Berita Ende Hari Ini
Program KB Sudah Berjalan, Angka Kelahiran Total Wanita Usia Subur di Kabupaten Ende Terus Menurun
meski angka TFR di Kabupaten Ende terus mengalami penurunan, namun masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh semua pihak
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, ENDE- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau Dinas PPKB Kabupaten Ende terus gencar melakukan pengendalian penduduk melalui Program KB.
Hal itu ditunjukan dengan angka kelahiran total (total fertility rate) di daerah tersebut yang terus menurun dari tahun ke tahun.
Demikian disampaikan Kepala Dinas PPKB Kabupaten Ende drg. Muna Fatma M.Kes kepada Pos Kupang saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis 7 Juli 2021 siang.
Dikatakan drg. Muna Fatma, angka kelahiran total bagi wanita usia subur (15-49 tahun) di Kabupaten Ende pada tahun 2021 sebesar 2,3 persen.
Dijelaskan, Angka TFR ini menurun jika dibandingkan dengan angka TFR pada tahun 2020 yang sebesar 2,7 persen.
"Kalau kita lihat Angka TFR kita tahun 2021 lalu 2,3 persen, artinya program keluarga berencana di Ende sudah berjalan," jelasnya.
Ia mengaku, meski Angka TFR di Kabupaten Ende terus mengalami penurunan, namun masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh semua pihak untuk menciptakan keluarga yang berkualitas.
"Kenapa, kalau tadi Pak Presiden katakan bahwa keluarga itu adalah pilar untuk kesejahteraan bangsa. Nah kalau keluarga tidak berkualitas, terus bagaimana mungkin kita menciptakan Kabupaten Ende yang sejahtera dan bangsa Indonesia sejahtera. Karena keluarga merupakan komunitas terkecil," ungkapnya.
Ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan Angka TFR di Indonesia, maka Kabupaten Ende turut menyumbang dalam menurunkan angka kelahiran total secara nasional.
"Kalau nasional sama, buktinya Indonesia mendapat penghargaan dari PBB terkait program kependudukan. Artinya Ende menyumbang sampai Indonesia mendapat penghargaan. Karena rata-rata keluarga di Ende memiliki dua sampai tiga anak," ungkapnya.
Ia menyampaikan bahwa, pekerjaan rumah yang belum diselesaikan oleh pemerintah adalah masalah stunting di Provinsi NTT yang dinilai masih sangat tinggi meski Kabupaten Ende berada diangka 12,7 persen dibawah target nasional 14 persen.
"Tetapi kita tidak boleh lengah, kita tetap punya PR supaya menjaga agar anak yang lahir kedepan tidak boleh stunting," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, seharusnya dengan angka kelahiran anak yang kecil, harusnya berdampak pada angka kepesertaan KB yang besar. Namun di Kabupaten Ende terbalik, meski angka TFR kecil namun angka kepesertaan KB belum sesuai dengan apa yang diharapkan bersama.
"Di Kabupaten Ende terjadi anomali. Angka TFR nya kecil, kemudian angka kepesertaan KB belum seperti yang diharapkan, baru 52,84 persen," jelasnya. (tom)