KKB Papua
Tolak Tawaran TNI Polri Berobat ke Puskesmas, 5 Anggota KKB Terpaksa Dihabisi di Luar Perkampungan
Pagi itu cuaca di pedalaman Papua tak seperti biasanya. Berkabut tebal dengan jarak pandang yang sangat pendek. Hawanya dingin tapi tak dipeduli TNI
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM - Pagi itu cuaca di pedalaman Papua tak seperti biasanya. Berkabut tebal dengan jarak pandang yang sangat pendek. Meski hawa terasa sangat dingin, tapi itu tidak menjadi halangan bagi para prajurit TNI Polri yang bertugas di tempat itu.
Aparat berseragam loreng itu tetap pada rencananya, yakni mengunjungi perkampungan di daerah itu, sambil memberikan pelayanan medis kepada masyarakat.
Olehnya, sebelum waktu beranjak siang, para prajurit itu telah membelah kabut pagi dengan membawa peralatan patroli sebagaimana biasanya.
Pagi itu, para prajurit itu berjalan ke arah selatan menuju sebuah kampung kecil di wilayah pedalaman tersebut.
Para prajurit TNI Polri kebanggaan NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ) itu tak sekadar melakukan patroli keamanan, tetapi juga punya agenda penting lainnya.
Agenda penting yang dimaksud, adalah memberikan pelayanan medis kepada masyarakat, sambil membagi-bagian bantuan sembako kepada mereka.
Baca juga: Demi Arwah Nenek Moyang, Panglima TPNPB-OPM Angkat Jemmy Magai Jadi KASAD KKB Gantikan Alex Makabori
Lantaran kabar mengenai pembagian sembako itu telah disampaikan sebelumnya, sehingga warga kampung itu pun sangat gembira menyambut kedatangan prajurit TNI Polri.
Mereka berkumpul di tempat yang ditentukan, sehingga ketika aparat TNI Polri tiba, mereka telah terlebih dahulu berada di tempat itu.

Mulanya, warga yang datang tak terlalu banyak jumlahnya. Namun semakin lama warga yang ingin mendapatkan pelayanan medis semakin banyak.
Di antara warga yang hendak berobat itu, ada juga dua Anggota KKB yang datang membaur. Ternyata mereka juga ingin mendapatkan pengobatan.
Saat mendapat giliran untuk diperiksa, kedua anggota KKB itu tidak memperlihatkan ekspresi cemas.
Kepada prajurit TNI Polri, kedua Anggota KKB itu menyebutkan bahwa mereka hendak mengobati luka yang sedang diderita.
Mereka tidak menyebutkan secara jujur sebab musebab luka yang ada pada anggota tubuhnya tersebut.
Kepada prajurit TNI Polri itu, keduanya mengatakan bahwa luka yang dideritanya akibat jatuh dan tertusuk batang kayu.
Padahal menilik model luka yang dialami kedua pria tersebut, prajurit TNI Polri tahu kalau itu bukan luka biasa.
Luka yang menganga pada paha kiri dan paha kanan itu kedua pria tersebut, adalah bekas tembakan.
Baca juga: Hanya Dalam Hitungan Menit, Markas KKB Paling Tersembunyi di Hutan Papua, Hancur Dihantam TNI Polri

Luka yang hendak diobati itu merupakan luka yang baru terjadi satu dua hari sebelumnya. Tapi karena tak diobati sehingga mulai inveksi.
Bahkan proyektil peluru kemungkinan masih bersarang di tubuh kedua pria itu, sehingga ditawarkan untuk diantar ke Puskesmas guna dioperasi.
Namun tawaran tersebut langsung ditolak oleh kedua pria tersebut. Mereka tidak ingin berobat ke puskesmas, apalagi dioperasi.
Mereka juga tidak mau diantar oleh prajurit TNI Polri. Karena mereka datang ke tempat pelayanan itu untuk berobat.
Mereka beralasan bahwa mereka datang hanya sebatas berobat. Bukan untuk mendapatkan saran atau hal lainnya dari prajurit TNI Polri.
Melihat sikap kedua pasien tersebut, prajurit TNI Polri semakin curiga. Sebab jenis luka tersebut bukan luka karena tertusuk kayu.
Meski demikian, prajurit TNI Polri yang memberikan pelayanan pun tetap memberikan pelayanan kesehatan sebagaimana biasa, seperti kepada pasien lainnya.
Baca juga: Anggota KKB Serahkan Surat Cinta ke TNI Polri, Janji Setia ke NKRI Berkumandang di Markas Koramil
Setelah itu, kedua pasien pria tersebut berlalu pergi dari tempat pelayanan. Meski tertatih-tatih keduanya tetap meninggalkan tempat itu dengan cara berjalan kaki.
Kedua pria tersebut berjalan menuju pinggiran kampung. Keduanya tak menyadari kalau mereka dibuntuti oleh prajurit TNI Polri.
Aparat keamanan pun terpaksa membuntuti kedua pria itu, sebab dari gestur tubuhnya terlihat kalau mereka bukan pasien biasa.
Dan, betapa terkejutnya prajurit TNI Polri, karena ketika kedua pasien itu tiba di pinggir hutan, mereka dijemput oleh tiga pria bersenjata laras panjang.
Melihat itu, prajurit TNI tak langsung mengambil tindakan tegas terukur. Para pria bersenjata itu terlebih dahulu dibiarkan menjauh dari perkampungan tersebut.
Setelah tiba di area terbuka di luar perkampungan, prajurit TNI Polri lantas sengaja melepaskan tembakan menyasar bongkahan batu di lokasi kejadian.

Mungkin karena panik mendengar tembakan, apalagi peluru mengenai bebatuan yang ada di dekatnya, para pria bersenjata itu lantas melepaskan tembakan balasan secara membabibuta.
Melihat fakta tersebut, aparat TNI Polri seakan tak membiarkan momen berlaku. Apalagi para pelaku berada di area terbuka.
Dengan bidikan yang tetap dan terukur, prajurit TNI Polri menghujani tembakan ke arah para pria bersenjata, yang tak lain adalah Anggota KKB tersebut.
Baca juga: Nongol dari Balik Pepohonan & Masuk Kampung, Anggota KKB Papua Ini Tak Takut Ditembak TNI Polri
Hanya dengan beberapa amunisi, para pria bersenjata itu rontok satu per satu. Jika tak merenggang nyawa, mereka kemungkinan pindah ke alam lain setelah satu dua hari berikutnya.
Sebab, berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan adalah hal yang mustahil. Karena Anggota KKB takut ditangkap aparat pemerintah dan diproseshukumkan.
Dari video yang viral di media sosial itu tak disebutkan di wilayah mana prajurit TNI Polri melakukan pelayanan medis dan pelayanan medis itu berujung pada tindakan tegas terukur yang dilakukan ke anggota KKB.
Tak disebutkan pula di bawah pimpinan siapa anggota KKB yang terpaksa dihabisi di area terbuka di pinggir kampung tersebut.
Namun dari video viral itu terbersit kabar bahwa kedua pria yang ditawari berobat ke Puskesmas itu, adalah Anggota KKB yang beberapa hari sebelumnya ikut dalam aksi penyerangan ke Pos Keamanan yang ditempati TNI Polri. (frans krowin/*)