Berita Artis
Dikiranya Alim, Anak Sule Sampai Lempar Ponsel Saat Ditegur Nathalie Holscher
Keluarga komedian Sule kian berwarna sejak kehadiran Nathalie Holscher. Termasuk perlakuannya pada anak-anak sambungnya. Satu di antaranya sikap Ferdi
POS-KUPANG.COM - Saat Nathalie Holscher hadir ditengah-tengah keluarga komedian Sule suasana semakin berwarna.
Anak-anak Sule yang hilang sosok ibu saat Lina Jubaedah meninggal dunia, bisa tersenyum dengan kehadiran Nathalie Holscher.
Nathalie Holscher diketahui begitu menyayangi keempat anak sambungnya, termasuk Ferdi anak bungsu Sule dan mendiang Lina Jubaedah.
Namun baru-baru ini Nathalie Holscher dibuat terkejut dengan tingkah anak sambungnya tersebut.
Dilansir dari BanjarmasinPost.co.id, kelakuan adik Rizky Febian dan Putri Delina itu sampai memicu teguran Nathalie Holscher.
Baca juga: Tancap Gas Demi Warisan Mendiang Lina Jubaedah, Teddy Pardiyana Minta Anak Sule Buka Hati
Bukan tanpa sebab, pasalnya Ferdinand atau kerap disapa Ferdi kepergok marah-marah karena hal sepele.
Bahkan Nathalie pun sampai dibuat bingung dengan kelakukan anak ke-empat komedian Sule itu.
Momen tersebut terekam dalam video yang diunggah di Instagram Story @nathalieholshcer, Minggu (12/6/2022).
Rupanya Ferdi marah-marah hingga teriak karena kalah saat memainkan game di ponselnya.
Lantas Nathalie pun memberikan peringatan agar Ferdi menjadi orang yang lebih penyabar.
Baca juga: Hampir 3 Tahun Teddy Berjuang Dapat Warisan Istrinya, Kini Minta Anak-Anak Sule Pikirkan Nasib Lina
"Tahan keselnya, tuh.. tahan," ujar Nathalie menyorot kamera ke arah Ferdi.
Bukannya diam, Ferdi justru semakin kesal dan merengek.
"Ih udah, ih," jawab sang anak.
Nathalie kembali memperingati Ferdi untuk menahan amarahnya saat sedang bermain ponsel.
Seketika Ferdi terdiam melihat sang bunda mengarahkan kamera ponsel ke arahnya.
Baca juga: Teddy Sebut Arwan Mendiang Lina Jubaidan Tak Tenang, Warisan Masih di Tangan Anak-anak Sule
"Ditahan yah, jangan kesel main game tuh. Nah gitu lah alim," ucap istri komedian Sule itu.
Namun tak lama kemudian, Ferdi kembali reflek berteriak sambil merengek.
Sontak Nathalie terkejut dan ikut berteriak.
Meski begitu, Nathalie menyebut kali ini sikap Ferdi lebih kalem daripada sebelum disorot kamera.
"Ih, aku mati lagi. Tuh udah deket (menang)," imbuh Ferdi.
Baca juga: Pantang Mundur, Teddy Pardiyana Terus Rongrong Soal Warisan Sebut Lina tak Tenang Ulah Anak Sule
"Heh heh, ini masih alim yah, tadi mah huah huah," tutur Nathalie.
Lantaran emosi memuncak, Ferdi pun melempar ponsel mewahnya ke sebuah meja dekat tempatnya duduk.
Melihat tingkah sang anak, Nathalie akhirnya hanya bisa pasrah dan tertawa.
"Alim apanya, ah udah ah," kata Ferdi melepas ponselnya.

Begini Cara agar Anak Tidak Kecanduan Gadget
Baca juga: Nasib Teddy yang Makin Kurus, Terus Berjuang Dapat Warisan, Sebut Lina Tak Tenang karena Anak Sule
Anak yang lahir di era digitalisasi akan dimanjakan dengan kemajuan teknologi. Akses ke beragam gadget pun menjadi hal yang sangat mudah.
Orang tua 'zaman now' seringkali mengajak bermain anak dengan menggunakan gadget. Bahkan, gadget digunakan orangtua untuk menenangkan anak yang sedang rewel.
