Idul Adha 2022

Jelang Idul Adha 2022, Inilah Naskah Singkat Khutbah Jumat "Keistimewaan 10 Hari Pertama dzulhijjah"

Pada hari Jumat, khusus kaum adam yang sudah baliqh, sehat diwajibkan menunaikan ibadah shalat Jumat di masjid. Shalat Jumat pengganti shalat zuhur.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Yeni Rahmawati
Istimewa
Ilustrasi - Bulan Dzulhijjah. Jelang Hari Raya Idul Adha 2022, berikut contoh naskah Khutbah Jumat yang disajikan secara singkat dan mudah dihafal. Di hari Jumat Umat Islam yang sudah baliqh, sehat dan laki-laki wajib menjalankan ibadah shalat Jumat di masjid sebagai pengganti Shalat Zuhur. 

Takwa kepada Allah banyak contohnya, misalnya menjalankan amal kebaikan di dalam bulan Dzulhijjah.

Karena di bulan tersebut banyak orang yang menjalankan ibadah haji dan berkurban.

Kemudian bagi orang-orang yang belum bisa berangkat haji bisa melakukan amal shaleh pada bulan Dzulhijjah yang dimulai pada tanggal satu hingga sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Hadirin yang berbahagia

Salah satu hadist dalam Sahih Ibnu Hibban menyebutkan:

Baca juga: Contoh Khutbah Idul Adha 2022, Kisah Kesabaran Nabi Ibrahim AS

…عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْر

Artinya: Dari Ibnu Abbas, Ia berkata, Rasulallah bersabda: tidak ada hari yang baik dilakukan dan lebih disenangi Allah daripada sepuluh hari Dzhulijjah (Sahih Ibn. Hibban 324)

Maksud hadits tersebut bahwa awal bulan Dzulhijjah hingga sepuluh hari merupakan hari yang disukai Allah SWT.

Oleh karena itu, orang yang belum bisa melaksanakan ibadah haji disunnahkan puasa hingga sembilan hari.

Hadist tersebut menurut Ibn Hajar dalam Fathul Bari menjadi dalil keutamaan puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah.

Namun perlu dipahami bahwa, sepuluh hari hari yang disebutkan tersebut bukan puasa di tanggal 10 Dzulhijjah, karena tanggal tersebut haram untuk berpuasa, karena Idul Adha. Imam Nawawi berkata dawuh “Ayyam al-Asyr” adalah “Ayyam al-Tis’ah” atau sepuluh hari.

Dari penjelasan Imam Nawawi tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa siapa saja boleh melaksanakan puasa di bulan Dzulhijjah hingga sembilan hari; dimana hari kedelapan disebut tarwiyah, hari kesembilan disebut arafah.

Selain itu itu juga diperbolehkan melakukan amal shalih lainnya.

Hadirin Rahimakumullah

Hadist diatas kemudian dilanjutkan:

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved