Idul Adha 2022
Contoh Teks Khutbah Idul Adha 2022 Terbaik PDF: Mengurai Makna Ibadah Haji dan Kurban
Sebentar lagi umat Islam menyambut datangnya Idul Adha 2022. Hari Raya Idul Adha disebut juga lebaran haji. Lebaran ini identik dengan hewan kurban.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Yeni Rahmawati
Keikhlasan menjadi salah satu kunci untuk memperoleh ridha Allah dengan menjalankan apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.
Baca juga: Idul Adha 2022 Akan Tiba, Simak Khutbah Pembuka Idul Adha 1443 Hijriah Lengkap dengan Doa
Jika kita melaksanakan ibadah tanpa didasari oleh keikhlasan maka niscaya yang kita lakukan akan menjadi sebuah kesia-siaan belaka.
Sebagaimana Riwayat Nasa’i yang artinya “Allah tidak menerima amal, kecuali amal (ibadah) yang dilandasi keikhlasan dan karena mencari keridhaan Allah SWT”.
Dalam berkurban kita harus ikhlas dan siap mengorbankan sebagian harta kita untuk orang lain yang pada hakikatnya perlu kita ingat bahwa semuanya adalah milik Allah SWT.
Dikarenakan ibadah kurban adalah untuk Allah SWT maka sudah seharusnya kita memberikan hewan kurban yang terbaik yang kita punya.
Prinsip ini akan menjadi bagian dari ketaatan kita kepada Allah.
Baca juga: Contoh Naskah Khutbah Idul Adha 2022, Kisah Nabi Ibrahim AS jadi Suri Tauladan
Hikmah lain dari ibadah kurban dapat dilihat dari makna kata kurban itu sendiri.
Kurban dalam Bahasa Indonesia berarti dekat.
Oleh karena itu, kurban dapat diartikan mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya melalui wasilah hewan ternak yang dikurbankan atau disembelih.
اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ، وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,
Ibadah selanjutnya yang identik dengan Hari Raya Idul Adha adalah ibadah haji ke Tanah Suci Makkah.
Ibadah haji merupakan kewajiban bagi kita umat Islam yang memiliki kemampuan. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 97:
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semestaalam.”