, dengan Moskow kehabisan kemampuan ofensifnya dalam merebut beberapa kota kecil di timur, sementara Ukraina sekarang memiliki senjata jarak jauh yang bisa menyerang ke belakang garis depan Rusia.
Baca juga: Presiden Rusia Putin Terbitkan Dekrit Jalur Cepat Perluas Kewarganegaraan Rusia ke Seluruh Ukraina
Baca Juga: Eropa Makin Cemas, Gazprom Deklarasi Force Majeure atas Pasokan Gas dari Rusia
Ukraina mengutip serangkaian serangan yang berhasil di 30 pusat logistik dan amunisi Rusia, yang melumpuhkan pasukan yang didominasi artileri Rusia yang mengangkut ribuan peluru ke garis depan setiap hari.
Dalam sebuah posting di Facebook pada Senin, komandan militer utama Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, memuji sistem roket jarak jauh canggih yang AS pasok, HIMARS.
Dia bilang, HIMARS membantu "menstabilkan situasi" melalui "serangan besar di titik komando musuh, amunisi, dan penyimpanan bahan bakar. gudang".
Sedang Rusia mengatakan pada Senin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah memerintahkan militer untuk berkonsentrasi menghancurkan roket dan artileri Ukraina yang dipasok Barat.*
Artikel lain terkait Perang Rusia Ukraina
Baca berita lain KLIK di Pos Kupang.com
Sebagian artikel ini sudah tayang di Sosok.Grid.ID berjudul: Ngeri, Rusia Terus Bombardir Kota-Kota Ukraina termasuk dengan Bom Cluster