Perang Rusia Ukraina
Putin Beri Peringatan Keras ke AS jika Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Begini Ancamannya
Amerika dan negara-negara barat teris memberi bantuan militer untuk Ukraina demi melawan Rusia Dia Presiden Rusia , Vladimir Putin pun memberi pering
POS KUPANG.COM -- Amerika dan negara-negara barat teris memberi bantuan militer untuk Ukraina demi melawan Rusia
Dia Presiden Rusia , Vladimir Putin pun memberi peringatan keras ke Amerika juga berani mengirimkan rudal ke Ukraina
Dia Presiden Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat atau AS, Rusia akan menyerang target baru jika Barat memasok rudal jarak jauh ke Ukraina untuk digunakan dalam sistem roket bergerak presisi tinggi.
AS dan sekutu Eropanya telah memasok senjata ke Kyiv, seperti drone, artileri berat howitzer , rudal anti-pesawat Stinger , dan rudal anti-tank Javelin
Presiden Joe Biden pekan lalu mengatakan, AS akan memasok Ukraina dengan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142, setelah ia menerima jaminan dari Kyiv bahwa senjata itu tidak akan digunakan untuk menargetkan wilayah Rusia.
Baca juga: AS Tuduh Rusia Ekspor Gandum Rampasan dari Ukraina, Putin Disebut Sengaja Ciptakan Kelaparan
Putin menyatakan, pengiriman senjata itu "bukan hal baru" dan tidak mengubah apa pun, selain memperingatkan akan ada respons jika AS memasok amunisi jarak jauh untuk sistem HIMARS yang memiliki jangkauan maksimum hingga 300 km atau lebih.
Jika rudal jarak jauh dipasok, "kami akan menyerang target yang belum kami hantam," kata Putin kepada stasiun TV Pemerintah Rusia, Rossiya-1 dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Minggu (5/6), seperti dikutip Reuters.
Putin menyebutkan, jangkauan HIMARS buatan Lockheed Martin bergantung pada amunisi yang dipasok.
"Ini bukan hal baru. Ini pada dasarnya tidak mengubah apa pun," tegas Putin yang menambahkan, sistem roket tersebut hanya menggantikan senjata milik Ukraina yang telah Rusia hancurkan.
Baca juga: Jadi Korban Invasi Rusia, Kisah 3 Bocah di Ukraina Terungkap, Tulis Surat untuk Ibu yang Terbunuh
Putin tidak mengidentifikasi target yang akan Rusia serang. Tapi, dia mengungkapkan, "keributan" seputar pasokan senjata Barat dirancang untuk meredakan konflik.
Departemen Pertahanan AS mengatakan, pihaknya memasok Ukraina empat HIMARS M142 bersama dengan Sistem Roket Peluncuran Berganda Terpandu yang dikatakan memiliki jangkauan lebih dari 64 km, dua kali lipat jangkauan Howitzer.
Rusia: Penggunaan Senjata Jarak Jauh Justru akan Merugikan Ukraina
Pemerintah Rusia pada hari Senin (6/6) menilai bahwa bantuan senjata jarak jauh dari Barat justru akan membuat Rusia lebih mudah menekan wilayah Ukraina.
Dengan ini, Ukraina akan mengalami kerugian teritorial yang semakin besar.
Baca juga: Rusia Siapkan Serangan Balasan Besar-besaran di Severodonetsk, Tak Terima Dipecundangi Ukraina
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan bahwa pasukan Ukraina nantinya akan berdiri lebih jauh dari perbatasan untuk menggunakan senjata jarak jauh yang mereka terima dari AS dan Inggris.
Pasukan Rusia akan memanfaatkan situasi ini untuk semakin mendekat ke perbatasan.
"Semakin jauh jangkauan sistem senjata yang akan dikirim, semakin jauh pula kita akan memukul mundur Nazi dari wilayah dengan penutur bahasa Rusia dan Federasi Rusia," kata Lavrov, seperti dikutip Reuters.
Sejak awal, Rusia menyebut serangan ke Ukraina sebagai operasi militer khusus yang bertujuan untuk membersihkan Ukraina dari Nazi. Rusia mengaku berusaha menyelamatkan penduduk Ukraina timur yang berbahasa Rusia dari ancaman genosida.
Baca juga: Pasukan Ukraina Membom Target yang Diperebutkan dengan Rusia di Sievierodonetsk
Ukraina tidak lama lagi akan menerima bantuan militer berupa senjata jarak jauh dari AS dan Inggris.
AS akan memasok Ukraina dengan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142, sementara Inggris baru saja memastikan pengiriman sistem multi-peluncuran (MLRS) M270.
HIMARS M142 memiliki jangkauan maksimum 300 km bahkan lebih. Tapi, rudal yang akan dikirim AS ke Ukraina kali ini memiliki jangkauan lebih dari 64 km.
Sementara itu, MLRS M270 milik Inggris diklaim mampu menyerang target hingga 80 km.
Merespons bantuan militer besar-besaran itu, Presiden Rusia , Vladimir Putin , memperingatkan bahwa Rusia bisa saja menyerang target baru jika Barat terus memasok rudal jarak jauh ke Ukraina untuk digunakan dalam sistem roket bergerak presisi tinggi.*
Artikel lain terkait Perang Rusia Ukraina
BACA berita lain KLIK di Pos Kupang.com
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id berjudul: Ini Peringatan Keras Putin jika AS Kirim Rudal Jarak Jauh untuk Ukraina
