Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 30 Juni 2022: Mengampuni Adalah Kunci Kebahagiaan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan RP. John Lewar SVD dengan judul Mengampuni Adalah Kunci Kebahagiaan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan RP. John Lewar SVD dengan judul Mengampuni Adalah Kunci Kebahagiaan.
RP. John Lewar membuat Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk pada bacaan hari Kamis 30 Juni 2022, Minggu Biasa XIII, Tahun C/II, yaitu Amos 7: 10-17, dan bacaan Injil Matius 9:1-8.
Lewat Renungan Harian Katolik hari ini, RP. John Lewar mengajak kita Umat Katolik untuk berdoa agar kita setia menerima Sakramen Tobat sebagai sarana keselamatan yang memulihkan jiwa dan raga kita dari dosa dan kesalahan kita.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Injil hari ini memberitakan bahwa Yesus kembali ke kota-Nya: Kaparnaum.
Orang banyak datang menemui Yesus dan dibawalah kepadaNya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya.
Ketika Yesus memandang sekeliling dan melihat iman mereka, Ia berkata kepada orang lumpuh itu, “Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
Pendapat umum pada waktu itu: orang yang cacat fisik (lumpuh) merupakan hukuman dari Allah karena dosa-dosa mereka.
Para ahli kitab mengajarkan bahwa orang seperti itu adalah najis dan tidak suci, karena itu ia tidak boleh berada dekat dengan Allah.
Dengan alasan ini: orang sakit, kerasukan setan, kusta, lumpuh, miskin, merasa ditolak oleh Allah.
Tetapi Yesus tidak berpikir demikian. Iman yang sedemikian besar yang dimiliki oleh orang lumpuh itu menjadi bukti bahwa ia diterima oleh Allah.
Karena alasan ini, Yesus mengatakan, “Dosamu sudah diampuni.”
Dengan penegasan ini, Yesus menolak bahwa kelumpuhan merupakan sebuah hukuman yang disebabkan karena dosa.
Dengan tindakan-Nya itu, Yesus dituduh menghina Allah oleh mereka yang memiliki kuasa.
Menurut mereka, hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa.
Dan hanya imam yang dapat menyatakan bahwa seseorang itu diampuni dan disucikan.
Bagaimana hal itu dapat dilaksanakan oleh Yesus, padahal Ia tidak sekolah, seorang awam, anak tukang kayu.
Juga ada alasan lain mengapa mereka mengkritik Yesus.
Mereka berpikir, “Jika benar apa yang dikatakan Yesus, kita akan kehilangan pengaruh dan kekuasaan. Kita akan kehilangan sumber penghasilan.”
Dengan menyembuhkan, Yesus menunjukkan bahwa Ia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa.
Ketika dikritik oleh penguasa agama, Ia berkata, “Manakah yang mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?”
Pasti lebih mudah mengatakan, “Dosamu telah diampuni,” karena tidak seorang pun dapat memeriksa dan menguji kebenaran bahwa dosa itu telah diampuni atau tidak.
Tetapi Yesus berkata kepada orang lumpuh itu, “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
Yesus menyembuhkan orang itu. Dengan demikian Ia mengajarkan bahwa orang lumpuh itu bukanlah karena hukuman dari Allah.
Iman orang itu telah membuktikan bahwa Tuhan menerima dia dalam kasihNya.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Orang lumpuh itu bangun, ia mengambil tempat tidurnya dan mulai berjalan.
Semua orang berkata, “Yang begini belum pernah kita lihat.”
Mukjizat ini menampilkan tiga hal penting.
Pertama, orang yang sakit: kusta, lumpuh, miskin bukanlah hukuman karena dosa-dosa.
Kedua, Yesus membuka sebuah jalan baru untuk sampai pada Allah.
Mereka yang disebut najis, tidak lagi menjadi halangan untuk berada dekat dengan Allah.
Ketiga, wajah Allah yang diungkapkan lewat sikap Yesus berbeda dengan wajah Allah yang diungkapkan oleh para ahli kitab.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kita seringkali mengalami kelumpuhan jiwa, karena kita kurang/tidak mau mengampuni. Kita lebih suka menahan amarah, benci dan dendam terhadap orang lain.
Kita juga lebih suka memendam luka batin, rasa kecewa terhadap diri sendiri, putus asa karena kelemahan fisik kita: merasa tidak cantik, gemuk dan pendek.
Dengan semua itu, kita tidak akan pernah bahagia.
Maka kata kuncinya adalah: menerima diri apa adanya, mengampuni diri sendiri maupun orang lain. Kita akan bahagia.
Kontemplasi
Berdiam diri sejenak dalam doa. Renungkan teguran Yesus padamu, ”Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?”
Serahkanlah kelumpuhanmu kepada Yesus dan mohonlah rahmat belaskasihanNya.
Doa
Ya Tuhan, sinarilah aku dengan kuasa Roh-Mu agar aku senantiasa disembuhkan dari sakit dan penyakit.
Semoga aku setia menerima Sakramen Tobat sebagai sarana keselamatan yang memulihkan jiwa dan ragaku dari dosa dan kesalahanku. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat hari Kamis Pekan Biasa XIII. Salam sehat selalu.
Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 30 Juni 2022

Bacaan I: Amos 7:10-17
Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku
Bacaan dari Nubuat Amos:
Sekali peristiwa, Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan, “Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel; negeri ini tidak dapat lagi menahan segala perkataannya.
Sebab beginilah dikatakan Amos: Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan.”
Lalu berkatalah Amazia kepada Amos, “Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!
Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan.”
Jawab Amos kepada Amazia, “Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
Tetapi Tuhan mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.
Maka sekarang, dengarlah firman Tuhan! Engkau berkata: Janganlah bernubuat menentang Israel, dan janganlah ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.
Sebab itu beginilah firman Tuhan: Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 19:8,9,10,11
Refr. SabdaMu ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil: PS 956
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Bacaan Injil: Mat. 9:1-8
Mereka memuliakan Allah karena Ia telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia.
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang.
Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.
Maka dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya.
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”
Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, “Ia menghujat Allah!”
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, “Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu?
Manakah yang lebih mudah, mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah’?
Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,” lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!”
Dan orang itu pun bangun, lalu pulang.
Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.