Bila kebiasaan ini berlangsung terus-menerus, maka tanpa disadari membuat anak menjadi kecanduan gadget. Ini bukan hal yang baik.
Dalam masa tumbuh kembang, anak perlu melakukan aktivitas fisik dan berelasi dengan banyak teman. Di mana hal ini tidak akan terjadi jika anak hanya duduk bermain gadget.
Sebenarnya, memperkenalkan anak pada gadget bukanlah hal yang selalu buruk, sebab mereka juga bisa mempelajari banyak hal disana. Tapi perlu ada batasan dan pengawasan dari orangtua.
Tapi memangnya kapan waktu yang tepat untuk anak kenal dengan gadget dan bagaimana pengawasannya agar anak tidak kecanduan?
Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial dr. Catharine Mayung Sambo, Sp.A (K) menjelaskan, sebaiknya anak diperkenalkan gadget pada usia dua tahun keatas. Tentu dengan pendampingan orang tua.
"Bisa lewat videocall dengan tujuan itu sebagai upaya komunikasi dengan orang tercinta, seperti bapak, tapi harus ada orang dewasa atau pengasuh untuk temani anak agar bisa ajak obrol," ujarnya dalam webinar RSPI: Pertumbuhan & Perkembangan Balita, Rabu (24/6/2020).
Jadi orang tua perlu menentukan strategi yang tepat untuk memperkenalkan gadget pada anak. Seiring dengan itu, orangtua juga harus mengatur jadwal anak untuk tidur dan beraktivitas fisik.
dr. Catharine bilang, aktivitas fisik pada anak berusia dibawah satu tahun minimal 30 menit sehari. Sedangkan untuk berusia 1-3 tahun diperlukan minimal 2 jam sehari.
Kemudian anak yang berusia 3-5 tahun diperlukan setidaknya 3 jam aktivitas fisik dalam sehari. Tapi, ada minimal 1 jam anak melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat, sehingga banyak berkeringat.
"Karena anak yang aktivitas fisiknya bagus, dan tidurnya bagus, dia enggak akan tertarik juga sama gadget," ungkapnya.
Dalam upaya membatasi anak dari penggunaan gadget, hal yang juga penting adalah orangtua menjadi contoh langsung bagi anak.
Misal saat bekerja, tunjukkan pada anak bahwa orangtua tidak menghabiskan waktu berjam-jam hanya duduk di depan gadget. Melainkan, mengambil waktu luang untuk beristirahat dan mengisinya dengan bermain bersama anak.
Ini akan menjadi pelajaran bagi anak, bahwa tidak perlu menghabiskan waktu yang lama untuk bermain gadget. Melainkan tubuh memerlukan untuk melakukan aktivitas fisik.
"Karena kalau anak nonton (gadget) terus maka jadi duduk terus, input untuk belajar bergerak juga jadi berkurang, secara otot dan tulang juga kurang banyak terstimulasi," kata dia.
Hal lainnya, yang jauh lebih baik adalah jangan memainkan gadget di depan anak. Bila itu suatu kebutuhan karena berkaitan dengan pekerjaan, disarankan untuk mengambil ruangan terpisah dari anak.
dr. Catharine mengatakan, seringkali orangtua tanpa sadar malah melibatkan anak dalam penggunaan gadget ketika mereka sedang bekerja.
"Suka banyak anak yang ingin tahu 'apaan sih yang mama sedang lakuin, aku mau juga dong', Terus lama-lama kita pangku deh dan eksposure gadgetnya kena ke anak," katanya.
Oleh sebab itu, dr. Catharine menekankan, penting bagi orang tua untuk bisa mengikuti dan memahami masa tumbuh kembang anak dengan minim penggunaan gadget di depan anak. Sehingga, benar-benar bisa memahami kondisi anak.
"Responsive parenting itu dilakukan jangan sambil main hp, nonton, atau telponan, tapi kita lihat anak lagi apa maunya. Semakin sering menghabiskan waktu bersama anak, kita akan bisa menginterpretasi sinyal-sinyal yang sedang anak berikan," jelas dia. (*)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Tegur Anak Sule, Nathalie Holscher Gerah Lihat Kelakuan Ferdi Kini, Efek Teriak Kala Main Game