Perang Rusia Ukraina

Pengakuan Presiden Biden Soal Invasi Rusia, Pernah Ingatkan Presiden Zelensky Tapi Tak Digubris

Biden Ngaku Sudah Peringatkan Ukraina soal Invasi Rusia: Zelensky Tidak Mau Mendengar

Editor: Eflin Rote
YouTube CBS News
Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat bertemu di Gedung Putih, 1 September 2021. 

Kritikan ini disampaikan oleh anggota kongres AS bagian Arizona, Paul Gosar.

Gosar yang merupakan politisi Partai Republik mengecam langkah pemerintah AS yang menghabiskan triliunan dollar untuk mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Gosar adalah satu dari 57 anggota kongres yang menolak AS mengirimkan bantuan senilai 40 triliun USD untuk Ukraina.

Gosar meminta agar Biden fokus mengurus internal AS di antaranya adalah utang, inflasi, hingga permasalahan imigran.

"Ukraina bukan teman kita. Rusia bukan musuh kita. Kita perlu mengurus masalah utang kita, inflasi dan imigrasi. Semua ini bukan lah kesalahan Putin," tulis Gosar di akun sosial medianya.

Diketahui, AS saat ini tengah dilanda masalah naiknya harga minyak, tingginya inflasi, langkanya pangan, bahkan susu formula untuk bayi.

Ukraina Perpanjang Perang demi Uang

Secara sukarela Aiden Aslin, seorang warga negara Inggris pergi ke Ukraina untuk membantu pasukan di sana menghadapi gempuran tentara Rusia.

Namun di tengah konflik, Aslin menyerah kepada prajurit Rusia dan kini dirinya telah dijatuhi vonis hukuman mati seusai diadili di Donetsk.

Aslin yang mengaku menyesal telah memerangi Rusia kini menyebut perang di Ukraina sebenarnya bisa berakhir lebih cepat jika pemerintah Ukraina menginginkannya.

Dikutip TribunWow.com, hal ini disampaikan oleh Aslin saat diwawancarai oleh media Rusia rt.com.

Wawancara ini dilakukan sebelum Aslin dijatuhi vonis hukuman mati.

Aslin bercerita, pasukan militer Ukraina ternyata tidak mendapatkan pelatihan yang cukup.

Ia bercerita, karena kemampuan militer Ukraina yang buruk, mereka bahkan dapat mengenai infrastruktur warga sipil saat mengincar target militer.

"Faktor lain yang harus Anda pertimbangkan (dalam kasus tentara Ukraina) adalah di sana banyak terlibat alkohol (miras -red)," ujar Aslin.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved