Berita NTT
UMKM Binaan Terdaftar Kekayaan Intelektual, Kanwil Kemenkumham NTT: Bukti Nyata Bank NTT
UMKM Binaan Terdaftar KI, Kanwil Kemenkumham NTT: Bukti Nyata Bank NTT Bank NTT telah melakukan kerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum
UMKM Binaan Terdaftar KI, Kanwil Kemenkumham NTT: Bukti Nyata Bank NTT
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bank NTT telah melakukan kerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) NTT untuk melaksanakan sosialisasi dan pendampingan pendaftaran merek bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sejauh ini, kerja sama itu sudah dilakukan di 10 Kabupaten dan memperoleh 157 pengajuan permohonan merek UMKM binaan bank NTT. Hasilnya, kolaborasi itu berhasil menginventarisir satu Ekspresi Budaya Tradisional yakni Tenun Songket Cibal asal Manggarai sebagai Kekayaan Intelektual Komunal.
Langkah yang diambil Bank NTT itu mendapat respon, juga apresiasi oleh Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Jone. Marciana menyebut, Bank NTT telah melakukan kerja sama sejak Oktober 2021 dan kemudian diperbaharui lagi dengan penandatangan nota kesepahaman pada bulan Maret 2022 lalu.
Tujuan MoU itu, meningkatkan pendaftaran di bidang perlindungan Kekayaan Intelektual (KI) khususnya produk-produk UMKM Binaan BPD NTT.
Baca juga: Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat Sebut Kekayaan Intelektual Itu Mahal
"Mendukung pendirian Perseroan Perorangan sebagai salah satu program baru yang diluncurkan Kemenkumham RI pada bulan Oktober 2021, untuk membantu pelaku usaha mikro dan kecil mendirikan usahanya dengan status perseroan terbatas berbadan hukum yang pendirinya cukup satu orang dengan prosedur yang murah, mudah dan cepat," jelasnya, Kamis 14 Juli 2022.
Marciana mengaku sangat memberi apresiasi kepada Bank NTT yang sangat memberi perhatian bagi UMKM di NTT. Menurutnya, telah banyak sosialisasi terkait kakayaan intelektual yang difasilitasi Bank NTT dengan melibatkan Kanwil Kemenkumham bersama peserta dari para pelaku UMKM, pengrajin dan setiap pemerintah daerah.
Hasilnya, produk UMKM binaan BPD NTT mengalami peningkatan pendaftaran perlindungan kekayaan intelektual. Berdasarkan data yang diperoleh sudah ada 157 Merek UMKM binaan BPD NTT yang difasilitasi dan terdaftar sebagai hak kekayaan intelektual personal secara hukum.
Marciana menegaskan, dengan pembaharuan MoU oleh Bank NTT itu sebagai bukti nyata Bank NTT untuk mendorong UMKM binaannya berstatus usaha yang berbadan hukum melalui pendirian perseroan perorangan.
"Progam ini memang baru diluncurkan Kemenkumham RI, tetapi perlu diinformasikan bahwa ada banyak manfaat yang diperoleh dari terobosan ini. Pelaku usaha kecil dapat mendirikan usaha berstatus badan hukum milik perseorangan dengan biaya Rp.50.000 saja," ujarnya.
Keunggulan lainnya pendirian perseroan perorangan tidak memerlukan akte notaris. Bahkan kedepan pelaku usaha akan dimudahkan dalam mengakses pembiayaan dari Perbankan untuk mengembangkan dan meningkatkan usahanya sehingga berdampak pada kesejahteraan ekonomi.
"Program ini sejalan dengan upaya Bank NTT dalam mengembangkan UMKM binaannya melalui pendaftaran kekayaan intelektual atas produk yang dihasilkan serta mendorong usaha yang dibangun dengan status berbadan hukum melalui pendirian perseroan perorangan," jelas Marciana.
Marciana berujar, kedepannya Kemenkumham NTT bersama Bank NTT akan terus berelaborasi melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat NTT serta memfasilitasi pendaftaran produk-produk bernilai kekayaan intelektual serta membangun pemahaman dari manfaat pendirian perseroan perorangan.
"Target kami pendaftaran Kekayaan Intelektual khususnya produk merek UMKM binaan Bank NTT semakin meningkat dan usaha yang dijalankan tersebut berstatus badan hukum milik perseorangan," tutur Marciana. (Fan)
