Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 1 Juli 2022, Yesus Menginginkan Belaskasihan Bukan Persembahan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan RP. Markus Tulu SVD dengan judul, Yesus Menginginkan Belaskasihan Bukan Persembahan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan RP. Markus Tulu SVD dengan judul, Yesus Menginginkan Belaskasihan Bukan Persembahan.
RP. Markus Tulu menyusun Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk pada bacaan-bacaan hari Jumat 1 Juli 2022, yakni Amos 8:4-6.9-12; dan bacaan Injil Matius 9:9-13.
Lewat Renungan Harian Katolik ini, RP. Markus Tulu mengajak Umat Katolik untuk mengembangkan keadilan dan belaskasihan sebagai panggilan mendesak setiap orang beriman.
Melihat situasi hidup bangsa Israel kian hari kian jauh dari keadilan, belaskasihan dan kemanusiaan dan tingkah mereka menjadi begitu kejam, keras dan kasar terutama terhadap orang-orang miskin dan yang hidupnya sengsara, Tuhan lalu bersabda, "Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah."
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 30 Juni 2022, Mendengarkan Kehendak Tuhan
Kata-kata Tuhan ini sebenarnya mau mengingatkan dan menegur umat Israel karena betapa hidup mereka telah menyimpang jauh dari kebenaran iman.
Sebab iman mestinya terwujud dalam sikap hidup harian yang berkeadilan, penuh belaskasihan dan menjunjung tinggi martabat luhur manusia.
Akan tetapi hal ini tidak terlihat bahkan sebaliknya mereka mencederai kemanusiaan. Itulah sebabnya Allah mengancam mereka.
Matahari terbenam di siang hari dan bumi gelap pada hari cerah sesungguhnya melukiskan kepada kita tentang hukuman dan atau kutukan Allah terhadap umat-Nya yang hidupnya tidak benar.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 29 Juni 2022, Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus Rasul
Mungkinkah peri hidup harian kita umat beriman hingga kini juga demikian?
Jika demikian hendaknya teguran keras Tuhan itu menjadi cambuk untuk kita mengembangkan iman dan mengubah hidup.
Karena bagaimana pun Yesus sendiri dengan tegas mengatakan, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tapi orang sakit. Aku datang bukannya mencari orang benar, tapi orang berdosa."
Menyadari diri sebagai orang berdosa dan orang sakit, maka kebangkitan iman dan hidup baru untuk mengembangkan keadilan dan belaskasihan menjadi panggilan yang mendesak untuk setiap kita orang beriman. Sebab Yesus menginginkan belaskasihan bukan persembahan. Mengapa?
Karena di balik persembahan bisa tersimpan banyaknya kebohongan dan kemunafikan hidup kita.
Tapi di balik belas kasihan hanya ada hidup benar, penuh harapan pada Tuhan dan iman yang ikhlas.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 1 Juli 2022

Bacaan I: Amos 8:4-6.9-12
Aku akan mengirimkan kelaparan, bukan kelaparan akan makanan, melainkan kelaparan akan sabda Tuhan
Bacaan dari Nubuat Amos:
Dengarkanlah ini, kalian yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini; kalian yang berpikir, "Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum?
Kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu?
Kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu.
Kita akan membeli orang papa dengan uang dan membeli orang miskin karena sepasang kasut.
Kita akan menjual terigu tua."
"Pada hari itu akan terjadi," demikianlah firman Tuhan Allah, "Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah.
Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan.
Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala.
Kalian akan berkabung seperti atas kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."
"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan Allah, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan sabda Tuhan.
Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari sabda Tuhan, tetapi tidak menemukannya."
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 119:2.10.20.30.40.131
Manusia hidup bukan dari roti tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
*Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela,
yang hidup menurut sabda Tuhan.
*Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau,
jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
*Hancurlah jiwaku karena rindu
kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
*Aku telah memilih jalan kebenaran,
dan telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
*Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu,
hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!
*Mulutku kungangakan dan megap-megap,
sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
Bait Pengantar Injil: Mat 11: 28
Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.
Bacaan Injil: Matius 9:9-13
Bukan orang sehat yang memerlukan dokter; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan.
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai.
Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku." Matius segera berdiri dan mengikut Yesus.
Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
Melihat itu orang-orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Yesus mendengarnya dan berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
Maka pelajarilah arti sabda ini, 'Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.'
Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya