Berita Kupang NTT
Gotong Royong Bangun Air Bersih Bagi Warga Eks Tim-Tim di Desa Noelbaki, Provinsi NTT
Gotong Royong Bangun Air Bersih Bagi Warga Eks Tim-Tim di Desa Noelbaki Provinsi NTT
Gotong Royong Bangun Air Bersih Bagi Warga Eks Tim-Tim di Desa Noelbaki Provinsi NTT
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Peresmian sumur bor oleh Letnan Jenderal (Purn) Doni Monardo, purnawirawan TNI AD, Arsjad Rasjid selaku CEO Indika Energy Grup, dan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal Maruli Simanjuntak didampingi Bupati Kupang, Korinus Masneno. Persemian berlangsung di Desa Noelbaki Kabupaten Kupang. Senin 11 Juli 2022
Menyambut Indonesia emas tahun 2045, kebutuhan dasar seperti air bersih harus jadi prioritas untuk disiapkan. Air bersih bisa membantu mengurai masalah stunting, hingga kemiskinan. Di Nusa Tenggara Timur, dua masalah pokok stunting dan kemiskinan menjadi perhatian bersama.
Gerakan gotong royong yang dilakukan sejumlah pihak memberangus masalah itu terus dikerjakan. TNI Angkatan Darat (AD) menggandeng pengusaha untuk membantu penyelesaian masalah air bersih.
Program itu wujudkan Kodam IX/Udayana sejak tahun 2021, saat dipimpin Letjen Maruli Simanjuntak. Kini sudah ada 16 sumur bor bagi warga di pulau Timor.
Pengerjaan itu dilaksanakan lewat dukungan anggaran dari Direktur Utama Indika Energy Grup, Arsjad Rasjid yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Adanya niat membantu dari ketua Kadin itu, disampaikan melalui Letnan Jenderal (Purn) Doni Monardo, purnawirawan TNI AD.
Oleh ketiganya, kombinasi menghasilkan sumur bor bagi kebutuhan bagi 1.674 rumah tangga atau 10.522 jiwa warga eks Timor Timur di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Kebutuhan air bersih bagi warga eks Tim-Tim sangat penting. Selama ini mereka kesulitan dan sering mengalami krisis ketersediaan air bersih.
Selain mengambil di kali ataupun sungai dengan berpuluh kilometer, hanya ada sumur lokal yang debitnya sangat kecil. Kehadiran sumur bor oleh kolaborasi kerja pengusaha, warga dan militer, diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi warga. Terutama, mendukung program penuntasan stunting dan kemiskinan sekaligus mengantr Indonesia pada era emas tahun 2045.
"Secara data kita ada 26 juta lebih belum terakses air bersih. Kita sekarang sudah hampir dua tahun membuat 300 titik air. Itu saja baru bisa megaksekan 250 ribuan pendukung. Kita masih oerlunkerja keras kedepan. Mudah-mudahan kedepan kita terus lakukan, untuk menekan angka stunting, dan Kemiskinan. Sehingga kita bisa menyambut 2045 betul-betul sebagai negara yang dihitung oleh dunia sebagai negara urutan kelima," ujar Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal Maruli Simanjuntak di Kupang.
Tahun paling dibawa ada 70 titik sumur bor yang ada dikerjakan di NTT. Ia mengusulkan ke ketua Kadin, Arsjad Rasjid agar setelah adanya sumur bor ini, perlu ada keberlanjutan. Oleh karena itu, Letjen Maruli meminta semua pihak untuk kompak menjalankan berbagai upaya ini.
Bupati Kupang, Korinus Masneno, dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasihnya. Ia mengaku, program sumur bor hingga pompa hidran yang dikerjakan di Kabupaten Kupang, sudah sangat membantu. Program revolusi 5P, yang dijalankan Pemerintah setempat, semuanya membutuhkan air.
Menurut dia, masalah utama di Kabupaten Kupang salah satunya air bersih. Dia berpandangan, setetes air bagi warga di Kabupaten Kupang sangat dibutuhkan. Bupati Korinus juga berharap program ini bisa berlanjut di Kabupaten Kupang.
Ia menyinggung mengenai ketersediaan sumberdaya alam di Kabupaten Kupang yang sejauh ini kasih dikirim ke luar daerah dalam bentuk bahan mentah. Mestinya, bahan itu diolah di daerah setempat sebelum dikirim. Investasi sanagt diperlukan di Kabupaten itu.
"Bagi teman-teman yang mau berinvestasi di Kabupaten Kupang, pertama kali itu saya bebaskan dari segala biaya pengurusan surat-surat," kata Bupati Korinus dihadapan ketua Kadin, Arsjad Rasjid, Pangkostrad Maruli dan Letjend Doni Murdano, hingga para pengurus Kadin NTT di desa Noelbaki Kabupaten Kupang.
Letnan Jenderal (Purn) Doni Monardo, menyebut, Letjen Maruli sudah menjalankan dan mempelopori usaha sekitarnya. Ini perlu diberi apresiasi. Pada sektor lain, seperti melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), juga Indika Energy Grup untuk pendanaan. Dengan kolaborasi itu dilakukan, maka hasilnya tentu lebih optimal.
Menurutnya, ini langkah nyata dalam semangat gotong royong dalam membantu masyarakat yang puluhan tahun kesulitan air bersih.
"Mudah-mudahan dengan adanya air bersih ini kehidupan masyarakat jauh lebih baik. Bisa bertani, bercocok tanam, bisa juga peternakan dan banyak hal lagi," sebut mantan kepala BNPB itu.
Baca juga: Ini Jadi Alasan Gubernur NTT Tolak Lintasan Kabel Laut Oleh Australia Lewati Wilayah Flobamora
Mengatasi masalah air bersih di NTT itu juga, dimaksudkan untuk menekan angka stunting di NTT yang masih tergolong tinggi secara nasional. Dia menyebut, Arsjad Rasjid selaku CEO Indika Energy Grup, memberikan dukungan anggaran dalam program itu. Ketua Kadin itu, adalah orang pertama yang memberikan respon atas kegelisahan masyarakat mengenai air bersih.
Dari dukungan dana yang diberikan oleh Arsjad Rasjid itu, justru bisa membiayai sumur bor, sanitasi dan pembibitan ternak ayam. Juru bicara satgas covid nasional itu berujar, kerjasama militer, sipil dan korporat mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Terima kasih untuk semua pihak terlibat dalam program air bersih inisehingga semua bisa terlaksana. 16 sumur bir bukanlah pekerjaan mudah, puluhan tahun warga menunggu untuk mendapatkan air bersih. Hari ini menjadi kenyataan," ujarnya.
CEO Indika Energy Grup, Arsjad Rasjid, dalam kesempatan itu mengatakan, menjalankan program itu dengan semangat gotong royong. Dia menegaskan, memastikan kebutuhan air bersih adalah hal yang sangat penting dalam situasi 'perang' ekonomi ini.
Paling penting, kata dia, adalah gotong royong dari swasta sebagaimana dilakukan Kadin, juga semua pihak seperti TNI. Upaya itu dilakukan semata untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Baginya air itu sangat penting. Memakmurkan kehidupan, memerlukan air. Bahkan, pembicaraan dunia pun mengingatkan agar menahga keamanan air.
Indonesia mempunyai potensi untuk sumber air. Namun, lain sisi belum dinikmati oleh masyarakat. Oleh karena itu, kehadiran program dengan gotong royong itu sebagai langkah awal. Pengusaha lain juga, diharapkan bisa melakukan hal serupa.
"Kalau ini gotong royong, kita bisa memastikan semua bangsa Indonesia bisa ada air. Ujungnya adala supaya kita tidak ada penyakit stunting, dan sebagainya. Dan sanitasi juga sangat penting,"jelasnya.
Arsjad Rasjid mendorong Kadin NTT juga terlibat. Upaya awal yang dilakukan dengan melibatkan semua pihak, semata untuk misi memgairi Indonesia. Pemilik Yayasan Indikia Untuk Indonesia itu, mengaku, niat selanjutnya adalah untuk tetap membantu warga NTT dalam kesempatan berikutnya pada program yang sama. (Fan)
