Tips Sehat

Sering Ganggu Aktivitas, Kenali Gejala, Penyebab dan Faktor Risiko Migrain

Kenali Gejala, Penyebab dan Faktor Risiko Migrain agar Tak Ganggu Aktivitas

Editor: Eflin Rote
grid.id
Migrain atau sakit kepala sebelah 

POS-KUPANG.COM - Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang sering terjadi pada segala usia.

Migrain juga merupakan nyeri kepala primer yang banyak ditemukan baik di Eropa, Amerika, maupun Asia.

Berdasarkan studi populasi Balitbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, migrain memiliki prevalensi sebesar 22,4 persen di Indonesia.

Baca juga: Gejala Penyakit Paru-paru yang Perlu Diketahui, Segera Konsultasi Jika Alami Gejala Ini

Kondisi ini merupakan nyeri kepala tipe kronis dengan gejala keluhan yang sama berulang-ulang, menyerang usia produktif dan dapat menyebabkan produktivitas kerja hingga 80 persen.

Gejala migrain

Dokter Spesialis Akupuntur Klinik RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, dr Newanda Mochtar, Sp.Ak mengatakan, serangan nyeri kepala migrain sangat bersifat spesifik, paroksismal atau mendadak, dan terkadang dibarengi adanya kilatan cahaya di depan mata.

Perlu diingat bahwa tidak semua kondisi nyeri atau sakit kepala itu bisa disebagai migrain.

Berikut beberapa tanda atau gejala nyeri atau sakit kepala yang bisa disebut dengan migrain.

  • Kondisi migrain dinyatakan sebagai nyeri kepala berulang
  • Nyeri kepala ebih dari lima kali
  • Nyeri kepala dengan durasi 4-72 jam dengan karakteristik berdenyut
  • Intensitas nyeri kepala sedang sampai berat
  • Uniteral atau menyerang pada satu sisi
  • Nyeri kepala tambah sakit dengan aktivitas fisik
  • Nyeri kepala juga bisa disertai atau manifestasi mual
  • Nyeri kepala disertai sensitif terhadap cahaya dan suara

Namun, kelompok studi nyeri kepala Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) pada tahun 2013 dan American Headache Society (AHS) menyebutkan tidak mengharuskan terdapatnya nyeri kepala berdenyut, nyeri kepala unilateral, dan ada tidaknya gejala dalam setiap serangan.

“Migrain hanya dapat diobservasi oleh dokter yang memeriksa Anda, baik sebelum maupun sesudah serangan (nyeri kepala),” jelasnya.

Hal ini dikarenakan, berdasarkan konsensus nasional Kelompok Studi Nyeri Kepala Perhimpunan Dokter Spesial Saraf Indonesia, nyeri kepala memiliki prevalensi sebesar 90 persen di Indonesia, dan jenis nyeri kepala ini beragam tidak hanya migrain.

Penyebab dan faktor risiko migrain

Nerwanda mengatakan, ada banyak sekali penyebab dan pemicu terjadinya migrain.

“Adanya ketidakseimbangan neutransmitter otak dapat menyebabkan migrain,” kata Newanda dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (24/5/2022).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved