Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 27 Juni 2022, Tahu Bersyukur atas Kasih Allah

Renungan Harian Katolik berikut ini disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Tahu Bersyukur atas Kasih Allah.

Editor: Agustinus Sape
Foto pribadi
RP. Markus Tulu SVD 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ini disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Tahu Bersyukur atas Kasih Allah.

RP. Markus Tulu mengulas Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk pada bacaan-bacaan hari Senin 27 Juni 2022, yakni Amos 2:6-10,13-16 dan bacaan Injil Matius 8: 18-22.

Lewat Renungan Harian Katolik ini, RP. Markus Tulu ingin mengajak kita untuk berefleksi apakah kita termasuk orang Tahu Bersyukur atas Kasih Allah yang telah kita terima secara cuma-cuma atau sebaliknya?

Kasih Allah sering kali dibalas dengan sikap yang tidak tahu bersyukur dan tidak tahu berterima kasih.

Allah begitu mengasihi kita. Tapi tidak jarang kita mengadili Allah sebagai yang tidak baik, tidak peduli dan tidak mendengarkan doa dan keluh kesah kita.

Padahal jika direnungkan secara bijak, kita lebih banyak berpraktek hidup "meminta lagi paha sesudah diberikan betis."

Sudah mendapatkan betis dengan tidak tahu bersyukur tapi meminta lagi paha untuk diberikan segera.

Di sini sebenarnya mau melukiskan betapa serakahnya kita di hadapan Tuhan dalam keseharian hidup kita.

Kita sering kali kurang rendah hati dan karena itu kita tidak tahu bersyukur dan lebih banyak menuntut sehingga membuat kita sering kali juga lupa diri.

Kita tidak lebih banyak melihat kasih Allah yang menuntun ziarah hidup kita. Karena hati kita telah kita syaratkan dengan nafsu serakah untuk menginjak-injak martabat hidup sesama, mengambil paksa barang ini dan barang itu, merampas hak orang lain bahkan hak hidup sesama pun diakhiri paksa dan kesewenang-wenangan.

Di sini mata batin kita tidak lagi berpusat pada Allah yang menuntun, tapi berpaling kepada nafsu serakah yang menggelapkan mata dan membutakan nurani.

Demikianlah peri hidup bangsa Israel sebagaimana dikisahkan Amos dalam bacaan I hari ini. Bahwa Allah yang telah menjadi begitu baik terhadap mereka, Allah yang telah menuntun mereka keluar dari tanah Mesir menuju tanah terjanji, Allah yang begitu memperhatikan kaum miskin.

Allah yang seperti ini adalah Allah yang ditinggalkan dan Allah yang dikhianati.

Mereka lalu melakukan apa yang jahat di mata Allah dan hidup dengan lebih mementingkan nafsu serakah dan mengorbankan orang miskin bahkan mengambil dan merampas paksa milik sesama, milik bangsa dan mengakhiri paksa hak hidup orang kecil dan lawan politiknya.

Ya, hidup seakan tidak beragama dan tidak juga ber-Tuhan. Itulah hidup yang hampir pasti akan terjadi ketika orang tidak lagi melihat Allah sebagai penuntun tapi nafsu serakah menjadi penentu.

Hidup kita sebagai murid Kristus tidaklah demikian seharusnya. Karena kita dipanggil untuk mengikuti Dia sebagai sang Guru yang menuntun, yang melindungi dan yang mengasihi.

Kita dipanggil untuk dengan tanpa syarat mengikuti Yesus. "Serigala mempunyai liang, burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

Kata-kata khususnya "Anak Manusia" tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya mengandung pesan bahwa kita dipanggil untuk berpegang teguh pada semangat hidup kenosis atau semangat pengosongan diri.

Semangat hidup yang demikian inilah yang menuntut kita untuk tidak hidup bergantung pada dunia harta, nafsu, kehormatan dan nama besar.

Hidup yang tidak membuat kita menjadi begitu terikat dan mengikat diri pada apa, siapa dan di mana.

Tapi sebaliknya menunjukkan hidup yang radikal iman. Yakni hidup yang sepenuhnya mengandalkan roh dan bergantung penuh pada kekuatan kuasa Allah yang menuntun.

Hidup dengan nuraninya yang tetap terjaga untuk mengendalikan nafsu serakah dan mengarahkan semuanya kepada pengabdian dan pelayanan kasih.

Model hidup yang seperti inilah yang dikehendaki Tuhan, "mari, ikutlah Aku."

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 27 Juni 2022

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Amos 2:6-10,13-16

Beginilah sabda Tuhan, “Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku. Sebab mereka telah menjual orang benar untuk mendapatkan uang, dan orang miskin karena sepasang kasut.

Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara. Anak dan ayah pergi menjamah perempuan muda yang sama, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku.

Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka.

Padahal Akulah yang memusnahkan orang Amori dari depan mereka; orang-orang Amori yang tingginya seperti pohon aras dan kuat seperti pohon tarbantin.

Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir, dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kalian menduduki negeri orang Amori.

Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kalian berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum.

Orang cepat tidak mungkin diri, orang kuat tak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tak dapat melarikan diri.

Pemegang panah tak dapat bertahan, orang yang cepat kaki tak kan terluput, dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu.

Demikianlah Sabda Tuhan

U : Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan: Mazmur 50;16bc-17,18-19,20-21,22-23

1. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?

2. Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia! Engkau bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.

3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan!

4. Apakah Aku akan diam saja? Apakah kau kira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggungat engkau dan ingin berperkara denganmu.

5. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; waspadalah, jangan sampai Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan.

6. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil

Ref : Alleluya

U : Alleluya, alleluya

Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan

Bacaan Injil: Matius 8: 18-22

Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang.

Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, kemana saja Engkau pergi.”

Yesus berkata kepadanya “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”

Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya,”Tuhan, ijinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.”

Tetapi Yesus berkata kepada-Nya,”Ikutlah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Terpujilah Kristus

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved