Berita pendidikan

Poltekes Kupang Kolaborasi WKRI Ranting YMY Bantu Sosialisasi Kesehatan Bagi Masyarakat

Politeknik Kementerian Kesehatan Kupang berkolaborasi dengan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Ranting YMY melaksanakan

Penulis: Ray Rebon | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
POLTEKES - Suasana penyuluhan sosialisasi kesehatan kolaborasi Poltekes Kemenkes Kupang bersama WKRI Ranting YMY bagi masyarakat di Gereja YMY Liliba, Kota Kupang. 

Politeknik Kementerian Kesehatan Kupang Poltekes Kupang Kolaborasi WKRI Ranting YMY Bantu Sosialisasi Kesehatan Bagi Masyarakat

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Politeknik Kementerian Kesehatan Kupang berkolaborasi dengan Wanita Katolik Republik Indonesia WKRI Ranting YMY melaksanakan kegiatan penyuluhan sosialiasi kesehatan bagi masyarakat.

Jumat, 15 Juli 2022 bertempat di halaman Gereja YMY Liliba Kupang, puluhan warga di kelurahan Liliba mengikuti acara pengabdian masyarakat oleh Direktur Poltekes Kemenkes Kupang bersama para dosen dan WKRI Ranting YMY.

Kegiatan tersebut menghadirkan tiga pemateri yakni, Dr. R.H Kristina, Dr. Margaretha UW dan Dr. Bringiwatty.

Direktur Poltekes Kupang, Dr. Harming Kristina mengatakan kegiatan ini guna meningkatkan wawasan dan kamampuan dari masyarakat atau para peserta tentang penyakit hepatitis akut, kesehatan reproduksi dan penyakit DBD.

"Tujuan utama kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan berpikir masyarakat atau peserta dalam kegiatan hari ini," kata Kristina kepada Pos-Kupang.Com usai kegiatan, Jumat 15 Juli 2022.

Menurut Kristina sosialisasi kesehatan ini akan ditindaklanjuti dengan aksi nyata untuk mencegah terjadinya penyakit DBD dan tindakan nyata untuk mengantisipasi penyakit hepatitis akut serta tindakan nyata dalam menjaga kesehatan reproduksi, khususnya dalam rangka pencegahan stunting.

"Kalau reproduksi kita sehat dan tidak mengandung penyakit kanker serta penyakit lain, maka anak-anak yang dilahirkan akan sehat," tuturnya

Ia menyebut Kota Kupang merupakan wilayah yang paling tinggi angka kematiannya akibat penyakit DBD.

"Untuk seluruh Indinesia, Kupang pada tahun 2015 menduduki angka tertinggi kematian akibat DBD," bebernya

Menurut Kristina berdasarkan teori, siklus dari penyakit DBD ini akan meledak setiap  5 atau 10 tahun.

Berkolaborasi bersama WKRI , Poltekes Kemenkes Kupang bertujuan untuk menurunkan angka kasus penyakit DBD di Kota Kupang.

Sementara, Ketua II WKRI Ranting YMY, Agripina Fernandes menyampaikan kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat, dimana masyarakat diberikan pengetahuan tentang pencegahan kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit DBD serta penyakit hepatitis akut.

Ia mengakui kegiatan penyuluhan ini baru perdana dilaksankan. Namun menurutnya sangat membantu dan meningkatkan kemampuan dan wawasan masyarakat untuk mengetahui jenis-jenis penyakit tersebut sekaligus melaksanakan tindakan pencegahannya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved