Berita Kota Kupang Hari Ini

Sanggar Exotic Flobamora Kupang Lestarikan Tarian Tradisional Bagi Generasi Muda

Meskipun tergolong baru namun sanggar ini telah memiliki banyak anggota mulai dari anak usia dini hingga dewasa yang memiliki minat terhadap tari

Penulis: Ray Rebon | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
SANGGAR - Suasana latihan anak-anak Sanggar Tari Flobamora Kupang di Taman Budaya Gerson Poyk Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sanggar Tari Exotic Flobamora menghidupkan tarian tradisonal kepada generasi muda di Kota Kupang. Sanggar Tari yang dibina oleh Zherly Salomons ini telah membudayakan tari-tarian tradisional di Provinsi NTT kepada generasi muda sejak 27 Februari 2020.

Sanggar Tari Flobamora yang aktif sejak 27 Februari 2020 ini pun telah mengikuti berbagai event, lomba, juga mengisi mengisi acara oleh para anak-anak muda yang telah dilatih maupun dibina selama ini.

Meskipun tergolong baru namun sanggar ini telah memiliki banyak anggota mulai dari anak usia dini hingga dewasa yang memiliki minat terhadap tari tradisional NTT.

Jean Bayo, pelatih di Sanggar Tari Exotic Flobamora menyatakan tujuan sanggar ini didirikan adalah untuk melestarikan budaya dan mengajak generasi muda milenial mengenai tari-tarian tradisional.

Baca juga: Sanggar Gelekat AML Kupang Kenalkan Budaya Lembata di Toyota Dance Competition

"Pastinya ini menjadi bagian dari melestarikan budaya," katanya kepada Pos-Kupang.Com, Senin 20 Juni 2022.

Selain mengenal dan terampil mempraktekkan tari tradisional, anak-anak yang bergabung dalam sanggar ini akhirnya juga menjadi lebih dapat menunjukkan kemampuan saat praktikum seni budaya di sekolah-sekolah. 

Ia menyebut ada beberapa kelas dibuka pada sanggar ini yaitu kelas tari cilik khusus anak usia dini atau PAUD hingga dengan anak kelas 6 SD. 

Untuk kelas ini latihan dilakukan setiap Selasa dan Kamis pada pukul 16.30 WITA di Taman Budaya Gerson Poyk Kupang.

Baca juga: Sanggar Suara Perempuan Apreasiasi Dilanjutkannya Pembahasan RUU TPKS 

"Kelas cilik biasanya 50-an anak setiap kali hadir," kata dia.

Lalu ada juga kelas sanggar dewasa dari SMP sampai dengan jenjang universitas.

"Patihannya dilakukan pada Selasa dan Kamis pukul 18.00 WITA di Taman Budaya Gerson Poyk Kupang,"ujarnya

"Sanggar dewasa ada penari pria sedangkan kelas cilik masih untuk perempuan dulu," tambah dia.

Baca juga: UPT Taman Budaya Gerson Poyk Gelar Wonderful NTT

Untuk kelas tari dewasa ini ada 20 orang penari cewek dan penari cowok biasanya jumlahnya di bawah 20-an orang.

Selain kesenian juga dilakukan rekreasi dalam program tahunan maupun dengan kegiatan bakti sosial seperti di panti asuhan dan panti jompo.

"Satu momen di satu tahun," tambahnya.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved