Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 28 Juni 2022: Mengapa Kamu Takut?
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Mengapa Kamu Takut?
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Mengapa Kamu Takut?
Pastor John Lewar menyusun Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada bacaan Minggu Biasa XIII /Tahun C/II hari Selasa 28 Juni 2022, yakni Amos 3: 1-8; 4: 11-12, dan bacaan Injil Matius 8:23-27.
Melalui Renungan Harian Katolik ini, Pastor John Lewar mengingatkan Umat Katolik agar tidak perlu cemas dan khawatir dalam hidup ini karena Tuhan yang mahakuasa tidak pernah membiarkan kita sendirian dalam bahaya. Ia selalu hadir bersama kita.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Berita injil hari ini mengisahkan bagaimana Yesus menghardik dan meredakan angin ribut di danau.
Gelombang besar dan menakutkan menerpa perahu yang ditumpangi Yesus bersama para muridNya.
Ketika itu mereka sedang dalam penyeberangan melewati danau Galilea. Yesus berada bersama para murid namun Ia sedang tidur
pulas di kala angin ribut menggoncangkan perahu mereka.
Para murid panik, lalu membangunkan Yesus sambil berteriak, ”Tuhan, tolonglah, kita binasa.”
Mereka berharap Yesus berbuat sesuatu untuk mengatasi bencana angin badai itu.
Menariknya, sebelum meredakan angin badai itu, Yesus terlebih dahulu mengoreksi
dan menegur ketidakpercayaan para murid (Mat. 8:26).
Akhirnya Yesus menghardik angin badai itu dengan kuasa-Nya dan danau pun menjadi tenang.
Mungkin kita tidak pernah mengalami terpaan badai dan ganasnya gelombang di lautan dalam arti sesungguhnya.
Kita memang tidak pernah melakukan perjalanan melalui jalur laut, karena umumnya kapal laut membutuhkan waktu yang lama
bahkan berhari-hari untuk sampai ke tujuan.
Banyak orang lebih suka menempuh jalur udara demi efisiensi waktu dan kenyamanan meski harus mengeluarkan biaya yang mahal.
Namun tak seorang pun dapat mengelak dan menghindarkan diri dari badai dan gelombang kehidupan yang sewaktu-waktu dapat terjadi dan menghantam perahu kehidupan kita.
Badai perekonomian yang melanda rumah tangga, yang satu kerja dan yang lain tidak menghasilkan apa-apa, sampai kepada pertengkaran dan saling dendam.
Ketika badai menerjang, yang terucap adalah perkataan-perkataan negatif, bercampur takut, khawatir dan kecewa bahkan kadang kita protes kenapa Tuhan membiarkan ini terjadi.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kita tahu bahwa para murid selalu dekat dan ada bersama Yesus, Guru-Nya. Tapi kedekatan dan ada bersama Yesus selama sekian waktu belum membentuk kedewasaan iman para murid.
Teriakan kita binasa, menunjukkan kecemasan, ketakutan dan kekhawatiran akan masa depan kehidupan yang bakal mereka alami.
Pengalaman yang sama nampak dalam sejarah hidup bangsa Israel, sebagai umat pilihan Allah. Dari semua bangsa, Tuhan memilih Israel.
Namun berulangkali bangsa Israel menyakiti hati Tuhan. Mereka melanggar janji dengan tidak berjalan bersama Allah.
Israel tidak lagi hidup berdasarkan firman bahkan mengabaikan dan melecehkannya, maka mereka layak dihukum (Amos 3: 1-8).
Tuhan menegur para murid, orang pilihan-Nya termasuk Anda dan saya: mengapa kamu takut? Orang takut karena kurang percaya akan penyertaan dan belaskasihan Tuhan. Mengapa kamu takut, hai orang yang kurang percaya?
Bagi Yesus, memulihkan kondisi danau bukanlah hal yang terutama tetapi memulihkan iman para murid untuk tetap yakin dan percaya akan kuasa dan kebesaran-Nya, itu yang terpenting.
Proses pematangan iman para murid lebih penting. Dengan demikian, iman selalu menjadi kekuatan yang kokoh dalam menghadapi setiap masalah dan bukan sebaliknya menunggu ada masalah baru ada iman.
Apa pun masalah yang kita hadapi tidak akan menimbulkan kepanikan dan kecemasan bila iman akan kuasa dan kehadiran Yesus menjadi sandaran kita yang terutama.
Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita agar percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Kita tidak perlu khawatir apalagi takut terhadap tantangan kehidupan ini.
Semoga kita selalu percaya bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan kita berjuang sendirian. Dia selalu ada beserta kita, maka jangan takut.
Contemplasi
Hening sejenak. Telusuri angin dan badai yang selama ini menerpa kehidupan Anda dan keluarga, membuat hatimu cemas dan gelisah.
Carilah Tuhan Yesus, utarakanlah kecemasan dan kegelisahanmu serta mohonkanlah pertolongan dari Tuhan.
Doa
Ya Tuhan, teguhkanlah selalu imanku agar aku tidak mudah goyah dan terombang-ambing dalam menghadapi setiap tantangan dan persoalan setiap hari.
Jangan biarkan aku dipisahkan daripadaMu. Tolonglah aku yang lemah ini. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Selasa Pekan Biasa XIII. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 28 Juni 2022

Bacaan I: Amos 3:1-8; 4:11-12
Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat?
Bacaan dari Nubuat Amos:
Hai orang Israel, dengarkanlah sabda Tuhan tentang dirimu ini, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun ke luar dari tanah Mesir.
Beginilah sabda-Nya, “Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka bumi.
Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu.
Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji?
Mengaumkah seekor singa di hutan apabila tidak mendapat mangsa?
Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa?
Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat di sana?
Membingkaskah perangkap, jika tidak ada yang ditangkap?
Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar?
Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan bukan Tuhan yang melakukannya.
Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut?
Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat?
Aku telah menjungkirbalikkan kota-kotamu seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kalian menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran.
Namun kalian tidak berbalik kepada-Ku.
Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel.
Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah, hai Israel.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
ATAU BACAAN LAIN: 2Tim 2:22b-26
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudaraku terkasih, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan, yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak.
Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran.
Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar.
Sebaliknya ia harus ramah terhadap semua orang.
Ia harus cakap mengajar, ia harus sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka, sehingga mereka mengenal kebenaran.
Dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 5:5-6,7,8
Refr. Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu.
1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
3. Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr. Alleluya.
Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku mengharapkan sabda-Nya.
Bacaan Injil: Matius 8:23-27
Yesus bangun, menghardik angin dan danau, maka danau menjadi teduh sekali.
Inilah Injil Suci menurut Matius.
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu, dan murid-murid-Nya mengikuti Dia.
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu ditimbus gelombang.
Tetapi Yesus tidur. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, “Tuhan, tolonglah, kita binasa!”
Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau.
Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya, “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.