Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 29 Juni 2022, Engkau Adalah Mesias, Anak Allah yang Hidup
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Engkau Adalah Mesias, Anak Allah yang Hidup.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Engkau Adalah Mesias, Anak Allah yang Hidup.
RD. Ambros Ladjar membuat Renungan Harian Katolik bertepatan dengan Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus, Rabu 29 Juni 2022.
Bacaan-bacaan hari ini menjadi rujukan bagi RD. Ambros Ladjar dalam menyusun Renungan Harian Katolik ini, yakni Kisah Para Rasul 12: 1-11 dan 2Tim 4: 6-8 17-18, dan bacaan Injil Matius 18: 13-19.
Profil hidup kedua rasul agung ini menarik. Santo Petrus dan Santo Paulus dihormati secara bersama-sama sejak awal gereja. Mengapa?
Karena keduanya menguatkan ajaran dan kerasulan mereka dengan mengucurkan darah di Roma.
Mulanya Simon Putra Yunus adalah seorang nelayan dari Betsaida di wilayah Galilea.
Sesuai Injil hari ini bahwa setelah dipanggil menjadi pengikut-Nya, Yesus merubah namanya. Dari semula Kefas menjadi Petrus artinya Batu Karang.
Kelak ia diangkat Yesus menjadi kepala bagi para rasul. Sebab itu setelah bangkit, Yesus meneguhkan kembali Petrus dalam jabatannya dan ia memimpin umat di Yerusalem.
Sempat pula ia memimpin umat di Antiokhia lalu menetap di Roma dan mati sebagai martir.
Demikian juga dengan Saulus dari Tarsus. Dia seorang Ibrani asli golongan Farisi keturunan Benyamin yang dipanggil Yesus secara istimewa.
Saat itu ia hendak membinasakan kelompok pengikut Yesus di Damsyik. Namanya Saulus diganti menjadi Paulus setelah ia bertobat.
Ia banyak menulis surat, baik untuk orang pribadi maupun kepada kelompok umat di berbagai tempat.
Yesus menjadikan dia sebagai sarana untuk memaklumkan nama-Nya kepada para bangsa yang belum percaya.
Sebab itu, berkali-kali ia menjelajahi seluruh daerah sekitar laut tengah untuk mewartakan Injil. Dalam usahanya ini, ia banyak mengalami kesukaran dan pertentangan.
Paulus ditangkap orang Yahudi di Yerusalem lalu ia diadili. Kemudian dibawa ke Roma karena ia naik banding kepada kaiser.
Dua tahun kemudian dia dibebaskan. Namun tak lama berselang ia ditangkap sekali lagi lalu mati dipenggal sebagai martir.
Ia memberikan kesaksian iman secara heroik. Ia bangga karena telah mengakhiri pertandingan iman dengan baik hingga garis akhir.
Ia lalu dibunuh di Tre Fontane di via Ostiense Roma. Di atas makamnya kini dibangun Basilika Santo Paulus di luar tembok kota Roma.
Sedangkan Petrus yang mengakui keteguhan imannya terindah di bawah kaiser Nero, disalibkan dengan kepala ke bawah. Dia dimakamkan di bukit Vatican di kota Roma. Di atas makamnya, kini berdiri megah Basilika Santo Petrus.
Tampaknya kedua rasul ini memang tak selalu sependapat. Akan tetapi mereka tetap bersatu dalam iman dan cinta kasih.
Dewasa ini pun cukup banyak pendapat yang saling bertentangan. Perbedaan itu baik jika dilihat sebagai potensi. Lebih lagi kalau kita belajar dari pengalaman rasul Petrus.
Dalam Konsili Yerusalem yang diketuainya dia menerima orang kafir dalam gereja tanpa harus menjadi Yahudi.
Sejauh mana kita menyadari realitas dengan menunjukkan keterlibatan kita secara benar untuk membangun gereja?
Mari kita menimba semangat solidaritas dan inspirasi iman dari kedua rasul agung ini dalam membangun gereja dan menata dunia.
Salam sehat di hari Rabu buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.
Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 29 Juni 2022

Bacaan I: Kisah Para Rasul 12:1-11
Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes.
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.
Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus.
Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit.
Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai.
Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya.
Kata malaikat itu, “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.
Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Petrus pun berbuat demikian.
Lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!”
Lalu ia mengikuti malaikat itu keluar, dan ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan.
Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota.
Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.
Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata, “Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9
Refr. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarkan dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Bacaan II: 2Timotius 4:6-8,17-18
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran.
Bacaan dari Surat Kedua Raul Paulus kepada Timotius:
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat.
Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat.
Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Mat 16:18
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Engkaulah Petrus, dan di atas wadas ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan kerajaan maut tidak akan mengalahkannya.
Bacaan Injil: Mat. 16:13-19
Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku.
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi.
Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?”
Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”
Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”
Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”
Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.