Berita Labuan Bajo
Kisah Gia Ginatri Bersalin di Kapal Patroli Polairud Polda NTT, Begini Kondisi Ibu dan Bayi
Sebelum tiba di Dermaga Nusantara Labuan Bajo, Gia Ginatri bersalin dalam KP Raijua 3005 dibantu bidan dari Pustu Pulau Messah.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Seorang ibu hamil di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat bersalin di kapal patroli milik Markas Unit Polairud Labuan Bajo Polda NTT, Selasa 28 Juni 2022. Gia Ginatri (32) dan anaknya selamat.
Peristiwa tersebut terjadi saat personel Polairud Labuan Bajo Polda NTT bersama personel Satuan Pamobvit Polres Manggarai Barat mengevakuasi Gia Ginatri dari Pulau Messah menuju Dermaga Nusantara Labuan Bajo.
Sebelum tiba di Dermaga Nusantara Labuan Bajo, Gia Ginatri bersalin dalam KP Raijua 3005 dibantu bidan dari Pustu Pulau Messah.
Kapten KP Raijua 3005, Bripka Willy Keyn mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari bidan Pulau Messah yang sedang berada di Labuan Bajo.
Bidan tersebut sebelumnya membantu evakuasi seorang ibu lainnya yang juga bersalin pada hari yang sama.
Bidan itu mendapatkan informasi dari rekannya di Pulau Messah, lalu meminta personel Polairud Labuan Bajo Polda NTT untuk mengevakuasi pasien selanjutnya.
"Kami mengambil langkah untuk menjemput (pasien). Kami bergeser dari sini pukul 09.40 Wita, setelah tiba di Pulau Messah dan dalam proses menuju ke Labuan Bajo, si ibu melahirkan di atas kapal, anaknya perempuan," kata Bripka Willy Keyn.
Bripka Willy Keyn bersyukur karena ibu dan anak selamat dalam proses persalinan tersebut. "Ibu dan anak selamat, sekarang mereka di Puskesmas Labuan Bajo," ujarnya.
Kasat Pamobvit Polres Mabar Ipda Anggraeni Angelia Isabela mengatakan, usai mendapatkan informasi ibu hamil dari kepulauan, ia langsung berkoordinasi untuk evakuasi pasien.
"Tadi kami dari obvit juga polair saling kordinasi untuk masalah kendaraan. Tadi sudah dihubungi pihak ambulans, tapi mungkin masih evakuasi yang lain, jadi kami dari obvit bantu membawa ibu dan bayinya," jelasnya.
Pihak kepolisian, tegas Ipda Anggraeni, selalu siap untuk melayani masyarakat yang membutuhkan, terlebih masyarakat yang sangat membutuhkan pertolongan yang cepat.
"Kami dari pihak kepolisian siap untuk membantu, tapi setidaknya seharusnya ada fasilitas yang melengkapi hal-hal seperti ini dan fasilitas lainnya," katanya.
Di kesempatan yang sama, dua bidan dari Pulau Messah, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan gerak cepat dari aparat kepolisian.
"Terima kasih banyak," kata keduanya saat ditemui di Labuan Bajo.
Bidan Sri Wahyuni menjelaskan, kondisi pasien sangat membutuhkan pertolongan yang cepat saat masih berada di Pulau Messah.
"Air ketuban keluar, sudah pembukaan kedua. Saya telepon mereka (rekan bidan yang ada di Labuan Bajo) untuk tunggu pasien di sini (Labuan Bajo), ketika pasien dibawa, saya tidak bisa tinggalkan sendiri, lalu mereka menghubungi pol air dan jemput pasien, lalu kami tiga ke sini," jelas Sri.
Sri mengaku lega dan bersyukur persalinan berjalan normal, serta ibu dan bayi selamat. "Persalinan normal seperti pada umumnya, memang persalinan cukup cepat, tadi pemeriksaan pukul 08.35 Wita baru pembukaan kedua, lalu saya sarankan ke sini, pukul 10.45 Wita bayi sudah lahir," ucapnya.
Ambulans Laut
Bidan Sri Wahyuni dan bidan Fira berharap adanya ambulans laut yang dapat membantu masyarakat kepulauan, terlebih masyarakat di Pulau Messah.
Sri menjelaskan, ambulans laut sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kematian ibu dan anak.
Ia mengungkapkan, pada Sabtu 25 Juni 2022 lalu terdapat seorang ibu hamil dari Pulau Papagarang Desa Papagarang meninggal dunia saat menumpang kapal motor ke Labuan Bajo untuk proses persalinan.
"Harapan ada ambulans laut khusus untuk pasien gawat darurat seperti ini," katanya.
Sri menyebut angka kelahiran di Pulau Messah cukup tinggi. Rata-rata angka kelahiran anak di pulau dengan populasi penduduk sebanyak 2.086 jiwa itu berkisar 4-5 anak per bulan.
"Untuk bulan ini saja sudah lahir 8 anak di Pulau Messah," sebutnya. (*)